I'm jealous, i over jealous.
When i down, i get real down.
I get angry, baby, believe me.-Adira Azzahra Daderio
____________________________________
Dira membuka pintu kamarnya dengan keras. Menghiraukan tatapan bertanya dari Mommy saat membukakan pintu rumah. Dengan keras Dira melemparkan tubuhnya ke atas kasur. Menutup matanya dari balik bantal kamarnya. Dira memegang dadanya yang berdenyut nyeri.Begini ya rasanya patah hati? tau gini gue harusnya membentengi hati dengan tembok berlapis baja selebar satu meter.
Dira sebenarnya bingung dengan perasaannya sendiri. Ada rasa benci saat mengetahui bukan dirinya yang spesial bagi Milo, tapi apa daya dirinya bukan siapa-siapa bagi Milo. Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Dira, dengan tergesa Dira menghapus air matanya dan membukakan pintu.
"Kenapa Mom?"
"Kamu habis nangis ya?" tanya Mommy dengan selidik.
"Enggak. Dira ngantuk Mom."
"Yasudah. Kalau ada apa-apa cerita sama Mommy!"
"Iya, Dira pasti cerita kok."
"Tidur yang nyenyak ya," ucap Mommy seraya mencium kening Dira dengan sayang.
"Mommy juga."
Seusai perginya Mommy, Dira melangkahkan kaki menuju dapur. Matanya sembab dan tidak bisa tidur. Cara ampuh agar matanya cepat tertutup adalah dengan meminum coklat panas. Entahlah bagaimana bisa coklat panas bisa membuatnya ngantuk, dirinya tidak peduli asalkan matanya tertutup semuanya beres.
Sesampainya di dapur, Dira segera menggeledah seisi dapur mencari dimana bubuk coklat tersebut ditaruh. Akhirnya setelah membuka laci di bawah kompor terpampang bubuk coklat di dalam toples mini bermotif bunga. Dira membuat coklat tersebut kedalam cangkir lalu menuang air panas dan mengaduknya setelah dicampur air dingin. Secarik senyum mengembang diwajahnya setelah coklat teraduk rata.
Dira menaiki tangga dengan cangkir berisi coklat panas ditangannya. Berjalan menuju balkon yang memperlihatkan kolam renang dibawahnya. Duduk diatas kursi ayunan rotan yang ada dibalkon kamarnya. Menikmati coklat panas sambil memandang langit yang dipenuhi bintang. Setelah habis, Dira menaruh cangkir tersebut diatas meja kecil di samping ayunan.
"Masa sih gue jatuh cinta sama Milo?" tanya Dira entah kepada siapa.
"Tadi memalukan sekali. Kenapa harus ada acara nyebur ke kolam segala, malu banget sumpah!" gerutu Dira kepada dirinya sendiri.
"Kalau Milo tau gue suka sama dia gimana ya? apa dia bakal jauhin gue?"
"Apa gue harus cerita tentang perasaan gue kapada Vita, Violet sama Kira? menurut mereka gue ini suka atau enggak sama Milo? ah tau ah gue pusing," ucap Dira sambil meremas rambutnya.
"Tadi gimana ya reaksi yang lain saat lihat gue nyemplung? apa mereka malu punya sahabat malu maluin kayak gue? aaa... gue malu!"
Berbagai gerutuan yang berkecamuk dipikirannya membuatnya lelah, secara perlahan matanya mulai berat dan Dira tidak tahu lagi selain menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape (Completed)
Teen FictionSakit ... Sakit itu kalau kita di sia-siakan oleh orang terdekat kita yang paling kita sayangi padahal kita sudah terlalu percaya dengan mereka tapi mereka malah menjadikan kita sebuah pelarian.