DAMN!!!! My Hot Daddy | Part 17

54.5K 2.1K 92
                                    

Votenya jangan lupa guys!

Happy Reading....

^°^

^°^

^°^

^°^

"Wit wiw! ciee yang baru selesai belah duren, sampe lupa kalau kita yang udah nunggu lama, ampe lumutan nih pantat!"

"Ahh uhh, merinding gue dengernya."

Langkah kaki Vee terhenti di antara pijakan anak tangga terakhir ketika telinganya mendengar suara-suara familir sedang mengejeknya.

Vee menatap tanpa ekspresi ketiga temannya tersenyum menyeringai menggodanya, duduk santai di sofa yang sering kali di jadikan tempat kumpul bersama di temani berbagai cemilan manis, dan asin berserakan memenuhi meja, bahkan sebagian sudah ludes di makan Adria dan si kembar.

Tidak perlu di tanya dari mana mereka mendapatkan cemilan sebanyak itu, pastinya di dapat dari ruang stok penyimpanan makanan yang sering kali di isi Vee setiap minggunya, namun sering ludes di makan tiga temannya. Ma'lum saja Vee termasuk gadis penyuka cemilan, dan dia tidak takut untuk gendut.

Tanpa mempedulikan tatapan dari tiga orang yang sedari tadi menatapnya, Vee kembali melangkah santai, mulutnya sibuk mengunyah permen karet, membuat balon kecil berulang-ulang.

Penampilannya tidak berantakan saat terakhir kali Adria dan si kembar memergokinya di kamar, sekarang Vee terlihat segar meski tanpa make-up, hanya menggunakan kaos oblong sebatas paha, rambut sebahunya seperti biasa dia gerai dengan sedikit ikatan pita di puncak kepalanya. Terlihat imut dan menggemaskan hingga Adria dan si kembar merasa jari-jarinya gatal, ingin sekali mencubiti sahabatnya satu ini.

"Udah ninaboboin si dudanya?"

Dua alis Vee terangkat keatas mendengar pertanyaan ambigu Lala, lantas matanya mengerjap polos seakan tidak paham.

"Elah! Sok polos nih anak!" Lili melemparkan cemilan ke wajah Vee yang langsung di hindarinya.

"Tsk kepo lo!" Vee menjulurkan lidahnya meledek ketiga manusia yang saat ini menatapnya jengah.

Lili mendengkus, "pelit lo, gak dapat jatah tahu rasa lo!"

Vee mendelik mendengar ucapan ambigu Lili, lalu menggerutu sebal, "yee! Ambigu banget sih omongan lu, lagian nih yah gue gak perlu minta jatah sama dia, ada juga dia yang minta sama gue."

"Gila!!" Adria dan si kembar hanya mampu geleng-geleng kepala, tidak tahu dari mana rasa percaya diri Vee itu tumbuh, meski kepribadian Vee memang dasarnya selalu tampak percaya diri, namun jika untuk hal-hal yang tersangkutan dengan seorang pria rasanya... Terlalu berlebihan.

"Eh! Tunggu bentar!" Seru Lili tiba-tiba, matanya memicing menatap pokus pada sesuatu yang tanpa sengaja terekspos di hadapannya.
Dia bangkit dari tempat duduknya menghampiri Vee, buru-buru menyibak rambut sebahunya. Matanya terbelalak, ngeri sekaligus takjub pada hickey di leher jenjang Vee, di belakangnya, Ekspresi Lala pun tidak jauh berbeda. bahkan Adria yang biasanya bersikap kalem pun di buat ternganga hingga cemilan yang sebelumnya belum tertelan berjatuhan dari mulutnya.

Dahi Vee berkerut samar menatap wajah-wajah konyol ketiga sahabatnya.

"Kenapa sih?" Tanyanya risih, dia menepis tangan Lili, merapihkan kembali rambut sebahunya-- mencoba menutupi sesuatu yang membuat ketiga tamannya berekspresi konyol.

DAMN!!!! My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang