Author pov
"Ra " panggil Adam
"Apa ? " jawab Liora sembari mengotak atik handphone nya
"Aku kasian sama mereka " ujar Adam dengan menatap nanar ke arah Risma,Udin,dan Rendy yang tengah tertidur
"Iya,gue juga sama.Andai gue gak ngajak kalian liburan pasti ini gak bakal terjadi" jawab Liora dengan menatap ke arah jendela. Semakin lama mata Liora semakin menyipit
"Ada apa Ra ?" tanya Adam sembari menyipitkan mata nya juga untuk melihat apa yang dilihat Liora,alhasil Adam tak melihat apapun.
"Ada bayangan hitam yang mendekat ! " ujar Liora sembari menghampiri teman-temanya yang sedang terlelap.
"Bangun.! Bangun ! Bangun !!!" teriak Liora panik
"Ada apa ? " tanya Risma takut
"Ayo ikut aku ! " ujar Liora berlari dan di ikuti oleh teman-temanya
"Mau kemana ? " tanya Udin mensejajarkan Lari Liora
"Sembunyi ! .." ujar Liora "disini ! " lanjut nya
Mereka pun bersembunyi di sebuah ruangan di belakang lemari.Gelap ! Itu yang mereka rasakan
Tiba-tiba pintu terbuka dengan sangat keras"A.." teriak Risma yang langsung di bungkam oleh Udin
"Hi...Hiii...hiii....! Kemana kalian ? " ujar hantu itu.Lalu pintu tertutup kembali dengan keras
"Mungkin sudah aman " ujar Rendy sedikit berbisik .
"Akan ku periksa " jawab Liora sidikit demi sedikit ia mulai mengintip di pinggir lemari dan
"Aaaagggghhhg !!!" teriak Liora yang langsung terpental kebelakang karena menemukan hantu itu tepat di depan mata Liora hanya dengan jarak 5 senti .sungguh mengerikan dengan gigi yang hanya membentuk taring,bola mata yang hampir keluar dari tempat yang seharusnya dengan mengeluarkan cairan nanah dan darah berbau busuk,hidung yang hanya tinggal tulangnya saja dan kulitnya yang hitam penuh dengan luka sayatan dan luka bakar
"Setan sialan ! Geram Liora yang langsung berdiri dan menonjok muka hantu itu,namun alhasil wajah nya semakin mengerikan karena hampir terbagi menjadi 2 bagian
" hi...hi..hi.. " hantu itupun tertawa hingga lipan keliar dari mulut nya .menjijik kan
"Ra,gue takut " ujar Rendy
"Lo bisa lihat " tanya Liora
"Kita semua sekarang bisa lihat dia " jawab Adam
"Hi...hiii...hiii.jangan ragukan kekuatan ku anak-anak manis.aku bisa menampakkan diriku kapanpun dan untuk siapapun semauku" suara hantu itu hampir menggema di seluruh ruangan ini.
"Mau bermain ? " ujar hantu itu yang menerbangkan lemari tempat persembunyian Liora dan Teman-temanya lalu melemparkan kearah mereka hingga dahi dan hidung Risma berdarah karna benturan dari lemari yang tepat mengenai wajah nya
"Kauuuu ! " Liora pun mulai geram .
"Jangan berani menyentuh teman-teman ku !" lanjut Liora"Oh ya . ini belum seberapa " ujar hantu itu dan memecahkan kaca jendela,serpihan kaca itu pun terbang dan akan menghantam tubuh Adam,namun Liora dengan sigap memeluk tubuh Adam hingga kaca itu mengenai punggung Liora
"Liora !!! " sentak teman-temanya yang terkejut
"Aku tak apa - apa " ujar Liora yang masih keras kepala untuk tidak membuat temanya khawatir akan keadaan nya
"Wow,pertunjukan yang romantis.seperti kematian ku.Tidak ! Itu tidak Romantis,itu sangat tragis ! Dan akan ku buat kau mati sepertiku,hahaha mati di tangan kekasihmu " ujar hantu itu yang melayang dan menghampiri Adam,namun terhalang oleh Liora
"Jangan sekali-kali kau menyentuh temanku " teriak Liora dan mulai mengeluarkan tenaga dalamnya,tangan nya mulai mengeluarkan cahaya yang sangat terang,Liora pun mulai menghantamkan cahaya itu ketubuh hantu itu
"Braaak !!!!" hantu itu tersungkur dan tubuhnya mulai mengeluarkan asap hingga ia menghilang dari pandangan
Liora tersenyum lalu Liora pun tumbang,untungnya Adam dengan sigap menangkap tubuh Liora hingga tak sampai jatuh ke lantai meskipun tangan Adam sedikit sakit karena terkena serpihan kaca yang masih menempel di punggung Liora .
"Kita bawa kekamar sekarang " ujar Udin
"Shit pintu nya terkunci " ujar Rendy yang verusaha membuka pintunya
"Ah,aku pakai jepit.menyingkirlah " ujar Risma mengamnil alih posisi Rendy sembari memasukkan jepit nya ke lubang kunci dan akhirnya pintu itupun terbuka
Adam berlari bersama teman-temanya menuju kamar.hingga Adam merebahkan tubuh Liora dengan posisi tengkurap.Adam pun mulai menyentuh pucuk baju Liora
"Woi.mau ngapain lo ? " ujar Risma sembari memegang pergelangan tangan Adam sehingga Adam pun mengerutkan dahinya tanda tak mengerti
"Mau ngobatin Liora,dia terluka karena menolongku " ujar Adam polos
"Gak ada ! Biar gue saja yang ngobatin.Ren,din obatin tangan Adam.kasian terluka karna menggendong Liora " ujar Risma
"Tapi Ris " ujar Adam dengan memasang puppy eye nya
"Gak ada tapi-tapi an.Enak aja lo mau buka-buka dengan alasan mau ngobatin Punggung Liora" ujar Risma
"Sa ae lo Ris,gue gak ada niat jelek.swear dah !" ujar Adam yang masih bersih keras untuk mengobati luka Liora
"Lagian lo apa bisa ngobatin sendirian?" lanjut Adam
"Ren.Panggilin Vina.Biar gue sama Vina yang ngobatin Liora karena dia kan cewek" ujar Risma pada Rendy yang tengah mencari sesuatu
"Ah iya " ujar Rendy
"Vina,aku Rendy, kemarilah,aku membutuhkanmu" gumam Rendy sembari menutup matanya"Ada apa tampan " tanya Vina yang tiba-tiba muncul di depan Rendy
"Agh ?!" sontak Rendy dengan memegang dadanya yang setengah kaget
"Bantuin Risma ngobatin Luka Liora ya" jawab Rendy"Oh iya.Apapun asalkan untukmu" ujar Vina dan menghampiri Risma
"Buset dah,lo beruntung ya Ren.Dia bisa dateng kapan aja buat bantuin lo " ujar Udin
"Hm iya" cuek Rendy dan melanjutkan mencari sesuatu
sementara Udin mengobati Luka Adam ditangan nya di sofa.---
Sementara di kasur Vina dan Risma mulai mengobati luka Liora,Vina mulai mencabut serpihan kaca yang menancap di punggungnya karena Risma tak begitu tega melihat penderitaan sahabatnya itu
"Apa yang telah terjadi?" tanya Vina memecahkan keheningan
"Ya begitulah.Kita di teror lagi.Entah berapa lama lagi aku akan hidup" jawab Risma yang tengah pasrah akan keadaanya sekarang
"Hei,kau jangan begitu.Kulihat Liora adalah wanita yang sangat tangguh.Dia rela berkorban demi keselamatan sahabatnyaa,jadi kau harus mengimbangi semangat nya untuk melindungi satu sama lain.Jika kalian bekerja sama dan saling melindungi mungkin kalian akan selamat " ujar Vina dengan tak menoleh ke arah lawan bicara nya karena masih fokus pada luka Liora
"Semoga.by the way.bagaimana kau menjalani hidup mu yang kadang pocong dan kadang menjadi Vina lagi" tanya Risma
"Begitulah.Aku tersiksa,Ragaku masih disekap oleh iblis disini.maka dari itu aku masih belum bisa kembali ke alamku dengan tenang.Jadi berusahalah untuk hidup selama kehidupan itu masih bisa kau raih.Jangan mati sepertiku." ujar Vina
"Hm terimakasih kau telah memberiku sedikit semangat dan harapan untuk hidup" ujar Risma yang tak ada tanggapan lagi dari Vina
Suasana menjadi hening kembali.Rendy,Adam,dan Udin pun terlelap di sofa.Sedangkan Vina dan Risma masih mengobati luka Liora karena luka Liora terbilang cukup parah untuk seorang perempuan..
Yey.lagi swg jadi punya inspirasi deh gengs.jangan lupa vote dan komenya ya.karena komen kalian untuk menyuruhku cepet update adalah semangatku untuk update.
