Part 9

9.3K 443 7
                                    

Jika memang dia bukan jodohku
Maka Jauhkan kami dengan cara yang terbaik disisimu ya Rabb...
Tapi... Jika dia jodohku.. Aku mohon jagalah hubungan kami dengan Jalan terbaikmu Ya Rabb.

~

~Sakha Abhiyu Nugraha~

****

Tak lama kemudian Dokter keluar daru ruangan Nafisah.

"Dok.. Bagaimana kondisi Nafisah?". Tanya Sakha yang begitu khawatir pada seorang dokter bernametag Irwan.

"Kondisi Nafisah saat ini sangat drop dan kami tim medis harus segera melakukan operasi sumsum tulang belakang. Tapi apa pihak keluarga sudah mempunyai pendonor?". Jelas Dokter Irwan.

"Dok... Tolong lakukan yang terbaik untuk Nafisah. Saya akan sesegera mungkin menemukan pendonor untuk Nafisah. Tapi, untuk itu tolong Dokter rawat Nafisah sebisa mungkin". Tutur Sakha yang begitu khawatir.

"Saya dan tim medis akan berusaha semaksimal mungkin untuk itu. Dan saya akan membawa Nafisah ke ruang ICU terlebih dulu agar kondisi kembali stabil". Ujar Dokter Irwan kemudian berlalu dengan membawa Nafisah ke ruang ICU bersama beberapa perawat lainnya.

"Umi... Abi... Sakha pergi dulu. Sakha akan mencari seseorang yang siap mendonorkan sumsum tulang belakangnya untuk Nafisah". Ucap Sakha yang telah menggenggam kunci mobilnya.

"Tunggu nak... Sebenarnya.... Umi... Umi... Telah menemukan orangnya. Tapi....". Ucapan Rasya terhenti karna merasa tak yakin bila harus menceritakan semuanya pada Sakha.

"Siapa Umi... Siapa orangnya? Sakha akan menjemputnya Sakha akan melakukan apapun asalkan Nafisah bisa sembuh". Ucap Sakha penasaran dengan orang yang diragukan Rasya.

"Dia meminta suatu syarat yang Umi tak inginkan Sakha... Dia... Dia... Meminta agar setelah dia mendonorkan sumsum tulang belakangnya untuk Nafisah dia meminta agar kamu menikahinya. Dan dia adalah... Sandra". Ucapan Rasya membuat Sakha berdiri kaku. Entah apa yang kini ia rasakan, ia sudah tahu kelakuan Sandra selama ini. Sandra hanya ingin kekayaan dan kesuksesan Sakha.

Ya Allah apa yang harus hamba lakukan... Hamba kini mencintai seorang wanita yang kini tengah membutuhkan hamba ya Allah.. Tapi... Mengapa sosok wanita yang hamba sudah mulai lupakan justru hadir.. Inikah hukumanmu ya Allah. Batin Sakha.

"Umi.... Jika memang tak ada pilihan lain... Aku ikhlas merelakan perasaanku pada Nafisah". Ucap Sakha lirih.

"Nak... Bukankah kamu sudah melamar anak Ibu? Lalu bagaimana dengan perasaan anak Ibu nak, jika kamu menikahi wanita lain". Ucap Nissa menyadarkan Sakha dengan ucapannya itu. Nissa sudah tahu dari orangtua Sakha bahwa Sakha telah melamar Nafisah.

"Bu... Maafkan saya... Tak ada jalan lain agar saya dapat menyembuhkan Nafisah. Saya sangat mencintainya maka saya harus rela berkorban untuknya". Ucap Sakha terlihat begitu putusa asa.

"Ibu tau nak.. Tapi, Ibu pun tak mau jika Nafisah merasakan kekecewaan untuk kedua kalinya nak". Tutur Nissa kini dengan nada lirih. Ia tak ingin bila Nafisah merasakan sakit hati untuk kedua kalinya.

"Apa kamu yakin Sakha?". Kini Rasya kembali pada Sakha. Jujur ia sangat tak ingin bila Sakha harus menikah dengan Sandra sosok wanita paling kejam yang ia kenal selama ini.

"Sakha... Sakha yakin Umi, Sakha akan menjemput Sandra sekarang juga. Katakan dimana Sandra sekarang Umi?". Ucap Sakha pasrah.

"Terakhir Umi bertemu dengannya ia ada di sebuah apartemen bersama wanita malam lainnya. Sakha Umi bertanya padamu lagi apa kamu yakin dengan keputusan ini nak? Umi tak ingin bila nantinya jika kamu menikahi Sandra kehidupan kamu pasti hancur nak.. Karna ulah wanita itu".

TULUSNYA CINTA SAKHA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang