Liora pov
Waktu menunjukkan pukul 08.00 malam.aku masih berada di samping Rara Rere,mereka sadar dan mulai memanggil ibu nya.aku tau apa yang mereka rasakan.iya pasti takut,hanya takut.
Beberapa orang mulai berdatangan ke gubuk ini. Aku pun juga mulai bingung dengan kondisi ini.mengapa mereka hanya memutari Rara Rere dan tak ada yang membantu nya.? Dan yang paling membuat ku terkejut lagi,pak RT yang ku temui saat pertama kali aku masuk desa ini,terlibat dalam hal ini bersama dengan pembantu-pembantu nya.
"Woi.manusia manusia biadap.kalian gila apa ya ? Disini anak Orang lagi kesusahan malah kalian itari kayak gini. Bodoh apa ? " ujar ku yang mulai memanas melihat orang-orang yang semakin banyak.
Rara Rere pun mulai menangis dan meminta di lepas kan.aku mencoba melepaskan ikatan nya,dan lagi lagi aku tersadar,bahwa aku sekarang berada di masalalu Rara Rere.2 lelaki yang tadi menculik Rara Rere pun kembali masuk ke gubuk ini.aku menghampiri nya dan berbagai sumpah serapah keluar dari mulut ku meskipun aku tau itu tak ada gunanya.
"Bagaimana pak RT,apa dilakukan sekarang ? " tanya penculik itu bersamaan.
"Lakukan sekarang " perintah pak RT .
"Baiklah " ujar 2 penculik itu bersamaan.
"Apa ? Kalian mau apain 2 anak kecil tak berdosa ini ? " sentak ku yang tetap tak di gubris oleh penculik-penculik itu.iya karena memang disini aku bagaikan seorang penonton televisi yang tetap harus mengikuti alur skenarionya.Aku mengikuti 2 penculik itu yang menghampiri Rara Rere dan mengeluarkan sebuah pisau.
"Ya ampun .mereka akan nembunuh Rara Rere." sadar ku
Aku mencoba mendorong 2 penculik itu. Tapi percuma saja,tak ada yang berubah.aku mulai menerima nya,ku ikuti alurnya .aku duduk di sebelah pak RT.jujur saja,aku kecewa sama pak RT karena dia terlibat dengan hal bodoh dan biadap seperti ini.2 lelaki itu mulai melancarkan aksinya.
Pisau mulai digoreskan ke pipi Rara Rere.
"Woi,kalau mau bunuh,ya bunuh aja,jangan lo siksa kayak gitu" sentak ku
Pisau itu pun mulai menancap di mata Rara Dan Rere bersamaan.Rara Rere pun juga mulai menangis dan meronta kesakitan.di cungkil lah mata Rara Rere dan dimasukkan nya dalam sebuah piring.
"Gila tuh orang" aku mulai emosi dengan sendirinya2 penculik itu juga mulai memotong satu persatu jemari imut Rara Rere.
"Jangan " ujar ku yang langsung berdiri.Air mataku mulai menetes melihat kekejaman orang-orang disini.
Penculik itu juga memasukkan jemari-jemari cantik itu dalam sebuah mangkuk.Lalu Rara Rere mulai meminta untuk segera dibunuh
"Bunuh aku sekarang juga.jangan siksa aku dan adik ku." suara Rara yang tepat nya terdengar seperti rintihan.
Mendengar suara itu,hati ku mulai trenyuh dengan masalalu Rara Rere.2 penculik itu juga mengupas sedikit demi sedikit kulit Rara Rere.membiarkan darah segar menetes dan di masuk kan dalam gelas-gelas kecil yang sengaja sudah disiap kan. Rara Rere pun juga tak henti-hentinya menangis,ya aku tau.rasanya pasti sakit,sangat sakit. Aku mulai menutup mata ku dan menangis sampai acara ini selesai. Semua yang hadir dalam acara biadap ini berdiri dan mengambil gelas-gelas yang berisi darah dari Rara Rere.
"Apa yang akan kalian lakukan lagi hah? Belum puas ? Kalian akan meminum nya seperti drakula hah ? " dengan emosi aku mengucapkan nya. Tak di sangka,apa yang aku ucapkan memang benar adanya.semua yang ada disini meminum nya .sungguh biadap kelakuan orang-orang disini."Pak RT. Anda harus mencegah orang-orang disini pak "ujar ku pada pak RT meskipun dia tak mendengarku.
Tak ku sangka.pak RT pun juga menjadi biang keladi dari kejadian ini. Pak RT juga meminum darah dari Rara Rere,mata Rara Rere pun dijadikan nya santapan makan malam disini.
" oh tuhan.manusia macam apa yang sekang ini aku lihat " ujar ku frustasi dengan kekacauan ini."Ambil jantung dan paru-parunya.aku yang akan memberikan kepada arwah di hotel " ujar Pak RT
"Oh tuhan,jadi hotel itu hanya membutuh kan jantung dan paru-paru dari manusia nya saja. Dan darah-darah ini hanya sebagai imbalan mereka yang telah memberikan nya tumbal.sungguh bodoh orang-orang disini " batin ku.
" bawa tulang belulang 2 anak itu. Biar aku buang di atas atap hotel. Lumayan biar kita gak ngubur,biar dimakan aja sama tikus tikus hotel " ujar salah satu lelaki yang mungkin dia adalah petani disini karena bajunya yang masih lusuh.Namun tiba-tiba aku tak sadarkan diri.
"Ra" sentak lelaki yang berada di depan ku
"Hm" sayup-sayup aku membuka mataku.
"Adam aku dimana " ujar ku
"Di dapur lah. Lah elo ngapain tiduran disitu.nasi kita sampai gosong nih " ujar Rendy
"Loh masak sih .maafin gue ya,gue tadi hmmmm gue ketiduran " ujar ku yang gugup karena bingung,apakah aku harus cerita sekarang atau menunggu waktu yang tepat.
"Lo nyembunyiin sesuatu ya Ra ? " curiga Adam
"Enggak Dam " ujar ku balik
" ah masak. Gue udah bertahun-tahun hidup sama lo. Jadi gue tau mimik wajah lo kalau lagi bohong " ujar Adam sedikut menekan ku dengan kata hidup bertahun-tahun bersama ku .
"Hm ntar aja ya gue cerita. Gue mau nyelesain nih masakan buat sarapan kita" ujar ku mengalihkan pembicaraan.
"Gak usah.kamu istirahat aja disini.biar aku dan Rendy yang nyelesain,mungkin lo lagi ada masalah " jelas Adam
"Hm by the way,kalian kok tiba-tiba ada disini " tanya ku
"Hellow Liora yang cantik.lo masakin kita dari jam 07.00 sampai sekarang jam 12.00 belum jadi-jadi,makanya kita samperin lo kesini. Eh tau taunya lo ketiduran " alay Rendy
Aku hanya menggaruk tekuk leher ku yang tak gatal. Rencana nya,setelah sarapan atau makan siang tepat nya.aku akan mengajak Adam dan Rendy pergi ke tempat Rara Rere di kuliti. Mungkin aku bisa mendapat kan petunjuk tentang keadaan Risma dan Udin ..Hai gaes. Hari ini gue update 2 chapter. Biasa lagi encer. Hhahaha. Minta doa nya aja biar tiap hari otak gue encer kan gue jadi bisa update tiap hari . happy reading .
