" Kayaknya gue Beneran suka sama lu deh"
" Ehh? Mak-.. Maksudnya gimana? "
" Sst.. Cukup gue yang ngomong "
Tangan Andrio membekap dengan lembut bibirku yang hampir terbuka buat protes. Aku gak salah dengar kan? Andrio bilang dia suka sama aku? Atau... Itu hanya ilusi semata!?Tanpa aku duga, Andrio ikut duduk bersama ku, dia sedikit berjongkok tepat di depan mata ku. Tangannya sudah menghapus dengan lembut tetes demi tetes air hujan yang membasahi wajah ku.
Aku bisa melihat leher Andrio yang naik turun menelan salivanya.
Seolah tak peduli derasnya air hujan yang membasahi tubuh kami berdua, Andrio tetap menatap lekat kedua mata ku dalam-dalam. Aku memperhatikan rambutnya yang sudah basah, membuatnya terlihat... Umm Sexy mungkin. Jujur aku segan dan malu mengakui hal itu, tapi itu faktanya, mungkin saja saat ini aku benar-benar sudah lupa bagaimana caranya untuk berkedip di hadapan Andrio." Anjali " gumamnya pelan, jujur, first time in my life.. Baru kali ini Andrio memanggil nama ku dengan meninggalkan kesan yang mendalam, suara nya yang khas rasanya berhasil menerobos masuk ke dalam hati ku. Harus aku akui, aku rasanya speechless saat Andrio menyebut namaku, bukan lagi dengan embel-embel Dora seperti biasanya.
" Rio, jangan bercanda. Gak lucu tau gak sih! " aku berusaha menutupi rasa Malu ku, aku gak tau kenapa, tapi rasanya Tatapan Andrio barusan sudah lebih dari cukup membuat aku melupakan segala sifat Tengilnya. Aku berusaha menemukan sosok Andrio Tengil yang ada di hadapan ku saat ini, tapi nyatanya? Aku lagi-lagi Gagal.
Andrio hanya diam tak berekspresi, matanya terus menerus beradu dengan mata ku, mau tak mau aku kembali membuang wajah ku.
" Anjali... Mungkin selama ini gue terlihat bercanda dan konyol di mata lu. Hanya saja.. "
Dia sedikit memberi sela di antara kalimatnya. Membuatku semakin penasaran , kira-kira, kalimat apalagi yang akan terucap oleh bibirnya. Kalimat yang mungkin saja membuat ku kehabisan kata-kata.
" hanya saja? "
" Gue gak tau kenapa dan mulai sejak kapan, perasaan gue tumbuh dengan sendirinya ke Lu. Lu masih inget pas MOS dulu? "
Aku memutar bola mataku bagai rotasi , berusaha mengingat kenangan yang sudah berlalu hampir tiga tahun yang lalu. Bagaimana mungkin aku lupa akan hal itu? Gak mungkin banget. Itu awal mula aku sama Andrio bisa pacaran.
Flashback on
Saat itu aku telat masuk saat MOS, semuanya udah pada ngumpul di kelas, dengan para kaka senior.
" Woy, liat deh cewe yang lagi di kuncir dua itu, kocak yah mukanya!!! "
Aku bisa mendengar suara gelak tawa mereka yang menertawakan aku. Aku melihat penampilan ku dari bawah sampai atas. Emang ada yang salah?
" dih, cewe freak! " teriak Alfi dari tempat duduknya , salah satu teman Andrio.
Wahahhahha ha
Ya, ya, ya mereka kembali menertawakan aku, aku gak heran lagi sih. Mungkin itu sudah menjadi hobi baru buat mereka
" Darimana aja kamu?! Kenapa baru dateng?! Emang kamu pikir ini sekolahan milik nenek kamu apa?! "
Duhhh, mana ada Kaka senior yang galak banget lagi. Aku tak mampu berkata-kata, aku cuma bisa menunduk memegang nametag ku yang terbuat dari kardus.
" Kok diem?! Kamu bisu ya? "
" bukan bisu Kali ka , mungkin aja dia gagu! "
Salah seorang anak kembali berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar]
Teen FictionGenre :TEENFICTION [Story 2] Semua berawal ketika masa orientasi sekolah dulu. Anjali--gadis dengan rambut mirip seperti Dora--tak pernah menyangka bahwa surat cinta yang ia buat akan menjadi pembuka cerita untuknya. Ia tak pernah menyangka bahwa...