Part 18

8.3K 358 3
                                    

Aku akan terus berusaha untuk menjadi seperti Fatimah yang selalu setia menemani Ali hingga ajal menjemput keduanya.

~Nafisah Cantika Rahmadani~

I love you for the sake of Allah. and I'm sure I can be like Ali for you.

"Aku mencintaimu karena Allah. dan aku yakin aku bisa menjadi seperti Ali untukmu"

~Sakha Abhiyu Nugraha~

••••

"Nafisah... Kamu udah selesai belum nak? Inikan hari pernikahan kamu". Nissa terus saja memanggil Nafisah padahal acaranya masih satu jam setengah lagi untuk mulai.

"Ibu, inikan baru jam 7 lewat. Acaranya juga mulai jam 9 dan Nafisah kan udah bilang Nafisah akan menunggu di kamar sampai acara ijab qabul di ucapkan". Jelas Nafisah. Tak lama Falsyah datang dengan kemeja putih di sertai dengan jas hitam dan celana hitam yang membuat terlihat semakin elegan dan tampan.

"Naf, belum siap kamu?". Tanya Falsyah.

"Nyantai aja bang kan baru jam segini. Abang ko udah rapih aja?".

"Kamu tuh dandannya lama udah buru dandan sono". Falsyah mendorong Nafisah kedalam kamar dan langsung menutupnya membiarkan Nafisah berada di dalam untuk segera bersiap.

"Nah, kalo pake omongan ga bakal masuk Bu kalo Nafisahmah". Ucap Falsyah merasa menang setelah mendorong Nafisah masuk kamar, sementara Nissa menggeleng melihat tingkah kedua anaknya.

"Ya udah kamu temuin Ayah di ruang tamu sana jam 8 nanti calon istri dan adik ipar kamu datang"

"Iya Bu"
____

"Sakha... Ayo kita berangkat". Ucap Rasya dari lantai bawah.

"Iya Umi, Sakha udah selesai ko". Sakha turun menemui Rasya dan Handaya yang sudah siap sedari tadi.

"Duh.. Anak Umi ganteng amat". Rasya menepuk  pundak Sakha pelan.

"Abi ga di bilang ganteng nih sama Umi?". Handaya memasang muka cool berharap dirinya akan di puji oleh istrinya itu.

"Abi cemburu nih yee...". Goda Sakha.

"Udah udah ayo berangkat, nanti telat lagi". Rasya melerai keduanya.

"Lah Abi ga di bilang ganteng dulu nih Mi".

"Udah Abi ayo".

"Yah ga adil nih".

"Abi, ayo".

"Hadeuhh... Anak mau nikah ko orangtuanya yang ribet". Sakha menepuk dahinya sendiri.

Sakha sampai tepat waktu di kediaman Nafisah. Sakha mengucap salam dan di sambut oleh Falsyah dan Ramdan dengan baik sementara Nissa masih sibuk merias Nafisah.

"Pak, boleh saya menemui Nafisah?". Ucap Rasya dan di Iyakan oleh Ramdan, Rasya mengetuk pintu kamar Nafisah.

"Masuk Bu". Nissa mempersilahkan.

TULUSNYA CINTA SAKHA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang