Andrio 💕
Jam pelajaran mata ajar bahasa Indonesia begitu membosankan, jangan tanya kenapa, kalo kalian dengar gimana itu guru ngejelasin pasti kalian mengantuk. Apalagi jam sepuluh pagi gini tuh bikin ngantuk, ditambah suara ibu Solimah yang mendayu-dayu, angin dari AC yang adem,dan bahasan materi tentang puisi semakin membuat mata terasa amat berat melawan rasa kantuk.
Sesekali dengan penuh percaya diri, ibu Solimah membacakan puisi karya buatannya, yang sebenarnya gak jelas sama sekali maknanya. Tapi, untuk nilai yang bagus, tak jarang teman-teman dikelas akan bertepuk tangan meriah setelah beliau membacakan puisi ajaibnya. Kenapa ajaib? Ya karena bisa bikin ngantuk dalam hitungan detik.
Bu Solimah ini terkenal dengan julukan
"Si Tompel berpuisi"Hal itu di latar belakangi oleh Alfi yang melihat tompel berukuran choco chips disekitar hidung Bu Solimah, ia kemudian terinspirasi membuat julukan itu.
Belum tau aja dia azab ngatain guru.
Pas meninggal gak di kubur, tapi cuma di kasih paraf doang.
***
Aku melirik pada Andrio yang ada sampingku, bukannya mendengar penjelasan Bu Solimah, ia justru sedang asik makan kuaci yang ada di laci meja nya. Membuang sampah itu ke bawah kursi dan kalian tau siapa yang akan di salahkan? AKU.
"Kenapa lu liat-liat? Naksir lu ya sama gue?" tudingnya.
"Sukak telor lu gak simetris!" balasku dengan suara pelan, untung dia gak dengar.
Berkali-kali aku mencoba fokus pada suara mendayu-dayu Bu Solimah, tapi semuanya gagal total karena suara kuaci yang berasal dari manusia jahanam tepat di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar]
Teen FictionGenre :TEENFICTION [Story 2] Semua berawal ketika masa orientasi sekolah dulu. Anjali--gadis dengan rambut mirip seperti Dora--tak pernah menyangka bahwa surat cinta yang ia buat akan menjadi pembuka cerita untuknya. Ia tak pernah menyangka bahwa...