Author pov
Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi .
"Gaes,jadi hari ini kita lakuin apa ?" ujar Rendy semangat
"Ah siap in sarapan dulu sana,gue laper " malas Liora
"Lah lo kok nyuruh gue sih,kan lo yang cewek,gimana sih " protes Rendy
"Biar gue aja yang siapin sarapan " saut Adam.
",eh jangan deh Dam, gue aja,gue kan yang cewek disini " sungkan Liora
" yaudah gue sama Rendy nungguin sini " ujar Adam
"Oke "
Liora povAku pun mulai mencari sakelar lampu di dapur umum hotel ini. Namun sayang nya keberuntungan tak datang padaku,aku tak menemukan nya. Terpaksa aku harus menggunakan cahaya seadanya dari cahaya matahari yang mulai menampakkan dirinya.
Aku mulai memasak,dan ketika aku mencuci beras,aku merasa bahwa ada yang melihat ku disini. Ya aku tau memang hotel ini berpenghuni tapi makhluk yang sedang memperhatikan ku tak mau menampakkan dirinya. Aku hanya memohon kepada yang kuasa bahwa yang memperhatikan ku saat ini adalah makhluk astral yang baik.
Aku menerus kan menanak nasiku,namun sesuatu meniup leher ku,lagi dan lagi.aku mencoba tak menggubrisnya.namun aku tak tahan,aku semakin penasaran siapa yang mengganggu kegiatan ku hari ini. Aku mulai mencari cara agar makhluk ini menampakkan dirinya
"Eh,hantu kan takut sama sinar matahari, coba kali aku tutup tirai nya mungkin makhluk ini mau muncul di depan ku" batinku .Aku mulai menutup tirai dapur
"Heh,makhluk astral.jangan gangguin gue,gue aja gak ganggu kalian.muncul dong dasar takut muka brani bokong aja deh"
Tiba-tiba muncul 2 wanita kecil di depan ku.tubuhku mulai gemetar.2 wanita kecil itu mulai tersenyum, lalu menangis.aku mulai merasakan perasaan yang dirasakan oleh mereka.aku mendekati mereka
"Kalian kenapa jadi seperti ini ? " tanya ku pada mereka.
"Sakit kak " ujar salah satu wanita itu kepadaku.
"Nama kalian siapa " tanyaku
Tapi mereka tak menjawab nya.mereka hanya mendongak kan kepala mereka ke atap dapur,
"Ada apa ? Kalian mau ngomong sesuatu?" tanya ku lagi,namun tetap tak ada jawab an dari mereka.Tiba-tiba muncul sebuah kabut di dalam dapur
"Hei,kalian jangan berani-berani ngerjain gue ya" sentak ku
Lalu mereka pun hilang entah kemana? Dan sekarang aku pun tak tau keberadaan ku dimana .
"Rara Rere kalian dimana ? " ujar wanita yang keluar dari rumah tua
"Rara Rere jangan kerjain mama deh,ayo cepat makan,ini sudah sore " ujar wanita itu lagi
Sekarang aku mengerti,aku di bawa oleh 2 wanita kecil itu ke masalalu nya
"Hai maaa" ujar Rara dan Rere yang tiba-tiba mengagetkan ibu nya.
"Ih kalian kemana aja sih,ayo cepet makan.mama udah siapin di meja" ujar wanita itu
"Nanti aja ma,aku sama Rere mau main dulu di ayunan situ " ujar Rara wanita yang lebih tinggi dari wanita satunya.
"Mungkin Rara adalah kakak dari Rere " batin ku.
"Re main dulu yuk," ujar Rara
"Ayok" jawab Rere sambil berlari menuju ayunan
"Yaudah cepet masuk rumah ya,jangan jauh-jauh,main aja di ayunan " ujar wanita itu yang kembali masuk rumah tersebutAku duduk di sebuah pohon besar yang berada tak jauh dari ayunan itu.melihat kebahagian mereka berdua yang tiba-tiba di renggut oleh 2 sepasang lelaki dengan tubuh kekar penuh tato.
"Adek-adek ayo ikut sama om " ujar salah satu lelaki itu
"Om punya permen loh" ujar lelaki yang lain
"Gak mau.kata mama kita gak boleh ikut sama orang yang gak di kenal bener kan kak?" ujar Rere
"Iyya Re.yuk kita masuk aja " ajak Rara
"Ayuk " Rere pun mengiyakan.Namun saat mereka akan berdiri dari ayunan tersebut,2 lelaki iku dengan sigap menarik kaki Rara dan Rere hingga mreka terjatuh.
"Mama tolong " ujar Rara
Namun lelaki itu tak memperdulikan ocehan Rara dan Rere,mereka tetap menarik kaki Rara dan Rere,muka Rara Rere pun tergores gores kan oleh batu kerikil di halaman rumah nya sendiri. Aku mencoba memarahi,memukul,sampai melempari penculik itu dengan batu-batu.Namun aku teringat aku hanya di bawa oleh Rara Rere ke masalalu nya,jadi aku tak bisa berbuat apa-apa dan harus terus mengikuti alurnya.Aku mengikuti penculik itu yang menyeret Rara Rere dengan kejam.Rara Rere pun sudah tak sadarkan diri,muka mereka penuh dengan darah karena goresan batu kerikil,aspal,hingga ranting-ranting di sepanjang perjalanan. Aku heran mengapa tak ada seorang pun yang lewat disini hanya untuk membantu? apa ini sudah menjadi rencana mereka?
Hingga beberapa menit,penculik itu berhenti.
"Tempat ini sepertinya tak asing bagiku.sepertinya aku ingat,hanya saja ada perubahan sedikit dari tempat ini" ujar ku.
Aku mencoba mengingat-ingat tempat ini. Dan ya,aku ingat disini adalah jalur aku pulang bersama teman-teman ku kemaren,dan tepat nya disini lah Risma dan Udin menghilang.2 Lelaki tersebut menoleh ke kanan dan ke kiri,dan mulai memasuki sebuah lahan tebu,dan ya mereka sangat mengendap-endap,sepertinya mereka akan menuju tempat yang rahasia.aku pun mengikuti mereka masuk lahan tersebut.
Alangkah kagetnya aku,di belakang lahan tersebut terdapat sebuah gubuk yang lumayan besar,
"Aneh,kenapa harus kesini." batinku yang terus bertanya membuat aku semakin penasaran dengan kisah masalalu dari Rara Rere.
Aku berjalan Memasuki gubuk itu,disana hanya terdapat ruangan kosong dengan bau amis yang menyengat dan satu babakan di tengah,entah itu untuk apa aku tak tahu,yang ku tahu sekarang Rara Rere di ikat di babakan itu.Hai gaes.gue update lagi.gue disekolah nih,entah kok bisa update.mungkin lagi encer kali
