part 2

2.6K 404 201
                                    

Suara klakson menggema di seluruh penjuru kota, asap kendaraan pun tersebar dimana-mana. Mobil maupun motor mondar-mandir melewati remaja yang sedang mengayuh sepeda kesayangannya itu dengan penuh semangat.

"Dikit lagi Dir... ayo semangat!" ucapnya di dalam hati.

Lampu hijau sebentar lagi berganti warna merah, tinggal lima detik lagi. Dira semakin kencang mengayuh sepedanya, jangan sampai dia terjebak saat lampu berubah warna merah, bisa-bisa telat dia sampai sekolah.

Dua kayuh lagi Dir...

Dira berhasil melewati lampu merah tadi, tapi dia tidak berhasil menghindari mobil yang melaju kearah yang sama dengan tujuannya tapi dari arah yang berbeda.

Brakkk...

"Ah sial!"

Pemilik mobil segera keluar dari mobil range rover miliknya. Segera di cek nya bekas hantaman dari sepeda tadi. Tidak begitu parah tapi tetap aja memperbaikinya membutuhkan uang yang lumayan banyak untuk ukuran kantong remaja.

"Elo! gue minta pertanggung jawabannya!" kalimat pertama yang keluar dari mulut pemilik mobil tadi sesudah terlebih dahulu meminggirkan mobilnya ketepi jalan.

"Gue enggak menghamili lo kok."

"Jangan pura-pura gak paham! Gue mau elo ganti biaya perbaikan mobil gue!"

"Elo butuh berapa?" tanya Dira lalu mengeluarkan dompet ultraman nya.

"Satu juta," ucap cowo tadi singkat dan jelas.

"Tapi gue punyanya segini doang.. gimana dong?" ucap Dira sambil menyodorkan uang lima ribu rupiah.

Tadi Dira terlalu buru-buru sampai lupa membawa uang jajannya. Syukur aja ada uang sisa kemarin di tasnya walaupun dia sangat tau itu sangatlah tidak cukup.

"Apaan nih?" ucap teman pemilik mobil tadi. Ternyata tadi dia membawa teman.

"Uang," jawab Dira dengan ekspresi polosnya.

"Gue juga tau itu uang... segitu mana cukup, gue enggak mau tau pokoknya elo harus ganti rugi!"

"Ah sulit, yasudah gini aja... ini elo pegang nanti pulang sekolah gue pasti ganti semua kerusakan mobil lo, kalo elo enggak percaya, elo bisa datang kesekolah gue. Sekarang gue lagi buru-buru, mampus gue kalo telat," ucap Dira sambil menyodorkan kartu pelajarnya kemudian mengayuh sepeda miliknya meninggalkan dua remaja cowo yang sedang menatap Dira.

"Adira Azzahra Daderio... SMA abu-abu" ucap cowo tadi pelan.

***

Bel istirahat sudah berbunyi satu menit yang lalu. Murid SMA abu-abu segera merapikan buku pelajaran dengan penuh semangat, begitu jua dengan Dira, Violet, Vita dan Kira.

Setelah selesai memasukkan buku tadi kedalam tas, mereka lalu berjalan beriringan menuju kantin yang ada di sekolah tersebut. Setelah melihat ada meja yang kosong dengan kecepatan kilat mereka langsung berlari kearah meja tadi agar tidak keduluan orang. Sakitkan kalo keduluan sama orang...

"Dir, elo yang mesankan yah!" Perintah Violet yang sedang menaikkan kakinya keatas meja.

Plak...

"Aduhh..." jerit Violet saat kakinya di pukul Dira dengan tidak perasaan.

"Elo sih sudah tau Dira paling enggak suka ada cewe yang kakinya naik keatas meja, ini malah dinaikkin kenakan lo..." ucap Kira yang duduk disebelah Violet.

Escape (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang