"Bahagia ku ketika ngeliat kamu tertawa"
Happy reading
"Bawel lo"
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai disuatu tempat.
"Kita dimana?" Tanya Charly
"Ikut aja ayok turun lo"
Charly dan David pun turun dari motor David. David pun menarik tangan Charly.
"Isss lo tuh bisa gk sih gk usah narik-narik gue" ucap Charly kesal.
"Klo gue gk narik lo, lo gk akan ikut gue" ucap David terus menarik Charly.
"Ck kemana sih ini jalannya jauh bat trus menanjak-nanjak lagi, trus jangan laju-laju jalannya" omel Charly
"Bisa gk sih lo gk usah bawel"
"Kagak"
David pun hanya mendiamkan Charly. 10 menit mereka jalan ke tempat tujuan David. Dan akhirnya mereka sampai.
"Dah sampai" ucap David.
Charly pun menatap kagum pemandangan disekitar, mata nya pun berbinar-binar.
"Lo suka?" Tanya David.
"Suka banget Dav, ya ampun ini keren banget" ucap Charly dengan kagum.
"Gue seneng lo bahagia kayak gini Char" ucap David dalam hati.
"Lo tau tempat ini dari mana?" Tanya Charly.
"Tau dund gue kan suka menjelajah"
"Oh yaa?" Tanya Charly tidak percaya.
"Iyaaa pantat panci"
Charly hanya menatap David kesal. Ia pun duduk di rerumputan pinggir tebing.
David pun ikut duduk disebelah Charly."Dav" panggil Charly.
David pun hanyan berdehem.
"Lo punya mulut gk?"
"Ya punya lah, klo gk punya ya gue gk bisa ngomong" jawab David dengan nyolot.
"Trus tadi pas gue panggil lo cuma dehem doang berarti lo gk punya mulut" ucap Charly dengan polos.
"Ihh lo tuh yaaaa" ucap David geram sembari mencubit pelan pipi Charly.
"Sakit njir" Charly meringis kesakitan dan mengelus-elus pipinya.
"Ululululuu pantat panci kesakitan" ucap David sembari mengacak-acak rambut Charly.
"Ihhh rambut gue rusak kan" ucap Charly kesal.
"Sini sini acu rapiin" ucap David.
"Ga usah" ucap Charly cuek dan merapikan rambutnya.
"Lo lucu klo marah" batin David dan iya pun tersenyum melihat Charly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour √
Teen FictionSinopsis : Charly ; wanita cantik dengan kemampuan yang ia punya ; genius, dan disukai banyak orang terutama para lelaki, tetapi dia memiliki status jomblo dari lahir. Dan dia belum pernah merasakan pahit dan manisnya jatuh cinta. Sampai pada akhirn...