11

7.2K 528 0
                                    

***

Lalita menarik tangan Jeffrey untuk mengikutinya menghampiri teman mereka yang berada di ruangan ganti sekolah.

"Hey Lalita. Hey Jeff!" Sapa mereka saat melihat Lalita dan Jeffrey datang menghampiri mereka yang sudah selesai mengisi acara pensi.

"Hai juga. Kalian keren banget loh tadi Lalita lihat tampilnya." Puji Lalita tulus sedangkan jeffrey di sampingnya hanya memasang wajah datar nya.

"Makasih Lalita."

Lalita mengangguk.

"Eh Lalita sama Jeje kesana dulu yah, bye gyess." Pamit Lalita yang di balas dengan acungan jempol oleh mereka.

Lalita lalu menghampiri Azazel yang baru terlihat setelah selesai drama tadi. Tak lupa Jeffrey yang setia mengikut saja di belakang Lalita seperti anak yang takut hilang.

"Zel."

Azazel berbalik menatap Lalita yang memanggilnya.

"Eh hai Lit." Azazel tersenyum, membalas senyuman tulus Lalita.

"Kamu keren banget tadi. Makasih ya Zel, kamu udah mau gantiin Lita." Kata Lalita lembut.

"Iya. Santai aja kali Lita gue nikmatin juga kok peran nya." Azazel melirik singkat kearah Jeffrey yang sedari tadi diam.

"Pulang. Mommy udah nyariin." Tiba-tiba Jeffrey berbicara setelah lama diam, perkataannya hanya dibalas anggukan oleh Lalita.

"Kami duluan ya Zel. Salam sama Rafael juga, bilangin makasih yah." Ujar Lalita sebelum berlalu bersama ali.

Azazel menatap mereka berlalu pandanganya turun kepada tangan mereka yang bertaut tidak lepas dari tadi.

•••

Jeffeey membukakan pintu mobil untuk Lalita setelah itu ia berputar dan memasuki mobil.

"Jeje nggak kerasa ya udah naik kelas XII aja Lita nya, eh tapi Jeje nya udah mau lulus juga nggak lama kuliah deh." Ucap Lalita senang yang hanya ditanggapi deheman oleh Jeffrey yang sedang fokus menyetir.

"Jeje jangan tawuran ya, Lita takut Jeje luka. Jangan sering ngerokok juga Lita nggak suka, bau asap rokoknya bikin Lita sesak napas tau."Ucap Lalita lembut sambil memperhatikan Jeffrey yang sedang fokus menyetir.

"Iya sayang."

"Beneran ya?"

"Iya Litaku."

"Iya apa Je?"

"Iya.

"Ih Jeje benarannn."

Jeffrey hanya terkekeh mengdengar rengekan gadis di sampingnya.

•••

Jeffrey memarkirkan mobilnya di depan rumah besar milik Lalita. Lalu melirik ke arah samping nya mendapati gadis yang ia cintai itu sedang tertidur.

"Dasar bawel."

Jeffrey lalu menggendong Lalita memasuki rumah Lalita yang langsung disambut oleh Anna -mommy Lalita dengan wajah khawatir.

"Lalita kenapa sayang?" Tanya Anna. Wanita paruh baya itu menatap putrinya khawatir.

"Cuma ketiduran Mom." Sahut Jeffrey yang mendapat anggukan lega dari Anna.

"Yaudah kamu langsung bawa aja ke kamarnya ya. Mommy juga mau istrahat." Pesan Anna yang di angguki oleh Jeffrey lalu menuju ke kamarnya.

Jeffrey membuka pintu kamar Lalita agak sedikit susah karena Lalita yang sedang di gendongnya, setelah pintu terbuka Jeffrey menidurkan Lalita dengan pelan takut membuat gerakan yang menyebabkan gadis itu terbangun, ia lalu menyelimutinya agar gadis yang dicintainya tak kedinginan.

"Good night holding my heart." Ucap Jeffrey lembut setelah itu mengecup singkat bibir tipis milik Lalita setelah itu berlalu dari kamar Lalita untuk pulang.

•••

Lalita menuruni anak tangga dengan langkah santai pagi ini, ia hanya memakai pakaian biasa bukan pakaian sekolah karena hari ini weekand yang dimana semua orang istrahat dari kegiatan masing-masing dan berlibur menyegarkan otak.

"Pagi Mommy sayangggg." Sapa Lalita lembut dan mengecup kedua pipi Anna.

"Pagi sayang, anak cantik Mommy." Balas Anna. Ia membalas kecupan anaknya lalu menariknya duduk di sampingnya.

"Mommy kapan datangnya, Kok Lita nggak tau?" Tanya Lalita sambil mengoles roti kacang kesukaannya.

"Semalam. Mommy nungguin kamu nggak lama Jeje datang sama kamu yang tidur di gendongannya." Jelas Anna yang mendapat anggukan dari paham dari Lalita.

"Kalo Daddy kapan datangnya? Momny mau balik lagi emangnya?".

"Nggak sayang. Daddy mu minggu depan udah datang kok sayang".

Tin tin

Lalita melirik Mommy nya yang sedang melirik kearah nya juga. Siapa yang datang bertamu sepagi ini?

"Jeje kamu tuh." Ujar Anna sambil memakan roti nya.

"Bukan Mom. Kalau Jeje sih pasti langsung masuk nggak ngelakson kayak gitu." Ujar Lalita heran yang di tanggapi acuh oleh Momny nya.

Gadis itu meminum susu nya dengan cepat lalu melangkah membukakan pintu untuk sang tamu.

Ceklek

Setelah membukan pintu Lalita melongo menatap seorang Lelaki yang tersenyum lebar ke arahnya sambil merentangkan tangan kode untuk di peluk.

Lalita bergeming beberapa saat mata nya menyipit berusaha mengingat.
Astaga. Astaga. Lalita ingat dia siapa.

***

JEFFLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang