" PENGUMUMAN semuanya! rencananya minggu depan kita akan mengadakan camping sebagai salah satu dari program rutin tahunan sekolah kita. Jadi harap di infokan ke orangtua masing-masing. Nanti akan di bagikan surat edaran dari sekolah mengenai rincian biaya dan lokasi camping."
Pengumuman itu membuat semuanya bersorak senang. Inilah hal yang di nantikan oleh kami para murid kelas XII yang sedang banyak tekanan akibat Ujian Nasional yang di depan mata.
"Wah bakal seru nih, ntar ada acara api unggun kan?" seru Calista bersemangat. Entah kenapa belakangan ini dia jadi lebih sering main ke kelas kami, mungkin dia memang lagi pendekatan dengan Andrio.
Sedangkan Andrio hanya memasang tampang malasnya. Biasalaj, maklum aja, dia orangnya mageran.
"Wihh bakal jadi moment yang romantis nih buat yang punya pacar." sindir Elios.
"Iya tuh, aku mah apa atuh yang jomblo karatan" ucap Alfi seraya tertawa.
"Yah sayang banget cewek gue adek kelas. Coba aja ya, nih camping buat adek kelas juga. Sayang banget cuma seangkatan." Ernes mendengus kesal, pasalnya ceweknya itu masih kelas X.
" Rio, lu enak dong. Pacar lu ada di kelas XII sekelas lagi, bakal seru nih di camping entar." ucap Calista seraya menyenggol bahu Andrio yang sedang duduk bermain handphone. Apa coba maksudnya ngomong gitu, udah gitu sambil tertawa ke arahku.
"Ah enggak tuh, biasa aja." jawab Andrio singkat.
"Tuh denger tuh Dora, katanya cowok lu dia bakal biasa aja pas entar camping, kasih yang luar biasalah, biar doi lu gak bete." ucap Ernes padaku yang sedang belajar, ih apaan coba.
Andrio kan emang anaknya gabutan, dimana-mana bawaannya bete dan gabut.
***
Pagi ini semua murid sudah berkumpul di lapangan sekolah, semuanya membawa barang bawaan yang terbilang cukup ribet. Apalagi siswa cewek, mau camping aja bawa alat make up berlebihan. Katanya sih biar tetep kece pas entar foto-foto di sana. Lah aku boro-boro mikirin dandan, aku aja cuma bawa pakaian seadanya.
Sepuluh bus besar sudah siap untuk mengantarkan kami ke tempat tujuan. Semuanya segera bergegas memilih tempat duduk.
Aku memutuskan untuk naik ke bus A soalnya di bus yang lain sudah penuh sesak. Apalagi bus C yang menjadi bus rebutan, bagaimana tidak? jelas saja karena ada Arka Si Prince Charming yang duduk manis didalamnya. Disana juga ada Zee sepupunya dan tak lupa Si Andrio tengil gak ada adab itu. Untung aja aku dapat bus yang ini, hidup terasa lebih damai tanpa kehadiran Andrio di sini.
Aku sudah duduk dekat jendela, posisi duduk ini memang posisi kesukaanku kalo bepergian dengan mobil, dengan begitu aku bisa melihat pemandangan sepanjang jalan. Aku jadi kenangan pas kecil dulu, pertama kalinya saat itu aku naik bus bareng Mama.
Bus itu lumayan sepi, hanya diisi oleh anak-anak yang bisa dikatakan cupu dan anti sosial, tidak ada obrolan yang menarik di sana, semuanya hanya berkutat di benda layar persegi yang di sebut handphone.
"Perhatian semuanya, sebelum bus berangkat ibu akan mengabsen kalian ya."
Tutur Bu Solimah. Lalu mulai mengabsen kami satu satu."Baiklah, semuanya sudah lengkap ya, kalo begitu alangkah baiknya sebelum berangkat kita memanjatkan doa menurut keyakinan dan agama masing-masing, berdoa di mulai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Dora! [Cinta Lama Belum Kelar]
Teen FictionGenre :TEENFICTION [Story 2] Semua berawal ketika masa orientasi sekolah dulu. Anjali--gadis dengan rambut mirip seperti Dora--tak pernah menyangka bahwa surat cinta yang ia buat akan menjadi pembuka cerita untuknya. Ia tak pernah menyangka bahwa...