WARNING!!!! 20 ++
(Series 1 Blackwood)
Pernah terpikir dan ngebayangin gak bakalan kepincut plus jatuh cinta sama om-om dari pada sama anaknya.
Bisa saja itu terjadi, karena perasaan yang tumbuh siapa yang tahu dan siapa yang dapat mengontrolnya.
It...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hutan Blackwood hingga saat ini masih menjadi teka-teki besar bagi masyarakat sekitar. Hutan Blackwood bukan sekedar hutan kecil, melainkan hutan yang sangat luas dengan pepohonan lebat menjulang tinggi memenuhi hutan.
Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan sekitar dari kedalaman hutan Blackwood, orang-orang hanya mampu menebaknya secara asal sesuai desas-desus yang beredar selama ini, bahwa hutan itu sangatlah angker, aura yang begitu mistis dengan udara dingin di sekitarnya membuat siapa saja meneguk ludah dan menciut ketakutan.
Banyak desas-desus yang beredar dari mulut ke mulut jika hutan Blackwood adalah hutan yang tidak bisa di jamah sedikitpun oleh manusia, karena setiap orang yang berani memasuki hutan Blackwood akan menghilang tanpa jejak, entah itu karena tersesat lalu meninggal tanpa tahu arah jarang pulang atau di serang binatang buas.
Awalnya banyak orang tidak percaya akan adanya desas-desus tersebut, hanya saja seiring berjalannya waktu dan banyaknya manusia yang memasuki hutan menghilang tanpa satu pun dari mereka yang kembali, akhirnya sedikit demi sedikit masyarakat kota mulai mempercayai bahwa hutan Blackwood memang bukan hutan biasa saja, hutan itu di penuhi makhluk-makhluk halus dan hewan buas.
Di kedalam gelap hutan luas Blackwood terdapat sebuah istana megah menjulang tinggi, meski warna hitam dan merah begitu mendominasi luar dan dalam istana, itu sama sekali tidak bisa menghilangkan keindahan istana. Di sebuah kamar tak kalah megah dan mewah yang sama di dominasinya oleh warna hitam dan merah, Alenzo berdiri menjulang di balik tirai tipis warna merah, siluet tubuhnya terlihat samar namun indah dan misterius akibat penerangan satu lampu di dinding dekat tempat tidur king sizenya. Jari-jemari besarnya memainkan gelas kristal bening berisi cairan merah, di sesapnya pelan cairan kental itu secara perlahan, meresapi rasanya.
Tubuh Alenzo masih bergeming melihat pemandangan keluar jendela, dia bahkan tidak terusik sedikitpun ketika sosok tinggi besar tiba-tiba saja muncul dari udara tipis tidak jauh di belakang punggungnya.
"My Lord," panggil sosok itu penuh penghormatan.
Tanpa perlu melihat Alenzo sudah mengetahui siapa orang yang baru saja memanggilnya, iris hitam pekatnya menatap tenang kearah hutan Blackwood yang membentang luas, pemandangan pohon-pohon lebat di sekitarnya membuat Alenzo sedikit rileks, meski keadaan sekitar begitu gelap gulita, Alenzo sama sekali tidak mempermasalahkannya karena inilah yang dia sukai. Berada di tempat sunyi dan jauh dari hiruk pikuk kebisingan kota.