🔴 [3]

42.5K 4.4K 81
                                    

     

       "Gais, ntar malam jangan lupa ya datang ke party gue, semua harus dateng gak terkecuali siapapun!"  teriak seorang cewek bertubuh tinggi langsing, bibir merah alami, mata agak sipit, kulit putih bening persis kayak ulzzang cewek korea beneran. Dia anak IPS 4. Tampangnya emang gak mencirikan anak IPA.

Semua cowok yang ada di kelas bersorak  senang mendengar undangan cewek itu, bagaimana tidak, ia merupakan cewek idola yang di gilai semua cowok, terkecuali Andrio.

Namanya Zee,  saudara sepupu Andrio. Kalian pahamlah sifatnya gimana, Andrio aja gitu, gimana dengan saudaranya, gak jauh beda. Mungkin karena Zee terlahir cantik secara alami, dia jadi lebih merasa di puja, semena-semena sama cewek lain yang mukanya dibawah standar alias burik.

Kayak aku.

Tapi aku sih gak terlalu peduli, apalagi dia sepupu Andrio yang artinya masih satu spesies dengan makhluk menyebalkan itu.

Di banding ikut bersorak girang dengan yang lain, aku lebih memilih menyalin pelajaran di buku tulisku, aku bahkan sampai lupa kalau dibelakang buku ini tuh aku pernah nulis diari soal cowok yang aku suka sejak lama.

Cowok yang yang menjabat sebagai ketua OSIS SMA Nusa Jaya. Terkenal dengan kagantengannya yang suka kelewatan, orangnya ramah dan humble, serta prestasi yang terukir dimana-mana, berbagai olimpiade sudah ia menangkan, selain itu dia juga terkenal sebagai kapten tim basket. Haduhduuhh, ngebayangin dia aja bikin aku meleleh sendiri. Apalagi kalo doi udah mainin gitar sambil nyanyi pas pensi, duh rasanya pengen aku pelet aja.

Namanya Arka Sergio Madjat, sialnya dia sepupu Andrio juga. Tapi setauku hubungan mereka berdua kurang baik. Aku berani jamin, Andrio yang nyari masalah duluan, ya iyalah, mana mungkin pangeran super baik kayak Arka nyari ribut sama cowok bedebah kayak Andrio.

"Oh ya guys for your information, nanti malam kakak sepupu kesayangan gue yang bakal tampil ngeDJ, so, jangan sampe ketinggalan."
Zee kembali berteriak membanggakan abangnya yang sangat menyebalkan itu. Siapa juga yang mau lihat dia ngeDJ? Ngeliat muka dia aja bawaannya gondok kok.

"Dora,"
Aku menoleh ke arah pintu, di mana cewek dengan rok pendek di atas lutut itu memanggil nama julukanku.

Dia berbisik dengan teman se-gengnya, lalu cekikikan. "Nanti malam jangan lupa datang ya!"

Karena kesal, aku berdiri diri tempat dudukku, dengan alasan ingin ke kamar kecil, aku akhirnya keluar dari kelas menjengahkan itu.

Tapi bodohnya, aku sampai lupa memasukkan buku tulisku ke dalam tas.

Buku yang mana di lembar belakangnya banyak tertulis curhatan hati soal Arka.

***

Asli, aku padahal udah buletin hati buat gak datang ke pesta ulang tahun Zee, cewek hitz ngeselin itu. Selain karena gak ada teman dekat, aku juga merasa minder gabung sama mereka. Pakaianku seadanya, sedangkan mereka pake baju branded.

Tapi apaan nih? Aku ngapain malah berdiri di depan rumah Zee?

Hanya karena ingin ketemu Arka, aku sampe bela-belain datang ke sini. Ahhh!

Dasar aku bucin!

Ngelirik aku aja gak pernah, gimana mungkin Arka naksir sama aku?

Aku sama dia tuh ibaratnya batu berlian sama batu kerikil.

Jauh.

Awalnya aku masih agak ragu masuk atau enggak ke dalam tempat pesta ulang tahun Zee. Tapi setelah mengingat lagi tujuan utamaku datang ke tempat ini, akhirnya aku memberanikan diri untuk masuk bergabung dengan mereka.

Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang