🌟
HANGOVER #1 - THE HAZARDOUS NIGHT
Chapter 25 Papa Rumah Tangga
🌟
Secara tertulis, surat izin yang dibuatkan dokter Zesta memberiku 5 hari untuk bed rest di rumah, terhitung mulai hari Senin kemarin. Kenyataan di lapangan—di rumah, tepatnya—tidak mungkin aku benar-benar bed rest, seharian menggelepar dengan Bumi di atas ranjang.
Tidak, aku tidak seperti itu.
Urat maluku sangat tebal apalagi ada Bu Helena di rumah ini. Ya, beliau merawatku seperti anak sendiri, astaga. Aku sampai dipijati sebelum tidur, katanya supaya untuk relaksasi dan memperlancar ASI. Beliau membantuku memandikan Bumi pagi-sore, pun beliaulah yang mengganti kasa tali pusat Bumi.
Aku hanya bisa berdecak kagum. Sebenarnya aku cukup bisa memandikan Bumi sendiri, yang sedikit menyita waktu adalah persiapannya. Mengisi air hangat di ember bayi, menata perlak untuk menyabuni Bumi di atas kasur karena yah, Bumi belum bisa duduk. Di atas kasur pula, handuk plus pakaian bayi dibeberkan. Otomatis kasurku penuh alat tempur mandi bayi, dan itu hanya untuk sekali mandi.
Fyuh. Sungguh lelah. Tapi menyerah bukan jalanku.
Dan kelihatannya, hari ini aku harus memandikan Bumi sendiri. Elia kuliah jam 7, dan kemungkinan sampai malam karena padatnya jadwal kuliah pengganti di penghujung semester. Bu Helena ada acara dharmawanita yang benar-benar tidak bisa ditinggal. Beliau berjanji untuk kembali paling lambat tengah hari, tidak mengikuti acara tersebut sampai selesai. Kemudian, semakin sungkan aku pada ibu satu ini.
Selesai menyusui Bumi, dia kuletakkan di bouncer hadiah Bu Helena. Berdua di rumah, semangatku membara untuk mengurus anak sendiri. Baru saja aku akan menyusun handuk dan pakaian di atas kasur, bel pagar rumah berbunyi.
Bu Helena atau Elia tidak mungkin membunyikan bel rumah sendiri.
Kupakai cardigan rajut menutupi piyama babydoll-ku demi kesopanan, lantas meraih Bumi. Setengah buru-buru, kubuka pintu rumah. Mulutku menganga karena pintu pagar sudah terbuka tanpa permisi, dan sebuah Audi merah darah berdiri kukuh di pelataran parkir.
Beberapa saat setelah mesin mobil dimatikan, Garda menyembul dari pintu pengemudi, dengan kacamata hitamnya. Tersenyum padaku, sambil membawa sebuah kotak karton pipih lebar yang diikat dengan tali rafia.
Aku mengatup mulut sebelum kemasukan lalat.
"Bumi udah bisa makan pizza belum?"
"Hish!" Aku mendelik lebar. Retoris sekali pertanyaan itu. "Darimana kamu tau rumah ini?!"
"Dari satpam depan lah. Tinggal tanya aja 'Dokter mata bule rumahnya blok mana ya, Mas? Saya mau main ke rumah temen, katanya rumahnya di seberang dokter mata bule' dan gue langsung diarahin ke blok 3A."
Sial. Pak Setya dan Mas Novanto.
"Lo baru bangun?"
"Belum tidur." Aku tertawa hambar.
"Lah ada ilernya gitu?"
Weleh. Kelabakan kuusap brutal sudut-sudut bibir dengan pundak cardigan, sebelum akhirnya Garda tertawa di balik kacamata hitamnya. Hidungku dicubit ringan.
"Becanda, bego."
"Ringgardaaaaa…"
"Berarti Bumi belum mandi?"
Aku menepuk dahi. Astagfirullah!
Tergesa-gesa aku masuk lagi ke kamar, meletakkan Bumi di bouncer, dan terperangah di depan pintu kamar mandi. Segera kumatikan air hangat dari keran yang sudah meluber dari ember.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hangover #1 [Repost Non-Revisi]
RomanceREPOST TANPA REVISI ⚠️ Rᴀᴛᴇ M (17+) ⚠️ Mᴇɴɢᴀɴᴅᴜɴɢ ᴅᴇᴘʀᴇsɪ, ᴋᴇᴋᴇʀᴀsᴀɴ, ᴋᴀᴛᴀ-ᴋᴀᴛᴀ ᴋᴀsᴀʀ, ᴋᴏɴᴛᴇɴ sᴇᴋs ɪᴍᴘʟɪsɪᴛ. Pɪʟɪʜʟᴀʜ ʙᴀᴄᴀᴀɴ sᴇsᴜᴀɪ ᴜsɪᴀ. ***** • Hangover #1 (the Hazardous Night) • Melati Pusparana tidak menampik bahwa cantik dapat berbuah konflik...