WARNING!!!! 20 ++
(Series 1 Blackwood)
Pernah terpikir dan ngebayangin gak bakalan kepincut plus jatuh cinta sama om-om dari pada sama anaknya.
Bisa saja itu terjadi, karena perasaan yang tumbuh siapa yang tahu dan siapa yang dapat mengontrolnya.
It...
Hohoholanengmadu yang hurung herang buricak burinong nongnong kambekegen.
Tentunyasesuaitarget, akuup. Baekanakyuwkwkwk
Janganlupauntukvomentnyajugasamapartini.
Cuslahbaca.
HappyReading....
^°^
^°^
^°^
^°^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya drama dadakan yang di perankan oleh Alenzo dan Vee pun selesai, setelah sang pria mengusir perempuan tak di kenal lalu mempersilahkan sang pujaan hati untuk duduk di tempat seharusnya.
Namun setelahnya, apa ini?!
Makanan banyak terlihat menggugah selera di tambah minuman yang siapa saja melihatnya pasti akan merasakan air liurnya kemana-mana. Akan tetapi semuanya hanya menganggur di meja saja tanpa tersentuh sedikitpun. Sang pemesan hanya tergolek lemes, menempelkan tubuh dan pipinya.
"Apa kau baik-baik saja, Baby?"
Alenzo menatap sang kekasih ragu-ragu. Terang saja, tadi semangat tapi sekarang malah berubah lemas. Apa jangan-jangan ini semua karena dirinya? Memikirkan hal itu, raut khawatir terlihat jelas dari wajah tampannya dan rasa bersalah mulai memenuhi hatinya. Dirinya pasti begitu egois karena sudah memaksakan hasratnya yang telah lama terpendam pada sang kekasih, dan melampiaskannya dengan begitu keras.
Tentu saja bodoh! Rutuk batinnya.
Kekasihnya ini masih perawan dan dia sudah menghajarnya habis-habisan!
"Apa masih sakit?" Tanya Alenzo bersama mimik khawatirnya.
"Hah?" Quenvee mengerutkan alisnya, menatap pria tampan di hadapannya bingung. Apa maksud pria ini?
"Apa maksudmu?"
Alenzo meringis, "maksudnya, apa milikmu masih sakit? Kalau iyah aku minta maaf,Baby. Aku pasti terlalu keras terhadapmu pagi tadi makanya kau masih kesakitan, kan?"
Mengerti akan jalur pembicaraan Alenzo, wajah cantik Vee bersemu merah, postur malas seketika hilang, dia duduk tegak menatap Alenzo antara canggung dan malu.
Apakah pria ini harus membahas tentang masalah tadi pagi dan membahasnya seperti ini?
Quenvee melihat Alenzo yang masih menatapnya khawatir, ekspresi dinginnya benar-benar hilang. Banyak yang bilang jika pria di hadapannya ini sangatlah dingin, diktator dan berwajah dingin. Tapi selama dia bersama Alenzo, tidak pernah sekalipun Vee melihatnya, pria ini begitu baik, lembut dan penyayang. Sangat jauh dari rumor yang beredar selama ini!
