Part 20

9K 333 1
                                    

"Assalamualaikum...". Ucapan seseorang menghentikan pembicaraan Nafisah dan Sandra.

Nafisah melangkah dan membukakan pintu. "Wa'alaikumussalam... Loh Adnan". Nafisah terkejut melihat Adnan di hadapannya, setahu Nafisah, Adnan tidak tau tempat tinggal Nafisah.

"Hay... Bunda Nafisah....". Senyum berkembang dibibirnya. Nafisah mempersilahkan Adnan untuk masuk, baik Adnan maupun Sandra sama sama terkejut melihat satu sama lain.

"Lo...". Telunjuk Sandra mengarah tepat di wajah Adnan, sementara Adnan tersenyum semringah. Sekian lama ia tak bertemu pujaan hatinya.

"Gimana? Makin gantengkan gue". Adnan mengangkat sebelah alisnya, sementara Nafisah hanya tertawa kecil melihat tingkah keduanya yang sulit ditebak.

"Udah... Udah... Adnan ayo duduk". Nafisah mempersilahkan Adnan untuk duduk dan sudah bisa di tebak, Adnan pasti memilih duduk disamping Sandra.

"Lo ngapain duduk deket gue". Ketus Sandra. Adnan hanya menimpalinya dengan senyuman.

"Oh iya Naf, gue kesini mau minta maaf sekaligus ngasih ucapan selamat atas pernikahan lo". Ucapan Adnan mengejutkan Sandra.

"Lo udah nikah Naf?, kenapa ga undang gue? Tega ya lo ga undang gue". Sandra terus mengoceh tanpa memberi sekat sedetikpun untuk Nafisah jelaskan.

"Aduh... Untuk Adnan aku bisa maklumi dan terimakasih buat ucapannya. Dan.. Sandra... Aku ga bisa cari informasi tentang kamu setelah kelulusan kita beberapa tahun lalu". Nafisah menjelaskan PxL.

"Suami lo mana?". Ucap Sandra.

"Dia kerja". Jawab Nafisah.

"Kerja dimana?".

"Lo banyak nanya tau ga". Ucap Adnan.

"Ye.... Suka suka gue kali, apa urus lo".

"San..."

"Hmmm".

"Ehm... Kayanya aku mending buatin minuman dulu untuk kalian ok". Nafisah bangkit dan melangkah menuju dapur.

"San...".

"Apasihh....". Sandra sudah mulai kesal dengan kehadiran Adnan di sampingnya.

"Pulang bareng ya... Plis.... Untuk kali ini aja".

"Ogah...."

"Plisss..."

"Nan, gue bawa mobil sendiri".

"Ya udah kita rendengan". Ucap Adnan menampakkan deretan gigi putihnya.

"Hrrr.... Terserah". Ucap Sandra ketus.

"Hayy... Udah selesai ngobrolnya?". Ucap Nafisah dengan nampan yang diatasnya ada 2 gelas berisi sirup.

"Udah". Ucap Sandra dan Adnan berbarengan.

"Hmm... Aku rasa kalian itu cocokloh". Goda Nafisah.

"Ga"

"Alhamdulillah". Ucap mereka berbarengan namun dengan jawaban berbeda.

"Haha... Iya iya terserah kalian aja".

Drett.... Drettt....

Ponsel Nafisah berdering dan tertera nama Suamiku. Nafisah langsung mengangkatnya.

"Assalamualaikum, Naf".

"Wa'alaikumussalam, Mas. Ada apa?"

"Hari ini aku pulang sekitar jam 3 sore, jadi kita ke rumah umi setelah aku pulang ya. Kamu beresin barang bawaan kita aja. Oh iya soal yang tadi aku minta maaf karna ada urusan mendadak ke kantor".

TULUSNYA CINTA SAKHA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang