Persiapan Nikahku

453 16 0
                                    


     Dalam diamku aku sempat memikirkan banyak hal di hari esok. Menurutmu apa yg selalu ku persiapkan kala aku mengingat besok akan menempuh hidup baru??
Sabar.
    Itu salah satu persiapan yang terdengar cukup umum ditelinga kita. Tapi jangan heran. Jangan pula meremehkan kata itu. Sebab saat kau menemui dunia baru, entah sengaja atau tidak, sabar adalah bekal terhebat yang mampu mengurungmu dalam zona aman.

    Aku pernah berdoa di depan Rabb ku. Aku ini anak gadis yang payah. Aku selalu menjajalkan setiap hati yang datang padaku. Ya... kurasa mereka tertarik padaku. Tanpa sadar aku telah berbangga diri. Heii Dunia !!  lihatlah aku... banyak pria mengantri padaku. Jujur sebiasa apapun aku menyikapinya tetap saja perasaan dosa itu tetap menyelimuti hatiku.

   Oh Allah.. stopkanlah ini semua. Kalau begini terus kapan aku bisa mengejar surga-Mu...
    Yang ku tahu... munafik mencintai seseorang sebelum halal... sebab aku tahu saat kau berusaha membuatnya tersenyum, kau sudah selangkah membuat ayahmu menangis di tepi neraka. Aku benar2 merasa putus asa... kenapa?? Karena walau antara laki-laki dan perempuan itu saling memberi nasehat yang baik ataupun hanya sekedar tersenyum disitulah terdapat suatu kesalahan yg tak semestinya ku persembahkan kesembarang lelaki. Aku merasa begitu murah. Begitu mudah. Meski tak terlihat tapi aku yakin Allah sudah mengecamku di sana. Aku takut. Kupikir benar, mencintai lelaki sebelum halal itu munafik. ...

  Bagaimana mungkin aku bisa bahagia sedangkan Allah tidak menyukainya??

  Bagaimana aku bisa tersenyum bebas sementara Allah marah??

  Suatu hari ada yng mengajakku keluar dari zona kemunafikan ini. Dan aku iyakan seolah aku begitu mudah menggadai perasaanku dengan sebuah mahar.

Tidak!! Justru itu tidak murah. Justru inilah.. cara terbaik keluar dari liang kemunafikan itu.

Dan sekarang.. aku hanya mencoba menikmati sisa sisa masa kemunafikan tersebut dengan seulas senyuman ringan.

Kau boleh percaya atau tidak.. nyatanya saat ini perasaanku sangat gusar. Aku takut... kalau nanti aku berbuat dosa lebih dari ini. Aku tak tahu apa aku sudah betul2 siap atau tidak. Bagaimana jika nanti aku durhaka terhadap pria itu?? Bagaimana jika nanti aku tidak bisa mengendalikan emosiku??

Sabar.

Itulah bekal yg ku simpan untuk besok.




(Celoteh )

13,Agustus

Dear AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang