BUG!
Suara bantingan pintu cukup keras itu sukses membuat beberapa pelayan yang berlalu-lalang di luar rumah milik Vee terlonjak kaget. Mereka semua mengelus dada sambil menatap majikannya yang baru saja membanting pintu mobilnya, wajahnya terlihat sangat masam, terlihat sekali majikan mudanya itu sedang dalam suasana buruk.
Diantara mereka tidak ada satu pun yang bersuara saat melihat ekspresi tidak menyenangkan dari Vee.
Para pelayan itu cukup tahu diri bagaimana tempramen majikannya jika sedang dalam suasana buruk."F*ck, cowok sialan!"
Nah, benarkan!
Seperti itulah jika suasana hatinya sedang buruk. Bibirnya akan sering kali mengeluarkan umpatan kasar, dalam suasana biasa saja sudah kasar apalagi sekarang, yang keadaannya terlihat marah-marah.
Vee memelototi para pelayan dengan garang, hingga mereka yang tadinya melihat Vee langsung membubarkan diri mereka masing-masing, dengan canggung kembali melangkah melaksanakan tugas mereka yang sempat terhenti.
Vee mendengkus kesal saat melihat para pelayannya yang kembali bekerja, dengan langkah kaki yang di hentak-hentak seperti anak kecil yang sedang marah, dia melangkah kedalam rumahnya. Mulutnya terus saja mengeluarkan makian kasar untuk lelaki yang sudah sukses membuatnya marah, tanpa sadar jika kelakuan sedari awal kedatangannya sudah ada sosok yang mengamatinya dari lantai balkon kamarnya.
"Cih, dia pikir dia siapa, berani-beraninya dia ngehina pacar gue," omelannya masih saja terus berlanjut, bahkan ketika sampai di kamarnya Vee masih saja asik mengomel panjang lebar.
Sampai di kamar, dia membuka seragam sekolahnya tanpa merasa curiga sedikitpun hingga hanya menyisakan bra dan celana dalamnya, dia merasa sangat gerah karena amarah juga faktor cuaca panas. Berdiri di depan cermin dia menatap pantulan keseluruhan tubuhnya yang putih mulus dan berlekuk.
Pandangannya jatuh ke dadanya yang masih terbungkus bra hitam, sangat kontras dengan kulit putihnya. Dan, harus dia akui meski tubuhnya tergolong mungil tapi Vee merasa puas akan pertumbuhan payudaranya yang cukup berisi juga padat. Dia yakin kalau dia sampai menikah dengan Alenzo, pria itu pastinya akan puas.
Vee terkikik geli akan pikiran ngawurnya, bisa-bisanya dia mempunyai pemikiran seperti itu.
Mata indah Vee terpejam saat merasakan hembusan udara sejuk yang menghantam tubuhnya yang merasa gerah. Bibirnya tersenyum damai, merasakan tubuhnya sedikit rileks akan adanya angin sepoi-sepoi tersebut.
Namun, seakan tersadar akan sesuatu. Vee berbalik menatap pintu balkon yang terbuka lebar, tubuh rileksnya berubah kaku, senyum di bibirnya seketika surut, mata indahnya melotot seakan tidak percaya akan pengelihatannya.
"Alenzo," suara Vee seakan tersangkut di tenggorokannya, dia harus menggosok matanya beberapa kali saat melihat penampakan Alenzo yang bersandar di tepi pembatas balkon kamarnya, menatapnya penuh minat. Jejak senyum samar tercipta di bibirnya, memperlihatkan lesung pipit di pipi kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN!!!! My Hot Daddy
VampireWARNING!!!! 20 ++ (Series 1 Blackwood) Pernah terpikir dan ngebayangin gak bakalan kepincut plus jatuh cinta sama om-om dari pada sama anaknya. Bisa saja itu terjadi, karena perasaan yang tumbuh siapa yang tahu dan siapa yang dapat mengontrolnya. It...