🔴 [24]. Jangan Datang Lagi

35.7K 5.1K 846
                                    

🔝
Cocok nih lagunya buat part ini. Pura-pura lupa : cover Tami aulia.

"Jangan lagi datang cinta, bagaimana aku bisa lupa? Padahal kau tau keadaannya, KAU BUKANLAH UNTUKKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lagi datang cinta, bagaimana aku bisa lupa? Padahal kau tau keadaannya, KAU BUKANLAH UNTUKKU... "


"Dora!"

"Dora, kok lu kayaknya makin imut sih hehhehheh"

"Rio! Lu jangan cubit-cubit pipi gue agh!"

"Lagian lu ngegemesin sih! Hehehe."

"Anjali!"

"Eungh," aku menguap lebar saat mendengar namaku di panggil. "Andrio?"

"Bukan, ini Arka."

"Ohh, maaf." sesalku, tak sadar cowok yang sekarang ada di sampingku itu bukan lagi Andrio, tapi orang lain.

"Mimpiin Rio lagi ya?" tanya Arka lembut, tanpa ingin menghakimi. Harusnya sebagai pacarku dia marah aku menyebut nama cowok lain, tapi Arka berbeda. Dia tetap mencoba kalem.

Aku mengangguk. "Huum, tadi aku ketemu dia di kantor. Ternyata dia jadi Direktur baru di sana." jelasku, tapi tak ada perubahan ekspresi diwajah Arka.
"Kamu kok gak kaget sih?"

"Kaget buat apa? Karena dia jadi Direktur baru kamu?"

"Iyaa."

Arka diam, tapi di balik diamnya dia, aku bisa menarik kesimpulan kalau sebelumnya dia sudah tau semuanya.

"Arka, kamu gak marah aku satu tempat kerja sama Rio?" tanyaku padanya. Sebenarnya sudah lama dia minta aku resign dari tempat itu, biar aku bisa satu kantor sama dia, tapi akunya yang gak mau, soalnya tempat kerja sekarang tuh udah bikin nyaman.

Dia tersenyum hangat seperti biasanya, tak banyak yang berubah darinya selama enam tahun lalu, dia tetaplah Arka yang selalu menjadi pujaan banyak perempuan.

"Gak lah, gapapa kalau kamu masih susah lupain dia, orang bilang cinta pertama itu emang susah buat di lupain, bahkan sampai kapanpun."
Tuturnya memberi pengertian, ya ampun, betapa beruntungnya aku punya pacar kayak dia gini.

Aku tersenyum tipis sambil memandangi jendela mobil yang penuh gumpalan air hujan. "Tapi dia bukan cinta pertama aku kok."

Seolah bisa membaca kesedihan di mataku, Arka mengusap pelan tanganku, usapan tangan yang membuat tenang.
"Its okey Jal, kalau kamu belum sepenuhnya ngelupain Rio. Inget, aku ada di sini buat kamu, kita jalanin bareng-bareng ya hehehe."

"Ungh."

Dia kemudian mengusap rambutku.

"Kamu lupa sesuatu ya Jal?"
Tanya Arka.

Aku mencoba mengingat hal yang mugkin aku lewatkan. Lama aku berpikir, mengingat, tapi tetap saja aku tak ingat apa yang di maksud Arka.

Karena aku-nya kelamaan mikir, Arka sampai geleng-geleng kepala, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu tangannya terulur untuk mengambil sesuatu di bangku belakang.

Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang