Aku bukan orang yang banyak masalah, lagi pula aku juga bukan orang yang pandai bergaul. Harus kuakui aku adalah anak yang paling takut bertemu dengan orang-orang jahat di permukaan bumi ini.
Masalah terbesar yang ku punya hanyalah melihat ia menyiksa dirinya sendiri, tapi aku tak mampu menasehati. Sudah ku bilang aku ini penakutkan?
Terkadang aku bosan dengan diamku yang tidak ada faedahnya. Kau tahu? Ia , orang itu selalu tersenyum padaku namun aku tahu jika senyumnya terasa ganjil. Seperti dipaksakan.
Aku rindu dia yang dahulu. Yang senyumnya begitu terlihat tulus meski terlihat berat. Kini semuanya benar-benar terasa berat.
Aku iri sebab aku benar-benar tak merasa mampu. Jika kau adalah orang yang berani menepuk pundak sahabatmu dan menarik tangannya keluar dari lingkaran kemaksiatan, maka aku akan sangat iri padamu. Kau pastilah orang yang hebat.
Aku sendiri tak mampu melihatnya merasa bahagia dengan cara yang salah. Aku harus mengingatkannya. Tapi bagaimana?? Aku sesak. Aku sesak. Aku sudah menulis ribuan kata dalam benakku. Oh ayolah.. tak ada satupun kalimat yang tepat dikepalaku.
Kau harus tahu... bahwa aku selalu menunggumu kembali. Aku setia. Dan aku ingin menjadi sahabatmu selamanya. 😙Pacitan,
23 Agustus 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Allah
Casualeini adalah kisah dari seorang gadis pemalu yang malu berteriak di khalayak umum. jadi ia hanya bisa menorehkannya dalam sebuah diary kecil yang ia harapkan bisa melegakan sedikit sesak dihati kecilnya.