Fell on Black Days

3.6K 470 24
                                    


Satu minggu, itu waktu terlama yang biasanya diperlukan Diaz untuk membuat seorang wanita mau pergi jalan berdua dengannya. Sejak SMA, dengan tubuh tinggi, pembawaan humoris, dan supel, Diaz dengan mudah menjadi chick magnet. Namun, kalau Diaz boleh jujur, semuanya ia anggap sebagai teman dekat dan kencan selewat saja.

Sewaktu bekerja sebagai copywriter di sebuah perusahaan periklanan digital ibukota, pergerakan kaum Hawa semakin menggila. Tak peduli status mereka sebagai pacar bahkan istri orang, Diaz terus menerus digoda.

"Yaz, suami gue dinas ke Surabaya seminggu. Temenin dong, kedinginan nih kalo malem sendirian di apartemen." Itu undangan Safira, si Account Executive yang potongannya mirip Cut Tari masa muda.

Apa tanggapan Diaz? Sepulang makan siang, ia kembali dengan seplastik besar berisi sepuluh kotak jahe wangi bubuk dan bandrek.

"Kata Aki, kedinginan mah obatnya jahe. Dijamin enggak masuk angin dan kentut tetap wangi," sahut Diaz ringan. Cengiran lebar menghiasi wajahnya yang itu bisa dibilang KW-nya Irfan Bachdim.

Safira menyerah. Untung saja otaknya tidak segila tokoh antagonis sinetron yang nekat membubuhkan obat perangsang di minuman teman sekantornya itu. Antik banget bad boy jenis baru yang mirip badut kelas. Meskipun jujur saja, bodi dan tampang Diaz bikin rahang jatuh ke lantai lalu tenggelam dalam banjir air liur.

Buat cowok penggemar grunge itu, gaya hidupnya bisa dibilang rock n roll. Maksudnya, serba mengikuti keinginan hati dan santai. Namun, untuk urusan cewek, Diaz bukanlah playboy cap kadal. Spesialis friendzone dan PHP lebih tepat disematkan kepada cowok jelmaan Kabayan versi Jamie Aditya itu.

Diaz akan mengiyakan ketika ada yang meminta dirinya mengantar ke sana kemari. Ia juga tidak menolak ajakan makan atau nonton. Namun, ketika konteks hubungan mulai memanas, Diaz akan mengambil langkah seribu. One quick kiss, that's it.

Tanyakan saja kepada Shayna Pertiwi, seorang fashion editor dan seleb medsos ternama di Jakarta. Saking bernafsunya melumat bibir Diaz, tahu-tahu cowok itu melepaskan diri.

"Entar aku malah sariawan. Kalo masih kurang, pakai ini aja ya," ujar Diaz datar. Shayna hanya bisa melongo. Lebih asem lagi, apa yang Diaz berikan kepadanya, sebuah mangga yang begitu ranum.

Sialan, emangnya gue tukang rujak! Begitu rutuk gadis yang baru dinobatkan jadi Fun Fearless Female malah keok seperti kucing kecebur got. Sebuah senyum kecut dilayangkan Shayna dan itulah terakhir kali ia coba mendekati Diaz.

Tak ada yang tahu alasan mengapa Diaz hanya bersikap begitu kasual dalam urusan asmara. Berbagai omongan muncul di belakang punggung penyiar tampan itu. Mulai dari pengidap mother complex, frigid, hati jamuran, sampai gosip gay seperti yang melanda keluarga besar Diaz saat ini.

Cuma satu orang yang mungkin tahu persis mengapa Diaz seperti itu. Orang yang menjadi alasan di balik keputusan sang fans Nirvana untuk menghindari komitmen. Sebuah cinta pertama yang kandas dengan tragis tanpa diminta.

Nama Adia Calya tetap tertutupi sempurna dalam sebuah sudut memori Diaz yang terkunci rapat.

Namun, kini memori itu mulai terusik dengan kehadiran seorang gadis misterius. Valia Mira, Cewek Kulkas itu ternyata serapuh kaca di dalam hatinya.

Dan Diaz pun mengungkap kisah kelam lewat peristiwa yang tak pernah dibayangkannya.

***

"Berapa lama kamu kenal dia, Yaz?" suara Liam bergetar. "Jujur sama aku, seberapa dekat kamu dengan pria tadi?" desak Liam tak sabar.

Bittersweet Love Rhapsody [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang