🔴 [18]

38.9K 5.7K 339
                                    

Andrio beneran udah buletin niatnya sebulat huruf O. Dia beneran mau pergi balapan, dengan membawa serta Anjali dengan motor Repsol miliknya.

" Rio, gue takut . "

" Gapapa elah Dora! Santai ada gue ini, siapa yang bakal berani gangguin lu, slow ada pacar lu di sini "

Anjali udah pasrah ketika tangannya di tarik oleh Andrio ke tengah kerumunan anak-anak yang keliatan banget mencirikan anak bandel.

" Widih, Lihat Bos besar udah datang! Kasih tepuk tangan Guys! "

Teriak salah satu cowok dengan badan di Penuhi tatto.

Andrio menghampiri cowok itu, tapi Anjali bersembunyi di balik badan Andrio, saking takut mungkin, dia meremas jaket kulit milik Andrio.

Andrio menggenggam tangannya

" slow baby.. "
Lalu kembali ngobrol dengan cowok sangar tadi.

Anjali udah ngerasa gak enak sama tatapan yang di berikan oleh para cewe yang ada di kerumunan itu.

" Tumben lu bawa cewe, kesambet apa bro? " tanya cowo bertato tadi, yang namanya ternyata Axel.

" Cewe gue Xel! , mana bocah yang lain? "
Andrio melihat sekelilingnya, dia mencari di mana anak-anak dari sekolah lain yang kemarin nantangin dia.

Prok... Prok.. Prok...

" hebat lu Bro, beneran dateng ke sini, gue akuin lu emang jantan, pake bawa cewe segala lagi, duh SOSIWIT banget sih! Ahhaha "

Anjali semakin takut saat melihat gerombolam anak cowok yang bertampang gengster mendekat ke arahnya.

Bahkan ada salah satu dari mereka yang mencoba menggoda Anjali.

" Lu sentuh dia, lu habis detik itu juga "
Ucap Andrio ketus, dia gak akan pernah rela pacarnya di sentuh sama tangan kotor cowok itu.

" Xel, langsung mulai aja deh, gue mau pergi sama cewe gue soalnya, biar cepet kelar "

" eh Wait, wait... Gak segampang itu, sebelumnya kita harus bikin kesepakatan, setiap kekalahan ada konsekuensinya bro!"

" kalo gue menang gue gak minta apa-apa, tapi kalo gue kalah, lu pada mau minta apa? Heh? " Andrio menyeringai sinis, seolah begitu yakin dia akan menang.

Para gerombolan anak cowok itu berdiskusi. Lalu mereka tersenyum melihat Anjali.

" Gue mau Cewe lu! " ucap Axel.

Anjali semakin takut saja mendengarnya. Dia udah memeluk tubuh Andrio. Seolah memohon agar Andrio tidak setuju dengan tawaran itu. Dirinya lah yang jadi bahan taruhan di sini.

" Rio.. Jangan.. "

Andrio maju selangkah lalu menjabat tangan Axel.

" ok, itu perjanjiannya. "

Anjali gak habis pikir apa yang ada di pikiran pacarnya Itu. Dengan teganya dia mau jadiin Anjali bahan Taruhan. Anak cowok tadi tertawa senang. Mereka makin semangat buat mengalahkan seorang Andrio Madjat. Bukan tanpa alasan mereka begitu, Andrio itu terkenal dengan sifat arogan dan Angkuh nya, dia gak akan rela kalo miliknya di sentuh sama orang lain. Tapi, liat sekarang? Dia jadiin pacar sendiri taruhan.

Andrio memegang kedua pipi Anjali yang tembem " gak usah takut, dan jangan Marah sama gue ya. Gue bakal menang buat lu, pegang kata-kata gue ini, hmmm?"

Anjali gak mau melihat mata Andrio, jelas dia sangat kecewa, kenapa Andrio begitu tega pada dirinya, seolah dirinya itu hanya sebuah benda yang bisa dimainkan sesuka nya.

Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang