Selesai pemakaman Papa, gue langsung kembali ke rumah sakit dan tukeran posisi sama Ibu. Ibu gue sekarang dirumah Kai.
"H-halo?" sapa gue mengangkat panggilan telefon dari Kai. Suara gue masih terbata-bata karena seseguka tadi.
"Kamu di rumah sakit? aku kesana ya, yang" katanya dari seberang sana.
"Jangan, udah kamu di rumah aja. Aku disini jaga Ayana" kata gue menjawab.
"Aku kesana, Anka daritadi minta ke kamu terus" kata Kai. Anka emang ada disana semenjak almarhum Papa dipulangkan ke rumah.
Gue menghela nafas, "Yaudah. Hati-hati ya yang, jangan ngebut" ucap gue mengingatkan. Karena gue tau posisi dia lagi kayak gini, dan kalo dia mengemudi bengong, ngebut gue nggak tau deh apa jadinya.
"Iya sayang, kamu mau makan apa?" tanya Kai. Gue emang nggak salah pilih suami, disaat dia terpuruk pun dia nggak lupa mikirin gue dan keluarganya. Banyak orang di situasi seperti ini bahkan lupa untuk perhatian pada dirinya sendiri. Tapi Kai enggak.
"Aku beli nasi di kantin rumah sakit aja yang, Ayana juga udah bangun ini mau aku susuin dulu" kata gue menjelaskan.
"Aku beliin Mcd aja ya? mau es krim juga nggak?" tanyanya masih dengan suara paraunya.
"Iyaudah. Boleh, sundae stroberi ya yang" kata gue terkekeh sedikit.
"I know what you want, babe" jawabnya sambil sedikit tertawa. Gue seneng dengernya. Dia bisa sedikit mengurangi kesedihannya.
Gue mengangguk, "Aku tutup ya? dahh" kata gue.
"Iyaa" jawabnya. Gue langsung menutup panggilan dari Kai. Gue melanjutkan membasuh tubuh Ayana dengan lap kain, karena Ayana udah bangun tidur.
Gue tega nggak tega liat anak bungsu gue di infus gini. Ayana selalu belum bernasib baik, dari hamil Ayana aja gue selalu punya banyak masalah, sampe dia lahir prematur dan sakit kayak gini.
Gue selalu berfikir semua kesalahan gue yang membuat Ayana seperti ini. Nggak kerasa air mata gue udah jatuh saat gue memikirkan Ayana.
Sekitar 20 menitan Anka sampe dirumah sakit, "Yang?" panggilnya. Gue pun menoleh ke arahnya yang menggendong Anka yang sedang meminum susu kotak.
"Kamu udah mandi?" tanya gue. Soalnya kan kita abis dari pemakaman Papa, dan disini ada Ayana jadi takut sawan nanti.
Kai mengangguk, "Udah sekalian sama Anka" ucapnya yang langsung menurunkan Anka dari gendongannya.
"Maaa!" panggil Anka sambil memeluk kaki gue. Gue menoleh ke arahnya, "Kenapa sayang, hm?" tanya gue yang langsung menggendongnya.
Anka tuh manja banget, persis Kai banget deh pokoknya. Nggak cuma muka aja, sampe ke sifat-sifatnya juga. Joroknya juga, hadu.
Anka mendusel di leher gue, "Maa mau nonton pololo" ucapnya merengek sambil menepuk-nepuk pundak gue ngambek. Gue meringis, "Aduh, iya iya di hp Papa sana" kata gue menunjuk Kai.
"Mauna di tipi mamaaa!" ucapnya lagi merengek. Gue berdecak "Kak, Ay lagi sakit ya ampun. Udah di hp Papa juga bisa!" seru gue tegas.
Anka kalo nggak ditegasin begitu, ngelunjak males gue.
Anka menggeleng dan tiba-tiba nangis, "Dih apaan sih nggak usah nangis. Mama tinggal ya kamu!" seru gue.
"Sini sini sama Papa, nonton di hp" ucap Kai menjulurkan kedua tangannya untuk menggendong Anka. Tapi Anka menggeleng cepat. "Kak, kalo susah dibilanginnya Papa marah beneran. Cepet sini, kasian tuh dedek nya sakit" katanya membujuk Anka.
See? Benerkan kalo gue itu emang nggak salah pilih, Kai bener-bener bisa beradaptasi dengan situasi sekarang, walaupun ia lagi terpuruk. I love you sayang, batin gue.
Gue berdecak, "Anka! Jangan macem-macem ya. Udah sana sama Papa" kata gue menunjuk Kai. Anka akhirnya berpindah tempat ke pangkuan Kai. "Nih nonton Pororo" kata Kai membuka ponselnya.
"Yang, kamu makan sana!" ucap Kai yang masih memangku Anka. Gue mengangguk "Iyaa. bawa sini" kata gue meminta tolong. Soalnya makanannya ditaro di nakas samping dia, kan lebih deket kalo dia yang ngambil hehe.
Kai memberi makanan yang dia beli tadi ke gue. Gue buka isinya paket Panas Mcd yang large woey haha tau aja istrinya laper:(
Gue menggeser bangku mendekat disamping Kai, "Nih aaa" kata gue yang menyuapi Kai. Dia cuma beli satu doang coba, emang dia fikir dia udah makan? sebel gue jadinya.
"Udah kamu aja" katanya menolak suapan gue. Langsung aja gue pukul bahunya, "Ish, kamu tuh belom makan" kata gue berdecak sinis.
Kai menggeleng, "Udah tadi di rumah mama" jawabnya. Gue tau dia bohong, siapa juga yang sempet makan disaat kayak gini? Gue nggak bodoh!
"Boong! Makan sih yang, tinggal mangap kan aku yang suapin!" kata gue. Kai akhirnya mengangguk kalah dan membuka mulutnya menerima suapan dari gue.
Gue selagi nyuapin Kai selalu merhatiin dia, dia berusaha menyembunyikan luka pahitnya pasca ditinggal Papa. "Kenapa, hm?" tanya Kai pas gue tiba-tiba memeluk dia.
"Papa udah bahagia kok, dan Papa akan semakin bahagia kalo kamu ikhlas dan selalu mendoakan Papa" ucap gue tepat di belakang lehernya.
Kai mengangguk dan tanpa sadar ia menjatuhkan airmatanya, "Iya, aku coba ikhlas" jawabnya.
"Sekarang tugas kita, jaga mama kayak yang Papa pesen" ucap gue.
"Iyaa, bantu aku ya, sayang?" pintanya sambil memeluk gue balik. Gue mengangguk cepat, "I always beside you, everytime in any condition" jawab gue.
Kai mencium puncak kepala gue dan pipi gue, "Thanks for everything. You always standing for me" jawabnya.
Gue mengelus rambutnya dan mengecup pipinya. Gue sayang, sangat sayang sama Kai. Nggak akan ada kata-kata yang bisa mendeskripsikan rasa sayang dan cinta gue ke dia. That's all never enough.
"Udah makan lagi, nanti kamu sakit aku makin bingung" ucapnya melepaskan pelukan gue dan mengelus puncak kepala gue.
Gue mengangguk dan menuruti perintahnya, nggak lupa gue juga tetap menyuapi Kai.
Papa,
Terimakasih sudah menjaga suami aku.
Karena Papa, aku bisa bertemu Kai
Karena Papa, Kai bisa bertemu aku.
Sesuai pesan Papa, aku, Kai dan juga kakak sebisa mungkin akan menjaga Mama.Pa, semoga Papa selalu bahagia disana.
Papa orang baik yang akan bertemu dengan orang-orang baik juga disana.
Aku sayang Papa seperti Ayahku.Selamat Jalan Pa, rest in peace.
Halooo, waduh gue update malem gini dah wkwkwk. mana malem jumat lagi😂
maap ya kalo ancur, maap bangett loh ya!😂😂Vote dan komen ya gaisss! See you❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kai as My Husband
Fanfiction'Aku cinta kamu sampai siang menjadi gelap, malam menjadi terang' -Kim Jong In a.k.a Kai 'Aku cinta kamu sampai air laut mengering tak tersisa' -(your name) WARNING!! TYPO EVERYWHERE. SOME CHAPTER ARE PRIVATE 1. Follow me 2. Add the story to your li...