Twenty Three

5.7K 506 28
                                    

Gue beranjak jalan menuju kamar Anka. Gue mau nenangin diri dari Kai. Rasanya untuk saat ini gue nggak mau liat dia dulu kalo bisa.

"Yang, buka dulu pintunya. Kita selesain yang plis" Ucap Kai dari luar pintu kamar Anka.

Gue nggak jawab ucapannya, gue masih diem memeluk Anka yang lagi tidur siang.

Setelah gue fikir-fikir kalo gue begini nggak akan selesai masalahnya, yang ada gue childish banget dimata dia.

Yaudah lah, gue keluar buat jelasin semuanya. Biar jelas, toh gue yakin gue kuat kalo penjelasannya bakalan nyakitin hati gue.

Gue keluar dari kamar Anka, gue liat Kai duduk di meja makan sambil menelungkupkan kepalanya.

"Kai" Panggil gue lembut. Kai langsung nengok. "Yang plis dengerin dulu" Ucapnya.

"Iya, aku dengerin" Jawab gue yang langsung duduk di sampingnya.

"Soal struk? iya aku beli make up tapi itu bukan buat cewek lain yang. Itu buat Bang Baek dia nitip makser wajah aku juga nggak ngerti. Kalo kamu nggak percaya sama aku, silahkan tanya Bang Baek" Ucapnya ngejelasin.

Gue tatap dia, "Struk Caffe?" Tanya gue.

"Struk caffe, aku disana ketemu sama Taemin terus kita makan disana. Sumpah yang, aku nggak-"

"Lipstik di kemeja?" Tanya gue.

"Yang? kamu- tapi janji sama aku jangan marah plis" Ucapnya sambil megang tangan gue.

Gue menepis, "Tergantung" Jawab gue. Dia mengusap wajahnya kasar. "Krystal dan perusahaan aku itu punya kerjasama makanya dia dateng disana. Dan lipstik itu lipstik Krystal-"

"Udah aku tebak" Jawab gue dengan senyum miring terbaik gue. Kai menepis, "Nggak. Nggak gitu yang, Krystal lagi pake heels dan aku di depannya dia oleh dan aku tanggapin dia dan kena kemeja aku" Jelasnya.

Gue masih cengo, kenapa semua kayak kebetulan gini? Ini gue yang dibegoin apa gimana dah?

"Plis percaya sama aku. Aku nggak ada apa-apa sama dia. Aku sama dia cuma sebatas rekan kerja dan foto bareng disana. Udah itu aja yang" Jelasnya.

"Kamu ngerokok?" Tanya gue. Kai mengangguk pelan. "I-iya yang, maaf" Jawabnya sambil menunduk.

Gue mengernyitkan dahi, "Kamu kenapa gitu? Kamu kan udah janji mau berhenti" Tanya gue.

"Aku kedesak yang, disana semua ngerokok. Aku nggak mungkin diem aja yang. Tapi sumpah cuma satu batang dan itu sisa nya aku taro di kantong" Ucapnya menjelaskan.

Gue merolling eyes, "Kamu tau kan kenapa aku larang kamu ngerokok?" Tanya gue.

"Iya yang tau, tapi-"

"Udah lah, nggak usah diperpanjang udah kejadian juga. Intinya aku nggak suka kamu ngerokok. Kalo kamu ngerokok lagi jangan harap tidur sama aku" Titah gue.

Gue emang nggak suka kalo Kai ngerokok. Dulu waktu kuliah dia seneng banget ngerokok, mabok, tapi gue berusaha buat bikin dia berubah. Dan see? dia berubah demi gue dan Anka.

"Iya yang, maafin akuu" Ucapnya ngerengek dengan mencemberutkan bibir. Sial, gue nggak tahan. Gue cium bibirnya sekilas. "Its okaay. aku maafin kamu" Jawab gue senyum.

"Soal Krystal tadi pagi di caffe?" Tanya gue.

"Itu karena dia ada di Jakarta yang, dia bilang mau ketemu aku. Dan maafin aku bohong ke kamu. Karena kalo aku jujur kamu bisa perang sama dia" Ucapnya menjelaskan.

"Ya kamu harusnya bilang lah ke aku jujur" Ucap gue.

Dia menghembuskan nafas, "Tapi aku yakin kamu marah" Ucapnya.

"Ya pasti lah, siapa yang nggak marah coba? Mikir aja pake otak" Jawab gue yang langsung ninggalin dia ke dapur.

Gue mau masak buat makan sore. "Yang maafin aku ya?" Ucap Kai yang memeluk gue dari belakang.

Gue lagi buka kulkas jadi kaget. "Udah ah sana, aku mau masak" Tolak gue. Tapi nihil, Kai malah ngikutin gue sambil tetep meluk gue.

"Kai is, susah gerakk"

"Maafin akuu yang" Ucap Kai pas banget di telinga gue. Ada air hangat satu tetes yang gue rasain juga.

Gue nengok ke dia, "Kai, kamu nangis?" Tanya gue.

"Maafin aku, hiks" Ucapnya. Gue yakin dia tulus ngucapin ini.

Gue membalikkan badan menangkup pipinya Kai dengan kedua tangan gue. "Yang, aku bercanda kali" Ucap gue.

"Aku maafin kamu kok, udah ah" Lanjut gue.

Kai meluk gue lagi, "Aku cuma takut kamu pergi karena hal kayak gini. Aku takut kamu ninggalin aku. Aku nggak mau (yn)!" Jelasnya.

Gue bener-bener tersentuh dengernya, alhamdulillah dia beneran sayang sama gue dan Anka.

"Aku nggak akan ninggalin kamu yang. Kamu juga jangan main di belakang aku, aku mohon" Ucap gue.

"Tapi kalo kamu nemuin yang lebih baik dari aku, silahkan ngomong yang. Aku terima insyallah" Lanjut gue memberi saran.

Kai menggelengkan kepala, "Nggak. Nggak ada wanita yang sesabar kamu, sebaik kamu, secinta kamu sama aku, sekuat kamu. Kalo cantik mungkin banyak, tapi mereka belum tentu mau urusin aku, beberes rumah sendirian, urus anak. Aku nggak bisa nemuin yang lebih baik dari kamu. Karena kamu yang terbaik" Jelasnya  yang bikin gue sesak nafas karena terharu.

Gue nggak bisa ngeluarin kata-kata lagi.

thats enough guys!

"you r the best wifey in the world for me. And the best mommy in the world for Anka. I love you, so max"  Ucapnya di telinga gue.

Kai mencium bibir gue, dan memasukkan lidah nya menuju dalam mulut gue. Dia menjelajahi seisinya, dan gue cuma diem tanpa membantah.

"I love you too"






halo? wkwkwk
Makin kaga ngefeel anjir😂 mianhae dahh yakkk. Semoga kalian pada bacanya di hayatin jadinya ngefeel dah wkwk

Hadu hadu, efek malem kali y?

Btw, jangan lupa baca story gue yang satu lagi Love First Sight (Park Chanyeol).

Dibaca yak, dijamin suka haha

Bye see youu💕

Kai as My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang