Setelah ragaku pernah berlari kecil denganmu. Menyapu gelora rindu dalam senyum manismu. Aku merasa sekarang hilang entah kemana. Apa hati ku sudah mati??Menulis angan angan. Dan membayangkan secarik novel yang ingin kutunjukkan padamu.
Rasanya sekarang aku tak punya angan angan itu. Cita-cita itu sudah kukubur dalam dalam. Lebih dalam dari mayat yang dikuburkan orang- orang.
Kupikir aku ingat satu hal. Aku pernah menitipkan hatiku pada Rabb-ku, berharap hanya akan dikembalikan pada saat yang tepat. Hati itu bukan reinkarnasi hatiku padamu dulu. Hanya sebuah hati yang berharap tidak terjadi lagi hal yang dulu menyakitkan.
Itu saja.
Tapi pliss... aku bukan patung yang diam saja. Luka yang tak terlihat entah sampai kapan kupelihara. Oh tolong selamatkan aku.
Jadi,, novel yang dulu pernah semu kini benar benar terjadi. Dan kau tahu apa ending dari kita?? Sad.
Terus... kebahagiaan apa yang menantiku selanjutnya?? Apa justru akan lebih sad??
13 Agustus
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Allah
Randomini adalah kisah dari seorang gadis pemalu yang malu berteriak di khalayak umum. jadi ia hanya bisa menorehkannya dalam sebuah diary kecil yang ia harapkan bisa melegakan sedikit sesak dihati kecilnya.