part 3

9.9K 563 9
                                        

Author pov

      Ketika Liora selesai buang air, Liora  membersihkan mukanyadi kaca westafel, namun saat Liora berkaca, tiba-tiba sosok perempuan mengenakan jubah putih, rambut panjang yang setengah menutupi muka nya yang hancur, penuh dengan nanah darah dan memar, dari mulut keluar ulat bulu yang memasuki hidung wanita itu, wanitu itu menatap Liora tajam .

     Liora hanya terdiam, menatap balik wanita itu lewat kaca westafel. Wanita itu perlahan-lahan mendekati Liora, semakin dekat dan semakin dekat. Dan ya, wanita itu sekarang disamping Liora. Menatap Liora dengan kosong lewat kaca westafel. Liora mulai berkeringat, badan nya mulai lemas, bibir nya gemetar. Lalu wanita itu menoleh dan menatap Liora langsung. liora tetap hanya diam melihat dari kaca westafel wanita yang tengah menatap nya dengan tajam. Kaki Liora semakin lemas, ingin rasanya ia berteriak namun tak bisa karena bibir nya yang tengah kaku. Akhirnya Liora tak sadarkan diri .

"Liora, Liora, Liora. Woiii !!!". sentak Adam yang membuat Liora mulai sadar, perlahan lahan Liora membuka matanya
"Gue dimana nih ?". tanya Liora
"di hotel. Ngapain sih lo pakek acara pingsan segala ?". Tanya Ajeng yang mulai khawatir
"Iyya Ra. Rendy nemuin lo pingsan di bawah westafel, lo ketiduran apa gimana?". Tanya Udin
"Ada apa sih Ra ?". Tanya Risma
"Aduh gaes. Jangan tanya dulu dong.  Gue tambah pusing nih". Jawab Liora.
"Nih, minum dulu. Mungkin lo kecapek an". Jawab Udin sembari membawakan air putih .
"Udah yuk. Pada tidur semua. Besok perjalanan panjang". Perintah Adam .
Teman-teman hanya menganggukkan dan segera tidur .

***
     Waktu menunjukkan pukul 02.00 . Alarm dari hp Udin berbunyi .
"Eh woi. Ngapain lo setel alarm jam segini. Masih pagi nih " Sentak Ajeng .
Mereka pun terbangun semua.
"Gue mau sholat tahajud nih. Ayok tahajud an!". Ajak Udin
"Hm gue halangan nih". Jawab Ajeng dan Liora
" okey. Ren, Dam. Yuk tahajud an. Lo ikut kagak Ris ? " tanya Udin pada Risma.
"Hm gue gak bisa caranya". Jawab Risma sembari menggaruk tekuk leher nya yang tak gatal .
"Hm yaudah gue ajarin. Yang penting niat nya. Ayok !". ajak Udin. 
"Gue mau tidur aja lah". Jawab Rendy dan Adam serentak dan menahan tawa, karena mereka sudah tau bahwa Udin menyukai Risma sejak awal mereka bersahabat. Namun karena Udin tak mau menyakiti Risma. Ia hanya mencintainya dalam diam " .

    Seusai Risma dan Udin menunaikan solat tahajud. Tiba-tiba Ajeng menjerit histeris.
"Huaaaa akkkkkhhhh."
"Ajeng lo kenapa?". Tanya Liora khawatir .
Tapi tiba-tiba Ajeng tertawa.
"Hi hi hi hi "
"Eh yang bener aja gaes, tawa Ajeng gak gitu loh". Sadar Adam...
Namun tiba-tiba Ajeng mencekik Liora yang tengah duduk di samping nya.  Liora hanya kesakitan dan tak kuat untuk teriak. Bergegas semua melepas kan tangan Ajeng dari leher Liora. Ajeng semakin menjadi, barang-barang yang ada dibanting nya dengan sebuah tawa yang mengerikan.

    Liora mencoba memegangi tangan kiri Ajeng, dan Risma memegang tangan kanan Ajeng. Sedangkan Rendy dan Adam memegangi kaki Ajeng.  sementara Udin yang tengah membacakan ayat kursi di telinga Ajeng, Ajeng semakin berteriak.
"Kalian gak akan bisa melawan ku. Kalian gak akan bisa keluar dari hotel ini, kalian akan menjadi korban selanjutnya. Hahaha " ujar Ajeng dengan suara berat dan penuh dendam .

Namun tiba-tiba seusai Udin membacakan ayat kursi, Ajeng pingsan dan mereka bergotong royong untuk menggendong Ajeng kekasur, karena Ajeng adalah orang yang mengalamai sedikit obesitas sih meskipun cantik".

"Guys, tempat ini bener-bener gak aman. Pulang yuk!". Rengek Risma
"Hm iyya setelah Ajeng sadar kita pulang". Jawab Adam
"Jeng bangun doooonggg !!!!". Ujar Risma sembari menggoyang kan tubuh Ajeng .
"Hm " ujar Ajeng sembari membuka mata nya perlahan-lahan .
"Ngapain kalian kelilingin aku. Ada yang salah ya ?". Tanya Ajeng sembari menyentuh pipi nya yang takut ketahuan teman-temannya kalo Ajeng suka ngiler
"Lo habis kerasukan". Jawab Rendy
" appaaaaa !!!". teriak Ajeng
"Eh maksutnya lo habis kerasukan itu lo ngigo waktu tidur, jadi kita khawatir sama loo". Jawab Adam yang takut jika Ajeng akan semakin takut.
"Eh iyya tah ??? Ya maaf lah ".  Jawab Ajeng ringan
"Yaudah yuk pulang. Sudah jam 5 pagi nih". Sahut Risma .
"Bentar gue mau mandi dulu". Jawab Adam.

***
     ketika Adam di kamar mandi.di kamar mandi sebelah ada seorang wanita bernyanyi.
"Hm. Suara lo merdu. Nyanyian dari jawa ya?". Tanya Adam dari dalam kamar mandi karena mengira kalau di kamar  mandi sebelahnya adalah teman nya. Namun tak ada yang menjawab pertanyaan dari Adam .
"Kok diem sih.  Emang lo belajar lagu itu darimana sementara disinikan kita orang kota semua". Lanjut Adam namun masih tak ada jawaban. seketika itu nyanyian jawa itu pun terhenti. Angin berhembus kencang hingga Adam kedinginan dan mempercepat mandi nya. 

Seusai mandi Adam bertanya pada teman-teman nya
"Ra, Ris, Jeng. Yang nyanyi lagu jawa itu siapa ? Merdu banget. Nyanyi lagi dong". Pinta Adam
"Lah. Gue aja gak mandi". Jawab Liora bingung
"Iyya gue juga gak mandi". Sambung Risma
"Hmm. Gue juga gak mandi". Lanjut Ajeng. 
Adam pun bingung .
" berarti yang bernyanyi tadi adalalah.... "Belum sempat Adam neneruskan lamunya. Namun telah di buyarkan oleh Liora
" Dam, gue mau ngomong sama lo". Ujar Liora sambil menarik tangan Adam keluar kamar.

Adam dan Liora sekarang berada di Loby.
"Lo jujur sama gue. Lo habis di teror kan?". Tebak Liora sembari menatap Adam lekat
"Kok lo tau". Jawab Adam heran
"Yaelah. Gue nih indigo. Tadi sih gue mau mandi. Tapi saat gue lewat lorong kamar mandi ada cewek masuk ke kamar mandi sebelah lo. Jadi yaaa gue gak jadi mandi. Hehehe". Jelas Liora
"Eh parah lo. Lo kenapa gak bilang gue sih". Cemberut Adam
"Yaaa maaf lah Dam. Gue refleks ketakutan. Wkwkwk. Ae lah pakek acara ngambek segala sih " .
"Iyya iyya gue maafin". Pasrah Adam .
"Dam" ujar Liora yang terbelalak melihat ke belakang Adam
"Hm ? ". Adam saja menyernyitkan dahinya melihat Liora
"Coba lo lihat kebelakang". Ujar Liora yang masih terbelalak dan menelan cairan  saliva nya
"Apaan sih. Gak ada apa-apa coba " jawab Adam yang tengah berbalik
"Hm. Gue lupa kalo lo gak kayak gue. Sekarang ayok kita berdiri ". Ujar Liora dengan gemetar.
"Hah ? " heran Adam yang masih tak mengerti .
"Lariii !!!!!" teriak Liora dengan menarik tangan Adam dan kembali ke kamar .
"Lo habis lihat apa an sih". Tanya Rendy
"Hm... Eee. Gue tadi habis lihat tikus di depan. Jadi gue lari. Adam juga takut sama tikus". Jelas Liora bohong karena takut teman-temanya akan cemas
" ohh. Gitu aja takut ". Receh Udin
"Hm. Serah". ujar Liora yang membanting tubuh nya di kasur .
"Lah. Lo gak siap-siap Ra ? ". Tanya Ajeng
"Siap-siap napa?". Tanya Liora
"Ya amsyong. Kita pulang ayokkkk " ujar Ajeng
"Gak ah. Gue enak disini. Gue mau urusin sesuatu disini, kalo lo mau pulang, pulang aja lah. Gue gak maksa lo nungguin gue di hotel ini kok. Gue bisa minta jemput mama kalo gue udah bosen disini". Jelas Liora
"Lah. Gue gak akan tinggalin lo disini Ra. Atas nama persahabatan. Gue gak mau lo kenapa-napa. Gue akan setia sama lo". Jelas Adam
"Gue juga Ra. Meskipun gue takut sih ".  Ujar Risma
"Gue juga". Ujar Udin dan Rendy bersamaaan"
"Kalian ngomongin apa an sih.k kyak disini bahaya aja". ujar Ajeng yang tak sadar bahwa dirinya sudah pernah kesurupan disini.
"Iya ya lah. Lo kan habis kerasukan. Jadi kita percaya bahwa disini ada sesuatu yang harus diselesaikan". Ujar Risma keceplosan .
"What ?". Ajeng bingung
"Enggak kok. Guee. Hmm gue bercanda. Biar lo takut aja". Ujar Risma gelagapan
"Eh sory ya gue gak takut sama recehan lo". Ajeng belaga sombong
"Okelah kita lihat aja". Ujar Udin

Oke guys.sampai sini dulu ya. Tinggalin jejak kalian dengan cara klik bintang pohok bawah .

Hotel Angker {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang