PROLOG

194K 4K 24
                                    

Hai hai... Ketemua lagi ama neng madu di cerita yang ke sekiannya 😁

Semoga suka dengan cerita yang saya bawa ini, dan jangan lupa 🌟 and 💬 yeah.

Harap di maklum jika masih banyak typo(s) neng madunya masih jauh dari kata sempurna.

Follow ig : neng_madu06

Ok cuss...
Happy Reading....

^°^

^°^

^°^

^°^

"What?," teriak seorang pemuda kaget. Matanya melotot menatap seorang pria yang lebih tua beberapa tahun darinya.

"Tunggu, sepertinya aku salah denger deh," ujarnya mencoba tenang. Tangannya dia arahkan ke lubang telinganya, siapa tahu ada masalah dengan pendengarannya.

"Kamu gak salah denger, son." Jawab pria yang di panggil Daddy dengan kalem, membuat mulut sang anak menganga tidak percaya.

"Ta-tapi.. Tapi Daddy.."

"Gak ada tapi-tapian, besok kita harus berangkat ke indonesia untuk mengurus sekolah di sana, sekalian kamu pindah sekolah biar barengan sama adik kamu," sang anak kembali menatap Daddynya tidak percaya.
Bagaimana bisa Daddynya mengambil keputusan yang begitu tiba-tiba akan dirinya. Dia sudah terlanjur sangat menyukai negara ini. Belize, negara yang memang tidak begitu besar namun negara ini terkenal akan keindahannya.

"Tapi Daddy aku terlanjur betah di sini," ucap sang anak memelas, mencoba bernegosiasi siapa tahu sang Daddy akan merubah pikirannya. Yeah walau kemungkinannya kecil, sebab dia begitu mengenal sang Daddy yang selalu konsisten dalam mengambil tindakan, tegas dan juga cukup terbilang sadis. Maybe.

"Yasudah kalau gitu kamu tidak usah ikut," sang anak langsung tersenyum sumringah mendengar ucapan sang Daddy yang tidak ia sangka-sangka akan menurutinya, namun senyumnya langsung surut ketika mendengar ucapan selanjutnya dari sang Daddy.

"Tapi fasilitas mewah milikmu akan Daddy copot, di mulai dari cradit card, mobil, apartemen dan semuanya, kamu cari uang sendiri saja."

Sang anak di buat tercengang akan ucapan sadis Daddynya. sungguh, dia mana bisa hidup jika fasilitas yang dia dapat di cabut semua semuanya.
Jika saja fasilitasnya di cabut sang Daddy, sama saja dengan bunuh diri.
Tidak dapat bersenang-senang, tidak bisa hang-out dengan kawan-kawannya, dan yang paling membuatnya sengsara pastinya dengan tidak ada perempuan-perempuan yang menghangatkan ranjangnya. Sungguh miris hidup ini jika menjadi anak sekolahan.

"Bagaimana? Kau mau?" Tanya sang Daddy kembali berbicara setelah terjadi keheningan yang cukup lama diantara mereka berdua.

Saat ini sang anak memang sedang berdua saja dengan sang Daddy-- pembantu tidak termasuk, mereka berdua sedang melakukan rutinitas pagi hari yang tidak pernah terlewatkan sejak sang anak masih dalam masa pertumbuhan. Sarapan bareng sang Daddy.

Jangan tanya kemana Mommynya, karena dia sudah tidak memiliki sosok Mommy dari semenjak kecil, akibat meninggal saat melahirkannya dan saudaranya yang saat ini sedang berjauhan dengannya. Jadi yang dia punya hanya sang Daddy seorang dan juga kembarannya. Dan secara otomatis apa-apa pasti selalu Daddy-Daddy dan Daddy yang dia andalkan.
Walau minim ekspresi dan lebih sering memasang wajah seram yang selalu membuat siapa saja ketar-ketir merinding ketakutan yang sialnya harus dia akui, meski usia tidak lagi muda Daddynya itu masih begitu sexy untuk ukuran pria yang memiliki dua anak berusia 18 tahun.

"Baiklah aku setuju," ucapnya lesu.

"Setuju Daddy copot fasilitasnya?"

"BUKAN!!!" Pekiknya panik, buru-buru meluruskan omongannya supaya sang daddy tidak salah mengartikan.

"Maksud aku ikut bareng dady, PUAS!!" Ucapnya sedikit ketus, merasa sebal dengan kelakuan sang Daddy yang suka sekali memaksa.

Sedangkan sang Daddy hanya mengangguk mengerti sambil mengunyah sarapannya, tidak ada yang tahu kalau di dalam hatinya sang Daddy sudah tertawa puas dengan keputusan yang di ambil putranya. Mengikutinya ke negara Indonesia. Sudah dia duga putranya ini tidak akan sanggup jika pasilitasnya dia cabut.

"Baiklah, pulang sekolah kamu persiapkan semuanya, besok kita berangkat." Perintah mutlak juga tegas dari sang Daddy berhasil membuat sabg anak lesu di tempat. Ketika melihat Daddy pergi meninggalkan meja makan, sang anak seketika mencak-mencak, dia melampiaskan rasa kesalnya dengan cara memotong-motong roti sarapnnya sembarangan hingga tak berbentuk.

"APA?!" Sentaknya marah kearah para maid yang menahan tawa akibat melihat kelakuan absurdnya itu.

"DAMN!! dasar hot Daddy yang menyebalkan."

^°^

^°^

^°^

^°^

Jangan lupa tinggalin jejak gays biar semangat terus ke nengmadunya.

Next part ➡➡

13-Mei-2018

Aylapyu all 😘😘
By NengMadu06

DAMN!!!! My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang