Apa-apaan sih dia itu membuatku menahan malu dengan orangtuaku. Batin Sakha kesal.
Dia itu maunya apasih kenapa juga ngikutin ucapanku. Batin Nafisah merasakan kekesalan juga.
"Umi... Abi... aku berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum". Ucap Sakha saat sarapannya telah selesai. Dan menyalami kedua tangan orangtuanya itu.
"Iya.. Hati-hati ya nak,Wa'alaikumussalam". Ucap Rasya seraya mengelus pucuk kepala Sakha dengan lembut.
"Tu-tunggu". Cegah Nafisah tiba-tiba dan sontak membuat semua mata menatap ke arahnya termasuk Sakha.
"Ada apa. Apakau belum puas menatapku terus, ingat ya Naf... Bukan mahram loh". Ucap Sakha dengan nada dingin namun terkesan mengejek dan itu membuat Nafisah menatap sinis Sakha. Sakha yang menyadari tatapan sinis Nafisah justru mengernyitkan matanya menatap Nafisah.
"Jangan Ge-Er dulu deh.. Aku cuma mau ngasih ini, kamu lupakan membawanya". Kata Nafisah seraya menyodorkan tas milik Sakha. Sakha yang teringat langsung mengambil tas itu dari Nafisah.
"Makasih". Ucap Sakha singkat dengan nada dingin khasnya, kemudian berlalu keluar rumah.
Dasar cowo nyebelin udah aku ingetin juga, masih aja bersikap dingin. Batin Nafisah kesal.
"Yang sabar ya nak, Sakha memang seperti itu kalau di hadapan wanita yang bukan mahramnya. Tapi kamu beruntungloh nak, biasanya Sakha ga bakalan berani nyapa atau bicara panjang lebar sama wanita. Tapi saat Umi liat kamu sama Sakha kayanya dia udah sedikit berubah". Jelas Rasya PxL. Dan hanya di balas senyuman oleh Nafisah.
"Ya udah Abi berangkat kerja dulu ya.. Kalian hati-hati di rumah ya". Kata Handaya kemudian Rasya dan Nafisah menyalami punggung tangan Handaya.
"Assalamu'alaikum". Ucap Handaya.
"Wa'alaikumussalam". Ucap Rasya dan Nafisah berbarengan.
Setelah beberapa saat Handaya meninggalkan rumah. Nafisah meminta persetujuan Rasya untuk menjadi guru pembimbingnya dalam menghafal al-Qur'an, dan langsung di setujui oleh Rasya.
"Umi... Nafisah ke kamar dulu ya, mau ngafalin juz berikutnya. Karna nanti habis maghrib aku setorin ke Umi". Ucap Nafisah dengan lembut dan tersenyum pada Rasya.
"Iya...nanti Umi tunggu ya". Ucap Rasya seraya tersenyum pula.
****
Nafisah
Flashback on...Seorang gadis cantik dengan gaun pengantin lengkap dengan hijabnya nampak terlihat murung dan sedih di kamarnya.. Dengan tanpa fikir panjang ia lepas gaun itu dan menggantinya dengan gamis biasa. Dia pergi melewati jendela kamarnya yang cukup besar.
"Nona... Mau kemana nanti Ayah nona marah". Ucap seorang pria bertubuh besar dengan kemeja hitam khas Bodyguard.
Gadis itu langsung berlari dengan cepat tanpa menoleh ke belakang semetara pria tadi terus mengejarnya. Namun, beberapa saat kemudian pria itu kehilangan jejak sang gadis.
Sampai gadis itu sudah merasa sedikit aman dia berjalan menyusuri jalan namun...
Bruk...
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUSNYA CINTA SAKHA (TELAH TERBIT)
Teen Fiction{✔} Rank : #1 Calonimam #8 Islami #11 Keluarga #2 Rohani #2 Ketulusan #1 Kekasih halal #3 Kehidupan #4 Kisah cinta # 1 Religi #22 Fiksi #33 Remaja Seorang Pria tampan bernama Sakha Abhiyu Nugraha. Lahir di keluarga yang menjunjung tinggi nilai agama...