DAMN!!!! My Hot Daddy | Part 19

48.6K 2K 49
                                        

^°^

^°^

^°^

^°^

"Baby?"

Hening, tidak ada sahutan sama sekali. Padahal itu adalah panggilan yang entah keberapa kalinya di ucapkan dari bibir Alenzo.

"Baby, aku minta maaf. Aku tahu aku salah karena sudah membuatmu menungguku begitu lama tadi."

Erangan frustasi dan permohonan maaf Alenzo masih terus terdengar di dalam mobil yang sedang melaju pelan-- nyaris seperti siput bergerak di kepadatan jalan. Namun, meski begitu masih tidak ada tanda-tanda jawaban dari gadis imut di sebelahnya, hanya duduk diam membisu, enggan menjawab permintaan maaf Alenzo.

Dalam hati, Alenzo hanya mampu meringis sedih melihat keengganan kekasihnya dari permintaan maafnya, bahkan melirik saja tidak. Ada rasa frustasi dalam pikirannya, dia yang biasanya selalu terlihat sempurna dan percaya diri di depan khalayak publik sekarang terlihat mengkerut di saat berhadapan dengan gadis imutnya.

Damn!! Sialan memang.

Entah kenapa dia merasa tidak berguna di saat setiap kali kekasihnya ini marah, dia selalu saja di buat kicep seketika, merasa bingung harus dengan cara apa lagi dia membujuk Vee agar tidak terus-terusan mendiamkannya. Jujur saja, dia bukanlah pria romantis yang pintar membujuk kekasihnya dengan rayuan gombal atau pria lembut yang sering kali bersikap lunak terhadap perempuan.

Oh yang benar saja, dia pria dingin berwajah datar, otoriter dan tak kenal ampun. Dan yah! Alenzo mengakui semua sifat dan sikap buruknya tersebut. Meski dulu dia pernah menikah dan memiliki dua orang anak, dia tidak pernah sekalipun membujuk atau bersikap lembut terhadap perempuan yang berstatus istrinya, dia lebih suka bersikap acuh dan memerintah.

Dan kali ini, Alenzo harus merasakan bagaimana rasa frustasinya di saat menghadapi perempuan yang paling dia puja, sedang mendiamkannya akibat kesalahan keterlambatannya datang menjemput tepat waktu.

Well, sebenarnya ini bukan pertama kalinya Alenzo terlambat, melainkan ini adalah waktu kesekian kalinya. Jadi, wajar saja kalau Vee sampai bersikap kejam terhadapnya kali ini. Mungkin sudah terlalu kesal.

"Baby! please... Maafkan aku. Aku janji ini terakhir kalinya aku terlambat," meski ucapannya terdengar tegas seakan memastikan dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi, tapi dalam hati Alenzo diam-diam meringis tidak yakin.

Vee memutar bola matanya, menatap Alenzo bosan, "tsk, basi banget tahu, padahal kamu sering ngomong janji gak bakalan ngulangi kesalahan lagi, tapi mana? tetep aja telat, kan?"

Alenzo menggaruk-garuk tengkuknya mendengar omelan Vee, mulutnya terbuka ingin membalas ucapan Vee tapi dia urungkan. Sebab, apa yang di ucapkan Vee memang begitulah kebenarannya.

Jadi, yang bisa di lakukan Alenzo hanya mampu diam-diam mendesah pasrah.
Ingin menjelaskan pun, rasanya sangat sulit. Tidak mungkinkan dia harus mengatakan hal yang sebenarnya bahwa setiap kali keterlambatannya itu di karenakan dia harus memilih dan mencoba dulu satu persatu baju yang memenuhi walk-in-closetnya. Bisa-bisa dia di tertawakan, terus yang ada dia malu nantinya, jadi dari pada menanggung malu, Alenzo lebih baik diam dengan sedih sambil mendengarkan rentetan segala omelan yang di keluarkan mulut sexy sang kekasih.

Melihat wajah sedih Alenzo, Vee hanya mampu mendesah panjang, "baiklah, aku mau maafin kamu kali ini," ucap Vee tiba-tiba.

Alenzo melirik Vee dengan cepat, binar bahagia tercipta dari wajah tampannya, terlihat sekali dia sangat bahagia di saat mendengar ucapan Vee yang mau memaafkannya.

DAMN!!!! My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang