Follow me: neng_madu06
Happy Reading....
^°^
^°^
^°^
^°^
Ketenangan yang sempat di rasakan Alenzo sejak tadi harus berubah menjadi kegelisahan, kemarahan juga kecemburuan.
Tatapannya yang sedingin gletser itu menghunus tajam kearah keramaian di mana semua siswa laki-laki sedang menonton dan meributkan suatu objek.
Yah, dan itu sungguh membuatnya sangat tidak menyukainya dan sangat, sangat membuatnya terbakar api cemburu dan rasa marah.
"Baby...." Alenzo memanggil dengan nada suram dan dingin pada Vee yang saat ini asyik berbaring, menjadi tontonan menyenangkan khususnya bagi para siswa laki-laki-- akibat pakaian renang yang di kenakannya tergolong pakaian sexy hingga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang mungil dan indah.
Tidak bisa menahan lagi perasaan cemburunya, Alenzo menggertakkan gigi dan sekali lagi memamnggil dengan nada keras.
"QUENVEE!!"
Quenvee yang mendengar namanya di panggil, tiba-tiba merasa kedinginan. Secara refleks, dia segera bangkit dari tempat baringannya.
Takut-takut dia pun melirik pada pria yang baru saja memanggilnya dan sekarang sedang memberinya isyarat terhadapnya untuk segera datang menghampiri.Sedikit ragu, apakah dia harus menghampirinya atau hanya berdiam diri di tempatnya sekarang. Akan tetapi setelah berpikir dan mempertimbangkan kemungkinannya, akhirnya dia mengambil resiko dengan berjalan pelan menghampiri sosok Alenzo dengan kepala menunduk tidak berani melihat.
Bahkan para siswa laki-laki yang tidak jauh dari posisi Vee dan menikmati pemandangan tubuhnya pun di buat bergidik, berwajah mereka pun menjadi pucat saat melihat wajah seram Alenzo, di tambah tatapan tajamnya yang seakan ingin meleburkan mereka semua.
Berjalan dengan langkah pelan, Quenvee menghela nafas panjang.
Dia tahu jika semuanya akan seperti ini, setelah semua dia menyetujui ide gila Adria dan mengambil resiko apapun yang terjadi nantinya. Dan sekarang, Quenvee tahu hasilnya. Alenzo marah besar!Tatapan tajam Alenzo mengikuti setiap gerakan Vee, kilau merah berkilat di bola mata hitam pekatnya ketika langkah Vee semakin mendekatinya.
"Hai Daddy? Kenapa memanggilku?"
Sesampainya di hadapan Alenzo, Quenvee langsung mengucapkan kata-kata itu, kepalanya masih menunduk, tidak berani melihat ekspresi Alenzo.
Alenzo melangkah satu kali, sedikit menunduk, dia berbisik di telinga Vee, "aku sudah pernah bilang padamu, Baby. Kalau berbicara denganku jangan sambil membuang pandangan. Aku. Tidak. Suka! Dan. Aku. Benci itu!"
Kata-kata penuh penekanan Alenzo seperti segumpal air dingin yang di tuangkan ke tubuh Vee yang langsung membuatnya memucat. Dia lupa akan hal itu!
Panik, tidak ingin terkena hukuman. Quenvee buru-buru mendongak menatap wajah Alenzo dengan pandangan memelas, "maafkan aku, Daddy. Aku lupa."Menghela nafas panjang, wajah dingin Alenzo dalam sekejab berubah lembut saat hatinya merasa tidak begitu tega untuk melihat wajah memelas sang kekasih. Dengan begitu, tangan kanannya mengelus sayang pipi Vee, menyampaikan secara langsung jika dia tidak lagi marah padanya.
"Baiklah, jangan memasang wajah seperti ini."
Senyum lebar Vee terbit, merasa bahagia karena ternyata kekasih tuanya itu tidak marah secara berkepanjangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN!!!! My Hot Daddy
VampireWARNING!!!! 20 ++ (Series 1 Blackwood) Pernah terpikir dan ngebayangin gak bakalan kepincut plus jatuh cinta sama om-om dari pada sama anaknya. Bisa saja itu terjadi, karena perasaan yang tumbuh siapa yang tahu dan siapa yang dapat mengontrolnya. It...