part 14

6.3K 275 33
                                        

Author pov

      Mata Liora mulai terbuka, dia mulai mengedarkan pandanganya,hingga dia dapat melihat wanita paruh baya yang ada di dekat nya.Yaaa,dia adalah bu Lurah
"Bu " panggil Liora
"Iya nak,kamu sudah sadar ? " jawab nya
"Iya bu.Bu,anak ibu sebenernya belum tenang di alam nya karena dia merasa bersalah karena telah melawan ibu,dia hanya ingin meminta maaf kepada ibu. " jelas Liora yang masih terbaring lemah
"Benarkah itu ? Tapi ibu tak merasa sakit hati saat Sinta melawan ku dulu.Wajar saja karena dia masih lah anak kecil" jawab bu Lurah
"Iya,sekarang dia duduk di meja riasnya menunggu kalimat penerimaan minta maaf dari ibu" jelas Liora
" baiklah . Sinta anak ku sayang.kamu pergilah ke alam mu,ibu sudah memafkan mu,jangan bandel disana ya,ibu menyayangi mu " ujar bu Lurah dengan wajah sedih hingga butiran air mata nya mulai terjatuh
"Dia sudah pergi bu dengan sebuah senyuman." Liora menjelas kan karena dia tahu bahwa bu Lurah takkan bisa melihat putri nya
"Iya nak,terima kasih banyak.Kalau begitu mari kita ke ruang tamu,kasihan teman-teman mu menunggumu begitu lama." ujar bu Lurah dengan memapah tubuh Liora

   Sesampai diruang tamu Risma,Udin,Adam,Rendy dan pak Lurah segera mengerumuni Liora khawatir dengan keadaan nya sekarang.
"Nak.kalau kamu masih belum sehat kamu numpang aja disini,sama teman-teman mu,dengan keadaanmu sekarang itu malah mempersulit keadaan mu nanti di dalam hotel.karena hotel itu sangat berbahaya." ujar Pak Lurah yang mendapat anggukan dari teman-teman Liora
"Tidak pak.Aku tak apa-apa. Jikalau kita menginap disini,itu juga akan mempersulit keadaan dan menimbulkan kecurigaan para pengabdi setan dengan para setanya yang brengsek itu sehingga mereka akan mempercepat untuk menjadikan kami tumbal selanjutnya " jelas Liora
"Benar juga sih. " ujar Risma
"iya sudah lah pak bu,kami akan berusaha menyelesai kan teror ini dan kembali hidup dengan damai. Kalau begitu,kami akan kembali ke hotel sekarang juga. terimakasih atas kebaikan bapak dan ibu " ujar Liora dan teman-teman nya sembari bersalaman.
"Sungguh para pemuda yang tangguh.kami akan mendo'akan kalian dari sini ya ,hati-hati.Jangan sampai kaian terpisah " saran Pak Lurah
"Iya pak . assalamualaikum "
"Walaikumsalam "

     Ketika mereka sedang berjalan kaki Liora terhenti.
"Tunggu guys,tas gue ketinggalan di kamar Sinta,gue ambil dulu ya "
"Iyya Ra.Apa lo kuat,apa gue ambilin saja ?" tanya Adam
"Eh gak usah Dam,gue udah sehat kok " ujar Liora sembari berlari ke rumah bu Lurah untuk mengambil tasnya,kebetulan mereka berjalan belum cukup jauh.

    Ketika Liora masih di rumah pak Lurah.
Risma,Udin,Adam,dan Rendy menemukan sosok perempuan cantik yang sedang menangis
"Eh lihat tuh guys "suruh Adam
" eh cantik tuh.samperin yuk " ujar Rendy semangat
"Jangan,nanti kalau mbak kunti lagi gimana ? Ujar Risma
" Risma.Kalau mbak kunti kan rambutnya panjang terurai,gak punya kaki,sama pakaian nya putih terus kayak mau pengajian.Nah,entu kan Cantik,punya kaki,rambutnya pendek kuncir kuda masak mbak kunti .kasihan tuh nangis,tolongin yuk,kayak nya dia kesakitan deh " ujar Rendy sembari menghampiri wanita itu dan disusul oleh teman-temanya.
"Kenapa mbak,kok nangis" tanya Rendy dengan frontal
"Ini mas,kaki saya terkilir,saya dari pasar mau pulang gak bisa pulang " jawab wanita itu
"Mbak nya namanya siapa ? Mari kita antar kan pulang " jawab Rendy sembari menarik tangan wanita itu dan memapah nya
"Namaku vina" jawab wanita itu

"Gaes " teriak Liora
"Aduh bisa gak sih gak usah teriak-teriak " ujar Udin.
  
    Liora pun berlari menghampiri temanya nya dan alangkah kaget nya Liora saat melihat Rendy sedang memeluk pocong,sepertinya dia sedang memapah pocong itu jikalau pocong itu menyamar jadi manusia.
"Ren. Kamu mapah siapa ? " tanya Liora yang sedikit bergetar melihat wajah pocong itu dengan mata yang terbuka lebar,kulit yang memar dan pecah-pecah sehingga meninggalkan sebuah nanah dan darah di wajahnya.
"Oh ya kenalin nih pacar gue,cantik kan " ujar Rendy blak-blak an.
"Woooo.dasar play boy kelas kakap " ujar Udin sembari menjitak kepala Rendy
"Hehehe,ini vina,kaki nya terkilir dia mau pulang.kita anterin yuk " jawab Rendy

    Liora hanya diam,menatap pocong itu dengan teliti,mencari tahu apa yang akan direncanakan nya.Namun alhasil,dia tak menemukan kecurigaan di pocong itu. Namun tiba-tiba angin berhembus kencang bau bangkai mulai muncul dan menusuk hidung Liora.
". Bau nya sangat menyengat, aku merasakan aura negathif dari bau itu.Yaa aku yakin itu dari wanita pocong itu. Ku harap kecurigaan terhadap bau negathif ini salah.Mungkin saja di hanya mau pulang." batinku yang masih menaruh sedikit kecurigaan terhadap hantu ini.
"Kenapa lo natap vina kayak gitu,sambil nutup hidung lagi.perasaan tubuh nya wangi deh " tanya Risma
"Hmmm iya-iya.maaf,aku tadi mau bersin.yaudah kita anterin aja " ujar Liora karena Liora masih ingin tahu apa yang akan  dilakukan lemper melompat itu kepada nya dan teman-temanya.
Liora hanya membuntuti nya dari belakang.

     Ketika Liora sedang berjalan dengan santai sembari menikmati pemandangan yang ekstrim itu.Ya yang dimaksut adalah Rendy yang sedang memapah seorang pocong.Alangkah kaget nya Liora saat kepala pocong itu terlepas dari badanya.
"Aaaaakkkkhhhh "
"Ada apa Ra ada apa ? " teman-teman nya pun menghampiri Liora yang sedang jongkok dan menutup mata nya.
"Eh gapapa kok, tadi aku kelilipan " jawab Liora yang berbohong karena takut teman-temannya akan khawatir dan mulai parno.
"Oh kamu itu kagetin aja sih " ujar Adam.
"Ciyeee kamu ciyeeee,biasanya juga elo gue " goda Risma
"Apa an sih Ris" tanya Adam malu.
"Kamu kok ngelamun aja sih Vin ?" tanya Udin dan masih tak ada jawaban
"Vin " panggil Risma
"Vina cantik " ujar Rendy
"Percuma lah di panggil kayak apa gak bakal disahut, orang kepala dia aja di tanah" batinku sembari memijat keningku yang sedikit pusing karena kaget tadi

   Liora pun menatap kepala itu yang menggelinding dan terpasang lagi di badan pocong itu.
"Aku tahu kamu melihat ku " ujar pocong itu lewat mata batin.
Aku tak menggubrisnya dan mengalihkan pembicaraan kepada teman-temanku
"Vin udah ayo pulang " ujar ku Dengan menarik kuncup kain kavan nya karena aku sedikit jengkel ke pocong ini.
"Akh "
"Loh Ra kok di jambak sih,si Vina " tanya Rendy
"Eh maaf aku gak sengaja " jawab Liora
"Udah yuk jalan " ajak Risma
"Hm "

Yey update lagi.mau tau apa yang akan di lakukan oleh pocong wanita itu  ? Yuk ikuti terus ceritanya.

Hotel Angker {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang