Epilog

1.2K 74 0
                                    

Aku menatap pantulan diriku di cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap pantulan diriku di cermin. Rambut yang ditata, wajah yang dipoles, bibir merah, pipi merona, gaun putih yang panjang, belum juga membuatku merasa percaya diri. Bagaimana jika aku terjatuh saat sedang berjalan bersamanya? 

Sudah lima tahun berlalu semenjak kejadian itu dan Kerajaan Arabella membutuhkan seorang pengganti untuk menggantikan Raja Jorge. kemarin adalah hari pernikahanku dan Alastair sekaligus penobatanku sebagai ratu dari Kerajaan Arabella. Hari ini, aku dan Alastair akan menyapa mereka yang sudah menunggu kami.

"Ratu Scarlett, mereka sudah menunggu," ucap Megan.

Aku berjalan ke luar kamar rias dan melihat Alastair yang sudah menungguku. Kami saling bertukar pandang dan senyuman. Ia kemudian mengulurkan tangannya.

"Mereka sudah menunggu," katanya lembut. Aku menyambut tangannya sambil tersenyum. Kami kembali bertatapan sebelum berjalan menuju balkon istana.

Kami lambaikan tangan kami pada penduduk Desa Arabella. Mereka tampak bahagia. Para pemain musik mulai memainkan lagu klasik favorit ayah. 

Pada musim semi ini, bunga-bunga bermekaran menambah keindahan pemandangan dari atas balkon ini. Burung-burung saling bersahutan seakan ikut merayakan hari bahagia.

Alastair menatapku dengan tulus. Ia mendekatkan wajahnya dan melingkarkan tangan kirinya pada pinggangku. Tangan kanannya ia gunakan untuk mengangkat dagu. Jari telunjuknya mengusap pelan bibirku. Aku memejamkan kedua mataku dan merasakan bibir lembutnya yang bersentuhan dengan bibirku. Ia menepati janjinya empat tahun yang lalu.

Sorak-sorai serta tepukan tangan orang-orang terdengar semakin keras. Jantungku memompa dengan sangat cepat.

Alastair melepaskana ciumannya lalu berbisik padaku, "Aku mencintaimu, Scarlett Rose."



Scarlett (Book Two) : Winter SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang