Part 14

8.8K 379 3
                                    

Tak lama setelah Sakha selesai melaksanakan sholat. Dering ponsel Sakha berbunyi, Sakha melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Nafisah cantik". Sakha tersenyum senang melihat nama yang tertera di ponselnya, ia menamai Nafisah dengan nama Nafisah Cantik.

"...."

"Wa'alaikumussalam".

"...."

"Kangen ya".

"....."

"Iya iya".

"....."

"Wa'alaikumussalam". Sakha menutup sambungan teleponnya dan tersenyum bahagia.

----

Inikah jawaban yang Allah berikan untukku. Wanita yang baik akhlaqnya, sopan dan santun dalam berbicara dan kecantikan yang dimilikinya begitu sempurnya. Pantaskah aku bersamanya? Seorang wanita yang baik sepertinya, pantaskah aku berasamanya. Batin Sakha setelah menerima telpon dari Nafisah beberapa menit yang lalu.

"Sakha....". Panggilan dari luar kamae Sakha menyadarkannya dari lamunan. Rasya memanggil Sakha yang dari semalam tak kunjung keluar dari kamarnya.

"Iya Umi". Ucap Sakha singkat, ia tau apa yang Uminya ingin katakan padanya.

"Ayo sarapan dulu nak,". Sakha sedikit berteriak dari lantai bawah.

"Iya Umi, sebentar lagi Sakha turun". Ucapnya dari lantai 2 kamarnya.

Sakha menuruni tangga dengan malas jujur ia tak ingin mengingat kembali kejadian tadi malam. Namun, semuanya sangat sulit karna Handaya masih menatap Sakha dengan tatapan dingin. Rasya menatap suaminya lekat berharap ia sadar arti tatapannya itu. Handaya menarik Nafasnya kasar ia lalu berusaha meredam amarahnya yang masih tersisa.

"Kamu ga ada jadwal kuliah?". Tanya Handaya berusaha bersikap biasa-biasa saja pada Sakha.

"Mmm... Aku cuma tinggal tunggu kelulusan 2 hari lagi, Bi". Sakha menjawab pertanyaan Handaya dengan ragu.

"Anak Umi cepet banget ya lulusnya". Rasya tersenyum bangga pada Sakha.

"Hehe... Ini juga berkat doa Umi dan Abi untuk Sakha". Sakha tersenyum pada keduanya, tak sangka Handaya pun ikut membalas senyumannya.

"Kamu masih ingatkan bahwa pernikahan kamu dan Nafisah tinggal 3 minggu lagi". Handaya kembali mengingatkan Sakha.

"Oh iya Bi, Umi, Tadi Nafisah telpon Sakha, katanya keluarga Nafisah mengundang kita untuk makan malam bersama malam ini setelah ba'da isya. Katanya kakanya yang selama ini tinggal di Dubai akan datang". Ucap Sakha.

"Oh ya, ya udah nanti kita kesana ya". Ucap Rasya tersenyum.

"Iya Umi".

"Mmmm... Umi, Abi, Sakha ke kamar dulu ya ada beberapa jadwal yang harus Sakha lihat lagi sebelum pernikahan Sakha semakin dekat".

"Iya".

----

TULUSNYA CINTA SAKHA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang