DAMN!!!! My Hot Daddy

DAMN!!!! My Hot Daddy | Part 23

Hohohola....
Neng madu manis kambek lagi.

Semoga gak bosen sama ceritanya si Daddy Alen and BabyQuennya.

Vote, komennya jangan lupa guys. Terserah mau komen apa aja, cuman yang sering minta next lagi aku minta maaf yah gak bisa ngabulin keinginannya. Ini aku bikin cerita dalam keadaan masih fres lalu up, gak ada arsip"nya.

Follow me: ig: neng_madu06

Happy Reading....

^°^

^°^

^°^

^°^

Dateng ke toilet deket ruangan Daddy sekarang juga, kalau gak.... Hmm siap-siap aja gue aduin kalo elo lagi bolos pelajaran hari ini!

Jarren mengumpat setelah membaca isi pesan dari Darren. Bisa-bisanya kembaran laknatnya itu mengancamnya di saat dia sedang enak-enaknya bersantai sambil tiduran menikmati hari bolosnya.

Dengan kesal Jarren meninggalkan atap gedung sekolah berjalan menuju tempat yang di pinta kembaran laknatnya.

Setelah sampai di tempat tujuannya, Jarren berhenti tepat di depan pintu, samar-samar dia bisa mendengar suara-- lebih tepatnya desahan dari dalam.

"Daddy...ak-akuhh.. Uuhh..."

Pegangan tangan Jarren di pintu toilet menegang, dia berdiri dengan tampang melongo bertanya-tanya siapa kira-kira siapakah orang di dalam sana.

"Daddy ahh..."

"Jangan di tahan, Baby. Keluarkan."

Anjay!! Main Baby-Daddy segala lagi, dalam hati Jarren tidak bisa untuk tidak berseru. Bahkan tanpa bisa di cegah dia masih sempat-sempatnya punya pemikiran untuk mencoba main ala Babydoll juga.

"Oohhh... Aku udah gak tahan... Shhh.. Oohhh, Daddy..."

"Enak, kan. Baby?"

Kerutan diantara kedua alis Jarren terbentuk dalam, dia merasa familiar akan suara itu, tetapi siapa? Bisiknya mulai menerka-nerka.

Darren, kah?

Tidak mungkin. Pikir Jarren menggelengkan kepalanya. Mana mungkin si bibir kepiting itu berani melakukan hal yang biasanya sering di lakukan olehnya.

Well, tentu saja Jarren mengakuinya, meski memang dirinya berkelakuan buruk, dia bukanlah tipe pria munafik.

Tapi jika itu bukan kembarannya, lantas siapa?