"Dari mana aja kamu? Kenapa baru pulang. Kamu gak lihat kerjaan rumah numpuk apa?!" omel tante Mary, padahal baru saja aku membuka pintu rumah aku sudah di sambut dengan ocehannya.
"Ma-maaf tante, tadi Anjali--"
"Halahh, palingan sibuk pacaran sama Andrio, Ma!" Amora yang sedang menonton TV ikut manas-manasin mamanya.
Tante Mary melihatku dengan tatapan mencurigai, "Maksud kamu Andrio anak pengusaha terkenal itu? Kamu yakin dia pacaran sama sama Anjali?"
Aku tak ingin menggubris perkataan Tante Mary, dia memang suka ngedumel tiap harinya, jadi telingaku sudah cukup kebal.
"Aku naik ya, Tante." aku bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Aku juga langsung mencuci baju dari Andrio tadi. Di inget lagi, bikin aku senyum sendiri sambil nyuci baju dia, siapa yang nyangka cowok tengil kayak dis ternyata bisa semanis tadi?
Ahh! Aku mikir apa sih? Jangan mikirin dia Jal, jangan!
"Tapi dia lagi ngapain ya sekarang?"
***
⚫Andrio pov⚫
Sementara itu di tempat yang berbeda--
Kelar latihan, gue nongkrong di basecamp kita yang biasa, biasanya nih ya selesai latihan basket, gue sama teman-teman gue ngumpul di sini sampai malam.
Kita ketawa bercanda bareng, makan, nyebat, ngomongin cewek. Ya gitu deh, seputar obrolan anak cowok. Tapi ini kan malam minggu, tumbenan mereka gak keluar sama gebetan ataupun ceweknya.
"Rio, gue mau nanya nih sama lu. Lu tuh beneran ada rasa gak sih sama Dora?" tanya Ernes sambil menyalakan rokoknya.
Gue gak mau ngejawab pertanyaan Ernes, gue aja gak tau perasaan gue yang sebenarnya gimana ke Dora. Tapi gue udah pernah cium dia waktu di hutan, rasanya enak sih. Cuma apa dengan ciuman gue bisa tau itu cinta apa bukan. Bisa jadi itu cuma nafsu sesaat kan?
"Iya nih, gue perhatiin perlakuan lu ke dia itu bukan kayak pacar lelucon tau gak sih, bener gak bro?" kata Si Alfi. Emang keliatannya gitu ya? Perasaan cara gue memperlakukan Dora sama aja kayak gitu dari dulu, gak ada romantis-romantisnya.
Gue tertawa saat mereka pada nanyain gitu, kena angin apaan sih jadi bahas tentang perasaan gue ke Dora?
"HAHHAHA. Apaan sih, gue cuma main main doang kok. Kenapa bisa mikir gitu sih kalian?"
"Ouhh, tapi hati-hati main hati, salah-salah bisa jatuh hati beneran lagi."
Ucap Elios.Tunggu deh, apa selama ini gue memang cuma anggap Dora itu sebagai pacar lelucon? Atau justru--
Gak! Gak mungkin kan gue beneran suka sama dia? Atau gue perlu buktiin ini sendiri?
Gue kemudian mengambil handphone gue. Mencari kontak Dora di sana.
"Halo?"
"Gue mau nagih balasan terima kasih lu buat yang tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar]
Teen FictionGenre :TEENFICTION [Story 2] Semua berawal ketika masa orientasi sekolah dulu. Anjali--gadis dengan rambut mirip seperti Dora--tak pernah menyangka bahwa surat cinta yang ia buat akan menjadi pembuka cerita untuknya. Ia tak pernah menyangka bahwa...