HAL YANG PALING MENYESAKKAN

1.2K 39 1
                                    

Suatu hari saat kita bersama. Tertawa bareng. Bercanda bareng. Bergumul bergulat berteriak teriak dan menangis bersama, aku sangat bahagia.
   Daripada kata bahagia, aku lebih suka kata aku sangat bersyukur..
Tapi.. seakan akan ada yg hilang.. ketika tiba tiba tawa itu meredam menjadi aura dingin yang membuatku ingin menderaikan airmata. Saat itu aku hanya bisa mengingat hari hari kita yang terkelupas oleh waktu. Yang mungkin akan habis entah kapan itu.
    Sahabat.
Satu paragraf tak akan habis demi menceritakan bagaimana kita bisa lalui semua ini. Dari hal yg tdk tahu menjadi tahu. Dari yang kiri menjadi semakin ke kanan. Dan dari 0 kita hampir mendekati 100.
      Ada sesuatu yg tiba tiba menyesakan dadaku. Aku melihatmu dari kejauhan. Dan aku takut sekali kau berubah, berbeda pandangan, berbeda tujuan serta pemahaman. Aku takut tiba tiba kita terpisahkan oleh itu semua. Jujur aku iri. Sangat iri jika kamu punya teman baru selain aku. Memang terkesan egois. Tapi hatiku sesak.  Semoga saja merelakanmu adalah proses belajarku yang paling efektif.
     Pernah suatu hari air mataku enggan jatuh. Lalu kamu memelukku, menangkup kedua pipiku,berkata supaya aku tidak menangis, menepuk pundaku dan tersenyum. Seolah mengatakan semangat kawan.
Aku ingat ketika aku menyandarkan kepala dibahumu sambil berkata aku lagi ada masalah . 😢. Lalu kamu dengan hangatnya menyemangatiku. Aku masih ingat semua itu.
     Kita pernah menangis bareng. Tertawa bareng. Nggak ada satupun yang bisa mengenalku lebih dari ini selain sahabatku dan Allah.
Bukan kedua orang tua ku. Bukan juga saudara-saudaraku.
    Kalau boleh menceritakan aib demi aib yg pernah kita ataupun aku sendiri lalui, pastilah tak cukup satu malam untuk menceritakannya.
   Aku nggak mau kamu menjadi kenangan. Aku nggak mau.

Ya Allah
Jaga sahabatku disana..



22 Maret 2018

Evin Sarofah..

Dear AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang