WARNING!!!! 20 ++
(Series 1 Blackwood)
Pernah terpikir dan ngebayangin gak bakalan kepincut plus jatuh cinta sama om-om dari pada sama anaknya.
Bisa saja itu terjadi, karena perasaan yang tumbuh siapa yang tahu dan siapa yang dapat mengontrolnya.
It...
Haiguys, sesuaijanjiakudiIg, kalauakubakalanupminggumalam. Alhamdulillahterlaksana. Maafkan guyskalaubanyaktypoataupartnyakurangngena, yahbeginilahkapasitasotakaku. Asli gak nyontek!
Okdeh, cusslah.
HappyReading....
^°^
^°^
^°^
^°^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Quenvee bete!
Bete karena dicuekin sama pacar tuanya!
Bayangkan saja, usai drama dadakan di pintu lift tadi, Alenzo langsung membawanya ke ruang kerja pribadinya. Dan sekarang dia mendadak di acuhkan hanya demi lembar-lembar kertas dan laptop setelah makanan yang dia bawanya di habiskan tanpa sisa oleh pria tampan itu.
Huff.
Tahu gini mending pulang saja tadi.
"Daddy!?"
"Hmm?"
"Daddy, bisakah kau tidak mengacuhkanku!"
Kesibukan yang di lakukan Alenzo terhenti usai mendengar seruan merajuk sang kekasih.
"Kenapa, Baby?" Tanyanya terkekeh geli saat menatap bibir sang kekasih sedang manyun.
Lucunya!
"Gak tahu! Sebel aku sama kamu." Jawab Vee ketus yang semakin membuat Alenzo tertawa geli.
Tidak ingin membuat sang kekasih semakin marah padanya, Alenzo berinisiatif untuk meninggalkan pekerjaannya dan melangkah menghampiri Vee dengan duduk lalu memeluk perutnya dari belakang.
"Kau marah, Baby?" Bisik Alenzo tepat di telinga Quenvee. Kehangatan napasnya menggelitik telinga Vee, dan sensasi berbeda muncul di tubuhnya, yang segera membuat pipi Quenvee memerah.
Alenzo menatap daun telinga Vee yang memerah, dan senyum di bibirnya berangsur-angsur semakin mekar.
Walaupun kekasihnya ini sangat nakal dan sering berbuat semaunya terhadap orang lain, tapi dalam situasi seperti ini, bersamanya dia menjadi seorang pemalu dan kaku. Padahal mereka sudah sering melakukan kontak intim lebih dari ini.