Sakha mengacak rambutnya kasar. Entah apa yang kini ia rasakan, ada rasa nyaman ketika di dekat Nafisah. Namun, ada rasa rindu yang muncul pada Sandra teman masa kecilnya dulu karna wajah Nafisah dan Sandra sangat mirip, yang membedakan hanya hijab. Nafisah menggunakan hijab yang begitu syar'i sedangkan Sandra mengurai rambutnya begitu saja.
"Sakha....". Ketukan pintu dan sautan dari luar kamar Sakha, menyadarkannya dari lamunan. Suaranya seperti Nafisah. Batin Sakha.
"Apa?". Ucapku dingin di dalam kamar. Ada apa dia memanggilku di jam segini. Sakha membatin lagi. Kemudian membuka pintu kamarnya dan menampakkan wajah tegang Nafisah yang tak dapat ia mengerti.
"I-Itu... Tolong aku". Ucapnya gugup seraya menarik lengan baju Sakha.
"Apasih". Ucapku lagi karna semakin bingung.
"A-Ada tikus dikamarku... Hiks...". Ucap Nafisah gugup disertai dengan tangisan. Sakha yang melihat Nafisah menangis langsung masuk kedalam kamar Nafisah sedangkan Nafisah menunggu di luar kamar karna dia sangat takut dengan hewan kecil itu.
"Kau takut dengan ini... Haha...". Ucapku dan menyodorkan hewan kecil putih yang berhasil ia tangkap di kamar Nafisah, seraya tertawa kecil.
"Singkirkan itu dariku Sakha... Ihh.. Aku takut tau". Ucap Nafisah kesal pada Sakha yang menyodorkan tikus putih itu tepat di depan wajah Nafisah.
"Nih... Buang sendiri tikusnya". Ucap Sakha dingin dan menyodorkan tikus putih di hadapan Nafisah.
"Apaan sih kamu yang buang dong, aku kan takut Sakha buang sana ihh...". Ucap Nafisah kembali kesal dengan tingkah Sakha yang mulai jail.
"Payah". Ucap Sakha singkat.
"SAKHA". Kata Nafisah penuh penekanan.
"Iya iya bawel, udah ditolongin juga ga tau terimakasih". Kata Sakha dengan nada datarnya dan berlalu meninggalkan Nafisah yang masih berdiri di tempatnya dengan ekspresi kesalnya.
"Dasar cowo dingin". Ucap Nafisah dengan suara sedikit di kecilkan. Namun ternyata Sakha mendengarnya dan langsung menengok ke arahnya.
"Ma-Maksudnya, emm... Makasih ya Sakha". Kata Nafisah dengan senyuman yang dipaksakan.
"Emang aku ga tau kamu ngomong apa, Hah..". Kata Sakha dengan nada dingin dan tatapan tajamnya yang mengarah ke Nafisah. Nafisah langsung menundukan pandangan karna melihat tatapan tajam Sakha yang berhasil membuatnya luluh.
"Iya iya maaf...". Kata Nafisah singkat dan langsung memasuki kamarnya setelah Sakha mulai menjauh dari hadapannya.
Di lain tempat. Tepatnya di Kamar Rasya....
"Kenapa aku selalu mengingat anak itu terus ya. Ya Allah... Maafkan aku bukannya aku membenci anak Alisia dan Sahril. Tapi entah mengapa hatiku memintaku agar Sakha menjauh dari Sandra anak Alisia dan Sahril". Kata Rasya dengan nada sedikit pelan karna Handaya sudah tertidur.
Flashback on (Rasya)
Setelah selama setahun pernikahan sahabatku Alisia, aku memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Namun Alisia justru memintaku untuk tetap bersamanya sampai anaknya lahir. Saat itu Sakha berusia 3 tahun.
Aku menuruti permintaannya bahkan aku sampai lupa dan entah mengapa aku enggan untuk pindah setelah melihat Sakha dan Sandra begitu sulit untuk dipisahkan. Dan setelah usia Sandra sudah menginjak 7 tahun, kondisi Alisia semakin memburuk dan dokter bilang bahwa hanya menghitung waktu untuk Alisia dapat hidup. Dan benar saja di waktu yang sama saat dokter bicara dengan Sahril, Alisia meninggal dunia. Aku semakin bingung apalagi usia Sandra yang baru saja menginjak sekolah dasar dan harus ditinggalkan oleh sosok ibu yang paling dekat dengannya, Sahril bingung apakah ia harus memenuhi permintaan istrinya sebelumnya bahwa ia harus menikah lagi setelah Alisia meninggal? Tapi dia merasa begitu jahat jika harus menikah lagi saat Alisia meninggal.
Kalimat terakhir yang Alisia ucapkan adalah dia merelakan ku jika memang aku harus pindah namun sebelum itu dia memintaku agar aku mencarikan sosok wanita terbaik yang dapat mengurus Sandra dengan baik. Tanpa aku pilihkan sebelumnya ternyata Sahril telah memilih wanita yang diminta oleh Alisia. Dia adalah seorang wanita keturunan Arab-Indonesia dan merupakan sahabat kecil Rasya saat kuliah di Madinah. Dia Safiya.
Aku menyetujuinya karna aku yakin Safiya akan menjadi ibu yang baik untuk Sandra. Namun, beberapa tahun berlalu. Sandra sudah menginjak usia 15 tahun dan berada di semester akhir, begitupun Sakha yang sudah masuk SMA dan berada di semester akhir pula.
Aku selalu memperhatikan tingkah laku Sandra yang semakin tak ia senangi entah mengapa padahal setauku Safiya dan Sahril selalu berusaha mendidiknya dengan menyuruhnya ruyin membaca Al-Qur'an dan Safiya berusaha menyarankan Sandra untuk memakai hijab. Namun, semua itu sia-sia dan selama yang aku perhatikan di usia Sandra dia berani untuk mendekati lelaki manapun dan bahkan hampir setiap lelaki tergoda karna penampilannya yang modis dengan gaya rambut yang di cat berbagai warna. Dan entah mengapa Sakha anak Rasya sendiri pun masih setia menjadi sahabat Sandra meski selalu di ingatkan Oleh Rasya.
Sampai akhirnya Handaya berhasil membujuknya dengan alasan bahwa di Jakarta ada Kampus khusus Pilot dan benar Sakha langsung meng-iyakan ucapan Abinya itu, karna cita-cita Sakha sedari kecil ingin menjadi seorang Pilot.
Ke esokan harinya Sakha pergi kerumah Sandra untuk berpamitan. Meski tangisan Sandra terus mengalir namun kali ini Sakha sanggup merelakan Sandra dan meninggalkannya.
Flashback off (Rasya)
Astaghfirullah... Maafin tante ya Sandra. Tante harus pisahin kamu dengan Sakha sampai kamu berubah sepenuhnya. Tapi tante rasa itu ga mungkin, ayahmu saja sulit untuk mengubah kamu jadi lebih baik apalagi tante. Jadi tante rasa sebelum kamu kembali di ingat oleh Sakha. Tante akan menjodohkan Sakha terlebih dahulu dengan Nafisah. Wanita shalihah penghafal Al-Qur'an. Batin Rasya.
~💖💖💖~
Aduh... Kira kira Sandra bakalan datang ga ya di kehidupan Sakha lagi?
Kalian dukung siapa nih Sakha dan Nafisah. Atau Sakha dan Sandra?Udah pasti dong jawabannya Sakha dan Nafisah. Tapi kita liat dulu ya Sakha bakalan sama siapa? Hehe....
Maaf kalau part kali ini pendek. Atau bahkan agak panjang ya hehe... Gatau ahh bingung😂
Stay reading next time...
Ig: @reiza0712
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUSNYA CINTA SAKHA (TELAH TERBIT)
Teen Fiction{✔} Rank : #1 Calonimam #8 Islami #11 Keluarga #2 Rohani #2 Ketulusan #1 Kekasih halal #3 Kehidupan #4 Kisah cinta # 1 Religi #22 Fiksi #33 Remaja Seorang Pria tampan bernama Sakha Abhiyu Nugraha. Lahir di keluarga yang menjunjung tinggi nilai agama...