***
Jeffrey melirik jam yang berada di pergelangan tangannya waktunya masih satu jam lagi untuk pergi menjemput Lalita dirumahnya. Jeffrey menghisap rokok ditangannya lalu menghembuskannya ke udara.
"Je. lo bakal beneran datang kan ke acara pensi?" Tanya Dangke.
"Iya. Gue nggak mau disana Lalita di godain."
Afgar yang sedari tadi asik dengan handphone nya melongos mendengar pernyataan Jeffrey.
"Etdah Bos bos. Ada lo aja mereka berani godaiin apalagi nggak ada lo." Timpal Afgar.
"Termasuk lo juga kalee tong." Sahut Dangke.
"Lo juga kutu sapi."
"Lo juga lebah wadong."
"Lo!." Sahut Afgar tak mau kalah.
"Iye. Kita berdua lahh. tapi lo lebih banyak ya gombal Lalita." Tudung Dangke yang mana membuat Afgar mengdengus karena itu kenyataannya. Sedangkan Jeffrey hanya diam mendengar seruan sahabatnya. Pria itu terlalu malas menanggapi jika kedua sahabatnya sudah adu mulut.
"Gue balik dulu." Jeffrey angkat bicara setelah beberapa menit diam.
"Kemana woy, buru-buru amat lo." Teriak Dangke saat Jeffrey sudah terlihat akan keluar dari apartemennya. Yap sedari tadi ketiga pria tampan itu berkumpul di apartemen Dangke.
"Jemput Lita." Balas Jeffrey berteriak sebelum hilang dari pintu apartemen Dangke.
"Gue juga balik deh." Putus Afgar yang sedari tadi asik dengan game di handphone nya.
"Lo nggak mau bareng ke acara pensi Gar?" Tanya Dangke.
Afgar merinding seketika.
"Kagak gue masih normal. Lo mau taroh dimana muk gue bego."
"Taroh di jok mobil aja muat lah."
"Anjrit lo pikir muka tampan gue apaan." Sentak Afgar kesel.
"Makanan." Sahut Dangke santai.
"Anjing lo Dang."
"Buahahauahaha."
•••
"Diam kali Lit, gerak mulu lo." Tessa sedari tadi mengomel melihat Lalita yang terus - terusan bergerak. Saat ini Tessa berada dirumah Lalita untuk mendandani Lalita sekalian juga Tessa bersiap dirumah Lalita karena akan bersama pergi ke acara pensi tetapi Tessa di jemput oleh kekasihnya sedangkan Lalita di jemput oleh Jeffrey.
"Dahh siap. Lihat cantik kan lo" Seru Tessa senang setelah selesai mendandani Lalita. Lalita meneliti wajahnya yang sudah di make up oleh Tessa. Tidak buruk.
Tring
Lalita mengambil handphone nya yang berbunyi pertanda ada pesan masuk.
Jeje🗿
Aku didepan.Iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEFFLA [END]
Teen FictionBagi seorang Jeffrey Deneo Alexanel tidak ada yang paling penting selain membuat seorang Lalita Anameli Sanders bahagia, Jeffrey tidak akan berpikir dua kali jika ada yang menyakiti Lalita. Tapi mengapa justru dirinya yang menjadi alasan Lalita men...