Ini Anjali loh ya, tanpa kacamata bulatnya
--
Bukan Ernes namanya jika belum membuat orang malu sampai ke akar-akar. Dan membuat orang jadi pengen nyari muka baru aja.
Tamu undangan yang datang di pesta ulang tahunnya Zee terlalihkan fokusnya pada sosok Ernes yang sekarang naik keatas panggung.
Tes
TES
TES...
Ia mencoba memeriksa apakah mikrofonnya sudah dapat terdengar oleh kami yang hadir.
Aku yang lagi nyicipin salad buah malah masa bodo. Palingan tuh orang mau caper, dia kan emang gitu, haus akan perhatian.
"Malam semuanya, gue mau nunjukin sesuatu yang mengejutkan buat kalian semua." ucap Ernes di atas panggung, mendadak yang hadir jadi gaduh.
"Anggap aja ini kejutan untuk ulang tahun lu ya Zee." lanjutnya, lalu memgedipkan mata pada Zee, sang gebetan.
Ernes menyambungkan laptopnya dengan layar proyektor yang ada di panggung. Aku masih gak peduli dengan kejutan apa yang di maksud Ernes.
Semua tamu undangan yang hadir sangat penasaran. Kira-kira kejutan macam apa yang dimaksud Ernes.
"Dora love story" itu adalah judul pembuka untuk mahakarya yang dibuat Ernes. Mendadak semua mata tertuju padaku yang sedang menyendokkan salad buah ke dalam mulut.
Kenapa deh pada ngeliatin aku?
Aku kemudian melihat ke layar proyektor besar di atas panggung. Betapa kagetnya aku saat melihat tulisan yang ada di layar itu. Pada layar nampak dengan jelas foto-foto dari lembaran bukuku yang berisi curhatan soal aku yang suka sama Arka.
Aku celingak celinguk melihat pandangan orang-orang terhadapku, bibirku gemetar, aku hanya mampu menahan tangis sambil terus meremas bajuku.
Selintas, aku melihat Andrio yang ikut berdiri di kerumunan, tak ada ekspresi lain dari wajahnya, yang ada hanya ekspresi datar, seakan masa bodo dengan semua ini.
Apa dia juga dalang dari semua ini? Kalo iya, berarti dia emang jahatnya udah level kuadrat.
Rasanya aku benar-benar malu. Apalagi Arka ada di sini sekarang, ikut menyaksikan tampilan di layar itu. Kenapa dari sekian banyak orang, harus aku yang selalu di jadikan bahan guyonan mereka? Apa aku selucu itu?
Menyedihkan. Mataku memanas menahan tangis.
Terlebih pada Andrio yang katanya pacarku, tapi hanya bisa diam berdiri menyaksikan temannya menjadikanku sebagai bahan tertawaan mereka semua.
Di banding harus menahan malu lebih lama, ada baiknya aku pergi dari tempat ini.
Sambil menerobos kerumunan orang banyak, aku berlari keluar dari tempat pesta ini.
"Hiks..."
Setelah aku rasa menjauh dari mereka, aku menangis sepuasnya di pinggir jalan.
"Huawhh! Kenapa gue Oon banget sih datang ke pesta ini? Hiks.... "
"Gak ada yang bodo hanya karena datang ke pesta ulang tahun." instrupsi suara seorang cowok yang sepertinya tak asing lagi di telingaku.
Aku menoleh ke belakang, ternyata di sana ada Andrio yang berdiri dengan kedua tangannya yang masuk ke dalam saku celananya. Sejak kapan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar]
Teen FictionGenre :TEENFICTION [Story 2] Semua berawal ketika masa orientasi sekolah dulu. Anjali--gadis dengan rambut mirip seperti Dora--tak pernah menyangka bahwa surat cinta yang ia buat akan menjadi pembuka cerita untuknya. Ia tak pernah menyangka bahwa...