13 tahun sebelumnya....
Bunyi kicauan burung itu membangunkan aku dari tidurku yang nyenyak. Semalam hujan begitu deras yang membuatku meringkuk nyaman dibalik selimut beludru milikku.
Aku segera memakai kacamata bulat favorit ku, yang memang selalu aku taruh di nakas tepat disebelah tidur.
Aku melangkah ke arah jendela mungilku, membukanya dan menghirup dalam udara pagi yang segar. Sesekali terdengar tetesan air hujan sisa semalam.
"Selamat pagi dunia!" aku memang selalu terbiasa mengucapkan kalimat ini ketika bangun tidur. Menyerap energi positif di pagi hari.
"Oh oh, aku lupa sekarang aku harus berangkat sekolah"
Aku berlari menuruni tangga rumahku, upsss maksudnya rumah tante ku , adik dari ibuku yang telah meninggal sedari aku kecil. Aku anak yatim piatu yang menumpang hidup di rumah bibi ku dari semenjak ibu dan ayah pergi untuk selamanya.
Istilah kasarnya sih numpang idup sama orang.
"Selamat pagi Tante ,selamat pagi Amora." sapaku kepada dua wanita yang sedang duduk di meja makan. Eh iya, aku belum bilang ya, tante punya anak perempuan yang seusia denganku, namanya Amora, satu sekolah denganku juga.
Aku berlari kekamar mandi,sesegera mungkin aku mempersingkat waktu mandi, gak perlu pake tetek bengek kayak anak cewek lainnya yang biasanya mesti berlama-lama di kamar mandi, buat aku sih yang penting badan basah, serta wangi tentunya.
Aku benar-benar benci waktu yang terkadang begitu pelit memberikan kesempatan bagiku. Seandainya saja aku punya mesin waktu kayak punya Doraemon, kayaknya enak gitu ya.
"Aduh aku mikir apasih, mana mungkinlah ada yang kayak begitu. Ngayal mulu!" aku berbicara sendiri pada diriku dicermin sembari mengancingkan baju seragam putihku. Berhubung ini hari senin, aku benar-benar harus ngejar waktu. Takut telat upacara, mending kalo cuma di jemur dilapangan yang bikin malu itu mah kalau dijemur terus di jadiin tontonan seluruh siswa, apalagi kalo doi yang aku suka sampai ngeliat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar]
Teen FictionGenre :TEENFICTION [Story 2] Semua berawal ketika masa orientasi sekolah dulu. Anjali--gadis dengan rambut mirip seperti Dora--tak pernah menyangka bahwa surat cinta yang ia buat akan menjadi pembuka cerita untuknya. Ia tak pernah menyangka bahwa...