"Jeje kalau kamu tetap ngeracunin otak teman-teman kamu dengan video gila kamu itu, Lita nggak bakalan mau ngomong lagi sama kamu."Omel Lalita kesal sedangkan Jeffrey hanya membalas dengan anggukan saja.
"Jeje kamu dengar nggak sih Lita ngomong apa?"
"Iya dengar bawel!" Sahut Jeffrey cepat.
"Lagian kan yang nonton juga bukan hanya aku deh."
"Ya.. tapi kan-."
"Tapi apa?" Ujar Jeffrey menggoda Lalita.
"Tau deh, Jeje ngeselin soalnya." Ujar Lalita yang sudah kesal terhadap Jeffrey yang menggodanya.
"Yeee."
Jeffrey langsung menarik kedua pipi tembem milik Lalita yang langsung memerah.
•••
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi tetapi Lalita masih berada didepan pintu kelas sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Pria tengil itu, siapa lagi kalau bukan Jeffrry. Jangan bilang pria itu hilang lagi?
"Sorry Lita, Udah buat kamu nunggu lama." Ujar Jeffrey yang baru terlihat sambil mengatur nafas nya seperti habis lari maraton saja.
"Cukup lama. 25 menit 13 detik." Ujar Lalita perhitungan.
"Yaelah. Itu nggak lama yang lama itu nunggu gebetan peka kali." Ujar Jeffrey santai.
"Tau ah gelap."
"Terang gini udah mulai rabun ya Lili?"
"Lita bukan Lili." Tekan Lalita sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
"Iyeiye. Yuk dah pulang."
Jeffreg langsung menarik tangan Lalita lembut untuk beriringan menuju parkiran sekolah mengambil kendaraan Jeffrey.
"Es Krim ya Je?"
"Iya tapi satu aja." Ujar Jeffrey mewanti-wanti kepada Lalita yang lansung ditanggapi dengan wajah sebal.
"Tapi--."
"Iya atau nggak sama sekali?"
"Iya iya."
•••
Jeffrey memarkirkan mobilnya di samping toko es krim favorit Lalita. Jeffrey menatap Lalita yang sudah keluar dari mobil dan sudah berdiri mengantri menunggu es krim yang di pesannya, kebetulan siang ini mereka tidak perlu mengantri.
"Pesan es krim vanilla nya 3, es krim cokelatnya 5 Kak." Lalita berucap cepat dengan mata yang berbinar-binar.
"He he banyak banget, tadi katanya janji cuman mau beli satu es krim." Sela Jeffrey cepat ketika Lelaki itu sudah berdiri di samping Lalita menemaninya mengantri.
Lalita mengerucutkan bibirnya.
"Kan janji nya tadi udah lewat, sekarang beda lagi dong."
Jeffrey memutar matanya, gadis ini memang benar-benar.
"Buruan kak, nanti jeje nya berubah pikiran."
Mas-mas es krim hanya terkekeh kecil mendengar ucapan Lalita.
Lalita menerima es krim yang di berikan kepadanya. Ia berbalik badan tanpa menunggu Jeffrey yang masih membayar es krim yang di pesannya.
•••
Jeffrey membantu Lalita membuka bungkus es krim nya.
"Lita, beneran kamu mau ngabisin itu semua? nanti kamu sakit perut Lita kalo makan semuanya. Kamu mau aku bawa kerumah sakit terus di operasi?"
Lalita mendelik mendengar perkataan Lelaki di samping nya.
"Lebay."
Jeffrey mendengus, lalu menjalankan mobilnya mengantar Lalita pulang.
Jeffrey sesekali menatap Lalita yang mulutnya sudah belepotan memakan es krim, belum sampai di rumah saja Lalita sudah menghabiskan dua bungkus es krim. Ia takut perut Lalita akan sakit karena memakan semua es krim itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
JEFFLA [END]
Teen FictionBagi seorang Jeffrey Deneo Alexanel tidak ada yang paling penting selain membuat seorang Lalita Anameli Sanders bahagia, Jeffrey tidak akan berpikir dua kali jika ada yang menyakiti Lalita. Tapi mengapa justru dirinya yang menjadi alasan Lalita men...