Liora pov
Ketika aku sudah berada di bawah.Hantu-hantu itu mengerubungiku layaknya penduduk yang sedang antri sembako,tapi tidak untuk ini,mereka mengerubungi ku dengan tatapan tajam dan senyum yang nenyeringai.Aku mulai mengeluarkan keringat dingin,tubuhku mulai gemetar.Mungkin aku bisa saja melawanya jikalau mereka hanya ada 1,2 atau 3,tapi ini ?? puluhan Ah, tidak, yang benar mungkin ratusan.
Aku masih dalam keadaan was-was kulihat mereka sungguh mengerikan dengan tubuh yang penuh darah.Kaki,tangan atau organ lainya yang terpisah dari tubuh mereka.
"Aku disini hanya ingin mencari teman ku.Aku takkan mengganggu kalian" ujar ku yang masih gemetar.
Namun tak ada satupun hantu yang pergi meninggalkan tempat ku berdiri.Mereka tetap menatap ku dengan tajam dan yang paling aku takuti adalah wanita yang berdiri paling depan.Aku ber argumen dialah pimpinan dari kawanan makhluk ini.wanita itu mengenakan pakaian merah.Bukan ! Tapi pakaian putih yang tertutupi oleh darah sehingga hampir semuanya berwarna merah,rambutnya yang panjang menutupi sebagian dari wajahnya yang rusak.Matanya ,hidungnya,mulutnya terus mengeluarkan darah.
"Kenapa kalian tatap aku?? Aku takkan mengganggu kalian !" ujar ku sedikit membentak karena risih di tatap oleh makhluk-makhluk itu.
Tetap tak ada jawaban dari mereka.Aku mulai jenuh dan ingin muntah karena bau bangkai yang sangat menyengat dari tadi .
"Aku janji.Ku mohon" jawabku sedikit memohon dan memasang puppy eye ku.Dan mereka pun langsung menghilang entah kemana
"Huft " aku mengeluarkan nafas dengan kasar
"Akhirnya aku bisa bernafas dengan bebas .Aku harus cepat mencari teman-teman ku." gumam ku .
Aku mulai menyusuri ruangan hingga aku menemukan Risma sedang duduk ketakutan memeluk kaki nya sendiri.
"Ris ? " panggilku.Risma pun terkejut,dan berlari memeluk ku
"Aku...Aku..Takut Ra...." ujar Risma memeluk ku
"Sudah lah jangan takut.Ada aku disini." jawabku menenangkan
"Lo sendiri an ??" Tanya Risma
"Iyya.sudah ayo kembali ke atas.Bahaya kalo kamu ikut aku nyari yang lain." jawabku
"Yang lain ?? Jadi yang terpisah bukan aku saja ?? " Tanya nya
" hm " jawabku dan menggandeng tangan nya untuk segera kembali ke kamar 308
Aku meninggalkan Risma dan Rendy.Aku kembali ke ruangan itu untuk mencari Adam dan Udin.aku mulai menyusuri kembali ruangan ini
"Ra !" sentak seorang lelaki di belakang ku.Aku pun menoleh dan aku senang karna Udin lah
"Woi.berani juga lo keliling ruangan ini sendiri.Kirain lo kayak Risma cuman duduk ketakutan nungguin pertolongan .hahaha " canda ku
"Ih Ra,kan dalam sebuah hubungan itu harus saling melengkapi.Kalo dia penakut Aku harus pemberani,biar aku bisa melindungi Risma kapan pun itu" jawab Udin keceplosan
"Aaaaa cieee.Jadi lo beneran suka sama Risma" godaku
"Eh enggak.maksutnya kan kita sahabat gitu" jawab Udin
"Eh by the way,Gue lupa ! Adam belum ketemu.Lo ikut gue nyari apa balik dulu ke kamar ?" Tanya ku
"Gue bantuin lo aja,eh brarti bukan gue doang dong yang terpisah?? " Tanya nya kembali
"Iyya,sekarang tinggal Adam doang yang belum ketemu" jawabku sembari melanjutkan langkah kaki ku yang di ikuti Udin di belakangku
Satu jam berlalu hinggan aku menemukan sebuah cahaya yang sangat terang.
