Sahabat Kecilku

490 14 0
                                    


Kau tahu?
Mengapa kertas yang terbakar hangus menjadi abu. Kau tahu?
Mengapa kertas putih yang dibiarkan terlentang di atas genting bisa berubah menjadi usang.

Aku tahu. Aku tahu, apa itu kehancuran, dan aku tahu, apa itu kenangan. Semuanya akan hilang,usang termakan waktu. Semuanya tak akan indah meski dahulu kala kita pernah berujar ini sangat menyenangkan. Ya, apa yang pernah kita lewati hanyalah serpihan pengalaman di dalam ingatan.
Aku tak sepenuhnya ingat. Hanya saja aku tahu bahwa waktu itu kamu pernah menggenggam erat jemariku.

Pernah nggak kalian punya teman di masa kecil yang sangat kalian banggakan?
Aku punya... aku punya.
Hai teman kecil, apa kabar mu?
"Masih ingat nggak waktu kita main petak umpet bersama??"
Kini semuanya telah hangus menjadi abu. Tertiup angin dan hilang.
Bukannya aku mau melupakanmu. Aku hanya tidak mau menjadi lemah di hadapanmu. Aku terlalu mengingat-ingat detail kenangan itu. Tapi aku malu! Aku malu kalau-kalau kamu lupa akan hal yang dulu. Jadi lebih baik biarlah semuanya hilang tertelan keadaan.
Kamu sudah bahagia dengan duniamu. Kamu sudah bahagia di bawah naungan keluarga yang kamu bina. Ah sudahlah, mungkin kamu sudah tak lagi mengingatku .
Lembaran kertas putih yang dulu pernah kita lalui kini telah kotor termakan usia. Apakah kita akan saling menyapa ketika bertemu? Kurasa kamu sudah tak lagi menganggapku. Masa lalu kita sudah usang. Sekali lagi, sudah usang. Meskipun begitu kamu tetaplah sahabat kecilku.



Dear AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang