🔴 [23] Mantan Cambek!

33.2K 4.8K 725
                                    

🔝
Plis dengerin lagu ini, lagu ini bakal jadi ost buat cerita dont call me Dora, soalnya nyeseknya dapet denger lagu ini.

    "Kenapa? Saya mirip sama mantan kamu ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Kenapa? Saya mirip sama mantan kamu ya?"

Aku terdiam, masih menatap sosok pria yang ada di hadapanku saat itu. Demi apa dia beneran Rio tengil yang dulu suka ngusilin aku? Kok kayaknya mukanya udah beda ya? Umm, apa ya, dari cara berpakaiannya jauh lebih keliatan dewasa gak sembrawutan kayak dia yang dulu. Yang ini tuh lebih kayak berwibawa aja.

Aku bingung nih harus ngapain kalo ketemu mantan gini. Mantan itu aneh ya, datang tak di undang, pergi tak permisi.

Pertama, apa aku harus salam tangan dia dan bertingkah seolah kita gak saling kenal? "Kamu siapa? Aku siapa? Kita pernah kenal ya sebelumnya? Eh lupa, kamu kan udah jadi masa lalu aku."

Kedua, aku menyapa Rio terus bilang
"Hai mantan, kamu apa kabar? Kabar ku sendiri baik, tapi hatiku tidak."
Ih kok aku jadi geli sendiri bayanginnya.

Ketiga, aku hanya perlu bilang,

"Mantan? Apa itu mantan? Sejenis spesies baru ya? Saya baru tau loh, Pak."
Jawabku spontan begitu saja. Bodo amat deh kalau Rio ngomelin aku di depan karyawan yang lain.

Rio memasukkan tangannya ke saku celana bahan yang dia pake, aku gak pernah nyangka bakal berdiri berhadapan langsung dengan dia seperti sekarang ini setelah enam tahun lamanya kita putus. Aku pikir aku tidak akan kuat berhadapan dengannya seperti ini setelah perpisahan sore itu. Perpisahan tanpa alasan yang pasti, sore paling gak ngenakin dalam hidupku, aku gatau kenapa tiba-tiba dia pergi dengan alasan mau tunangan dengan cewek lain, negur aku di sekolah pun enggak, semenjak itu juga dia milih pindah tempat duduk. Lalu sekarang tiba-tiba dia kembali.

"Nama saya Anjali, Pak." kataku memperkenalkan diri, menundukkan kepala sebagai rasa hormat pada atasan. Setelah itu aku mengangkat kembali wajahku  menatap langsung ke wajah tengil Rio yang ekspresinya tak terbaca.

"Dan oh ya Pak, Bapak sama sekali tidak mirip dengan mantan saya, seingat saya sih, mantan saya itu tengil, kecuali kalau Bapak memang merasa tengil ya berarti Bapak emang mantan saya." ucap ku, lalu berjalan kembali ke meja yang di tempati teman kerjaku yang lain.

"Pfftt."

Di belakangku, aku bisa mendengar Rio yang seakan menahan tawa. Emang dia pikir ada yang lucu apa?

Aku menolehkan kepalaku sekilas, mencibirkan bibirku padanya.

Dasar mantan.

Mantan oh mantan, kenapa kamu balik? Hadeuh.

Mana baliknya pas rasa di hati belum di singkirkan sepenuhnya.

"Jal, lo di omelin sama Direktur baru kita ya?" kepo Bimo saat aku baru aja narik kursi buat ikutan duduk dengan mereka.

Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang