Setelah kepergian Handaya dari kamarnya Sakha kembali memikirkannya. Namun, kali ini ia justru sedang memikirkan Nafisah.
Aku kangen kamu Sah... Aku harap aku akan selalu merindukanmu selamanya. Sakha membatin.
"Hufttt....". Sakha mengatur nafasnya setelah beberapa saat membayangkan Nafisah, hingga tak terasa waktu sholat isya hampir tiba. Sakha menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian dan berwudhu.
"Abi... Ayo kita ke masjid". Ucapnya setelah berada tepat di samping Handaya yang sedang berada di ruang keluarga bersama dengan Rasya.
"Oh... Iya tunggu bentar Abi ganti pakaian dulu". Handaya langsung menuju ke kamarnya sementara Sakha duduk bersama Rasya mengambil alih tempat Handaya.
"Bagaimana kondisi Nafisah nak,?". Rasya memecah keheningan beberapa saat.
"Alhamdulillah Umi dia baik-baik aja, dan Ibunya juga mengurusnya dengan baik dan rutin melakukan terapi untuk Nafisah". Jelas Sakha seraya tersenyum.
"Syukurlah, Umi lega mendengarnya". Rasya mengusap wajahnya lembut mengucapkan syukur.
"Hmmm.. Umi aku kr masjid dulu ya Assalamualaikum". Ucap Sakha setelah melihat Handaya keluar dari kamarnya.
"Umi, Abi pergi sholat dulu ya, Asalamualaikum". Handaya pun mengucapkan salam kemudian berlalu keluar rumah setelah Rasya menjawab salam keduanya.
---
Setelah selesai melaksanakan sholat Isya berjama'ah di Masjid bersama Handaya. Sakha melihat seorang wanita dengan pakaian lusuh dan tidak menggunakan hijab maupun pakaian panjang yang menutupi tubuhnya, Sakha sedikit penasaran pada wanita itu dan perlahan ia melangkahkan kakinya kearah wanita tersebut.
"Sandra". Ucapnya terkejut setelah wanita tersebut memalingkan wajahnya kearah Sakha, Sakha terkejut setelah melihat ternyata wanita itu adalah Sandra teman masa kecilnya. Sakha merasa begitu iba dengan kondisi Sandra yang ia lihat saat ini.
"Sakha". Sandra terkejut pula setelah melihat seorang pria yang memanggilnya adalah Sakha. Pria yang ia incar kekayaannya selama ini.
"Kamu, kenapa berdiri di rumah ini?". Sakha menyadari keberadaannya saat ini setelah melihat Sandra berdiri kaku di depan sebuah rumah yang lumayan megah.
"A-A-Aku-". Ucapan Sandra terhenti, ia hendak memeluk Sakha namun, hal itu tak sampai terjadi setelah suara panggilan memanggil Sakha.
"Sakha". Handaya memotong pembicaraan Sandra dengan memanggil Sakha secepatnya. Ia tak ingin bila Sakha kembali mengingat masa lalunya dengan Sandra.
"Abi". Sakha menengok ke sumber suara, dilihatnya tatapan tak suka Abinya terhadap Sandra.
"Om". Sandra mengulurkan tangannya berniat untuk menyalami Handaya namun Handaya tak meresponnya.
"Ayo pulang". Ucap Handaya dingin dan menarik tangan Sakha.
"Ta-Tapi Bi-". Ucapan Sakha terhenti setelah cengkraman Handaya semakin erat menariknya. Akhirnya Sakha meninggalkan Sandra sendirian dengan raut wajah yang nampak sedih melihat kondisi Sandra saat ini.
"Assalamualaikum". Ucap Handaya masih dengan nada dingin, Rasya membukakan pintu dan melihat raut wajah suaminya yang terlihat begitu dingin pada Sakha.
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUSNYA CINTA SAKHA (TELAH TERBIT)
Teen Fiction{✔} Rank : #1 Calonimam #8 Islami #11 Keluarga #2 Rohani #2 Ketulusan #1 Kekasih halal #3 Kehidupan #4 Kisah cinta # 1 Religi #22 Fiksi #33 Remaja Seorang Pria tampan bernama Sakha Abhiyu Nugraha. Lahir di keluarga yang menjunjung tinggi nilai agama...