24

5.1K 443 0
                                    

***

Kelvi menghapus air mata miliknya dan melangkah masuk ke kamar adik nya melihat keaadan sang adik yang terlihat sangat hancur dan terpukul. Kelvi melangkah kemudian duduk disamping Lalita lalu mengelus rambut adiknya pelan meskipun mereka bukan saudara kandung Kelvi dapat meresakan apa yang adiknya itu rasakan, Lalita melihat Kelvi tanpa aba-aba menubrukkan tubuh rapuh nya di pelukan kakaknya mencari ketenangan.

"Kamu nggak usah khawatirin apapun sayang." Ujar Kelvi lembut sambil mengelus rambut Lalita dengan sayang.

"Lita nggak mau di jodohkan, Lita cintanya cuma sama Jeje." Ujar Lalita parau membuat Kelvi memejamkan mata nya meredam emosi karena mendengar suara penuh kesakitan adik nya.

"Udah stop jangan nangis lagi, Queen nya Kelvi bukan orang yang cengeng." Hibur Kelvi sambil menghapus air mata adik nya. Lalita tersenyum tipis mendengar ucapan kakak nya yang mencoba menghibur nya.

"Bangun mandi dulu yuk, keluarga bakal ngadain makan malam sama keluarga Afgar." Ujar Kelvi lembut. Lalita menggeleng pelan sebagai tanda bahwa ia tak ingin bertemu dengan keluarga Afgar.

"Kamu tenang saja Queen. Ayo mandi, apa perlu kakak gendong ke kamar mandi hm?" Tanya Kelvi kepada Lalita yang sempat terdiam, Kelvi mengusap rambut Lalita menenangkan tak lama Lalita mengangguk pelan. Kelvi mengangkat badan Lalita dengan gaya bridestyle, Kelvi menurunkan adik nya sesampainya di kamar mandi.

"Mandi jangan lama-lama, kami menunggu di bawah." Ujar Kelvi kemudian berlalu setelah mengucup kening adik nya mesra.

***

Keluarga Afgar sudah datang sejak tadi mereka menunggu Lalita yang belum turun. Demian meneliti wajah Afgar yang sepertinya habis kena bogeman dari seseorang.

"Wajah mu kenapa nak Afgar?" Tanya Demian heran.

Afgar meraba wajah nya dan tak lama meringis pelan Jeffrey tak tanggung-tanggung mengeluarkan kekuatan nya tadi sehingga wajah Pria itu lebam karena pukulan sahabatnya itu.

"Mm i-itu om, biasa anak cowo." Elak Afgar sambil mencoba tersenyum walau ia merasa kesakitan di sekitar mulutnya.

"Bukan karena Jeffrey kan?" Tebak Anna tepat sekali membuat tubuh Afgar sempat menegang lalu terdiam mendengar ucapan Mommy Lalita.

"Iya ini karena Jeffrey tante, dia marah banget." Jujur Afgar yang diangguki oleh Anna, Marta -Mommy Afgar mengusap lengan putra nya menenangkan.

"Mom, Dad. Lalita lagi sementara mandi." Beritahu Kelvi yang mendapat anggukan dari Anna dan Demian, ia lalu mendudukkan dirinya ikut bergabung.

"Kita tunggu sebentar lagi, Lalita sementara siap-siap."

Tak lama Lalita turun dengan langkah malas nya lalu ikut bergabung untuk makan malam dengan mendudukkan diri nya disamping kakak nya. Lalita sempat melongos saat pandangan nya dengan Afgar bertemu.

"Afgar, Lita perlu ngomong berdua." Ujar Lalita setelah itu meminta izin keluar dengan diikuti Afgar menyusul di belakang nya. Kelvi memberi isyarat agar memberi sedikit waktu untuk Afgar dan Lalita berbicara.

•••

"Kamu kenapa nggak nolak sih Gar?"Ujar Lalita setiba nya di depan kolam renang, Afgar hanya terdiam mendengar ucapan Lalita.

JEFFLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang