Afgar melirik sana sini mencari keberadaan Lalita yang pergi entah kemana. Saat ini Afgar sudah menjalani amanah dari Jeffrey untuk menjaga gadis yang dicintai sahabatnya itu.
"Gar." Tepukan di bahunya membuat Afgar terperanjat kaget.
"Eh Lita."
"Aduh. Maaf maaf aku ngagetin yah?" Tanya Lalita lembut.
"Sedikit. Lo darimana sih Lit? gue cari sana sini loh. Gue kira lo hilang tadi." Ujar Afgar sambil nyengir kearah Lalita.
"Aku dari toilet tadi. Yaudah pulang yuk."
"Loh Dangke mana?" Tanya Lalita ketika tak melihat batang hidung Dangke sedari tadi.
"Dangke pulang duluan buat ngejemput Nyokap nya di pasar, biasa kalo hari minggu gini pembantu Dangke diliburin. Gimana udah ke beli semua novel nya? Kalo belum duit masih banyak nih." Jelas Afgar sambil memperlihatkan black card di tangannya dengan sombong padahal itu black card milik Jeffrey yang Jeffrey titipkan kepadanya untuk menuruti semua keinginan Lalita.
"Oh gitu. Udah kok pulang yuk, Lita capek kelilingnya."
Prilly berjalan beriringan bersama Afgar untuk pulang sepertinya gadis itu sudah lelah berjalan kesana kemari mengelilingi Mall bersama Afgar.
Afgar lah dan Dangke yang bertugas menjaga Lalita selama sahabatnya tak ada, keduanya bertugas menuruti keinginan gadis itu.
•••
"Makasih ya Gar." Ucap Lalita ketika sudah keluar dari mobil Afgar. Afgar mengangguk singkat sambil mengacungkan jempol nya sebelum melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah Lalita.
"Mom, Lita pulang." Kata Lalita ketika sudah memasuki rumah nya.
"Eh hai sayang." Anna yang sedari tadi duduk membaca majalah fashion berdiri menyambut sang anak kepelukannya.
"Mommy kapan datang?" Tanya Lalita lembut setelah melepaskan pelukannya.
"Belum lama sayang." Ujar Anna lembut sambil mengelus kepala Lalita.
"Mommy kok nggak bilang biar Lita jemput di bandara?"
"Nggak usah nanti kmu capek. Lagian Mommy sekalian mau supresin kamu."
"Daddy nggak ikut, Mom?" Tanya Lalita heran.
"Nggak sayang. Daddy kamu masih ada kerjaan di Barcelona tapi kata Daddy kamu nggak lama kok nanti dia nyusul." Jelas Anna yang di angguki mengerti oleh Putrinya.
"Mommy ih kangen." Seru Lalita sambil memeluk Anna sekali lagi.
"Oh iya. Kamu dari mana sayang?" Tanya Anna setelah melirik barang bawaan Putrinya itu.
"Dari beli novel Mom."
"Bareng Jeje?"
"Nggak. Tadi Bareng Afgar, Afgar itu teman Jeje."
"Lah. Kok gitu? Kamu berantem sama Jeje? Jangan gitu ya sayang kalo ada masalah selesein baik-baik." Kata Anna lembut sambil mengelus rambut halus milik putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEFFLA [END]
Teen FictionBagi seorang Jeffrey Deneo Alexanel tidak ada yang paling penting selain membuat seorang Lalita Anameli Sanders bahagia, Jeffrey tidak akan berpikir dua kali jika ada yang menyakiti Lalita. Tapi mengapa justru dirinya yang menjadi alasan Lalita men...